10: Top 5 Buku Favorit

17.15.00

 


Membaca adalah salah satu hobi yang masih saya tekuni sampai saat ini, walau intensitasnya mulai berkurang (karena lebih sering baca postingan tulisan di media sosial. Eh, yang penting hobi membaca kan ya? HAHAHA). Waktu masih TK dan SD, suka sekali baca-baca majalah anak-anak, biasanya baca Majalah Bobo, Mentari, Kreatif, dan Mombi. Bobo dan Mentari yang paling sering saya baca di antara keempat itu. Kadang juga baca koran, sampai dulu pernah hampir setiap hari beli koran ~XD

Menginjak remaja alias masa SMP-SMA, majalah berganti dari Majalah Bobo ke Majalah Gaul dan Aneka Yess. Hahahaah, iya, saya sempat baca kedua majalah itu di masa remaja saya, bahkan dulu hampir setiap hari saya mendatangi perpustakaan SMP saya hanya demi baca majalah ~XD (sampai petugas perpusnya hafal dan kita berteman di Facebook XD).

Di masa inilah saya berkenalan juga dengan buku. Eh, sebenarnya dari SD sudah mengenal buku bacaan, tapi tidak seluas di masa-masa remaja, hahaha. Ya maklum namanya masih SD masih polos ~XD. Baru di masa SMP-SMA ini bacaan saya mulai meluas. Mulai membaca novel yang ada di perpustakaan sekolah dan perpustakaan kota, hingga mendaftar menjadi anggota. Hampir setiap minggu pinjam buku di kedua perpustakaan ini, yang mana bacaan saya kala itu masih kebanyakan novel. Ya maklum, masih remaja, tugas sekolah juga lumayan banyak kala itu, jadi hiburannya adalah baca novel. ~XD

Menginjak SMA pertengahan dan masa kuliah, bacaan mulai merambah di tema-tema lain, rata-rata tentang pengembangan diri dan hal-hal yang memotivasi diri sendiri (tapi tidak berlebihan). Ada juga novel tentang perasaan, tapi dibahas dengan bahasa yang santun, yang mana ini adalah menjadi salah satu novel favorit saya hingga saat ini.

Kebetulan sekali di hari kesepuluh Ramadan ini tema tantangan menulis dari Blogger Perempuan membahas tentang top 5 buku yang menjadi favorit. Kebetulan saya memiliki beberapa buku favorit, yang sebenarnya lebih dari 5 buku, hahaha. Berhubung yang diminta hanya 5, jadi saya hanya menulis 5 buku saja yang mendapat tempat di hati saya. Mungkin kelima buku ini suda mainstream, atau dengan tema yang biasa saja. Namun buku-buku inilah yang berhasil mengubah sudut pandang saya akan sesuatu maupun belajar banyak dari situ. :D


Hujan Matahari – Kurniawan Gunadi


Buku yang saya beli dan saya baca di tahun 2015 ini kebanyakan berisi tentang pemahaman-pemahaman tentang mencintai dan tentang berharap, namun ditulis dengan bahasa yang sangat santun. Mas Gun—sapaan akrab dari penulis, sudah menjadi idola saya saat saya mulai membaca semua tulisannya di Tumblr. Waktu saya membaca buku ini untuk kali pertama, keadaan saya saat itu sedang naksir sama seseorang, hahaha. Jadi ketika baca Hujan Matahari ini serasa dapat pencerahan dan inspirasi. ~XD

Buku saya ini sempat hilang beberapa tahun lalu dan beberapa waktu lalu saya membeli lagi karena ada gratis ongkos kirim ke kota saya. Mana saya kontak langsung sama penulisnya, pula. Hal yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. ~XD


Lo Tau Siapa Gue – Sophia Mega



Beberapa tahun terakhir, personal branding menjadi hal yang membuat saya penasaran dan ingin terus saya pelajari. Beruntungnya, saya menemukan buku yang menjelaskan tentang penjenamaan diri (personal branding) yang dibahas secara asyik dan membuat saya tertarik untuk mengembangkan diri saya, hingga saya ada di titik yang sekarang ini. Sesekali masih saya baca, agar tidak lupa ~XD

Ngomong-ngomong, yang bikin buku ini juga punya blog personal, lho! Cek tulisannya di sini, ya :D


Menentukan Arah - Kurniawan Gunadi dan Aji Nur Afifah


Buku ini dibuat oleh sepasang suami istri, Mas Kurniawan Gunadi dan Mbak Aji Nur Afifah, yang mana buku ini awalnya dibuat sebagai kenang-kenangan alias suvenir dari pernikahan beliau berdua. Saya sudah berniat untuk pesan di cetakan pertama, eh ternyata saat itu belum jadi rezeki saya. Untungnya dibuka pra-pesan selanjutnya, haha. Jadi saya dapat yang cetakan kedua, yang mana kala itu saya pesan di tahun 2017. Sudah empat tahun lalu :D

Menentukan Arah ini bercerita tentang sudut pandang dan nilai-nilai pernikahan dari kedua penulis, yang dikemas dengan bahasa yang apik nan santun. Makna pernikahan, berjuang, pencarian, sepakat, perayaan, pasangan, anak, keluarga, harta, rumah, dibahas dengan bahasa yang mudah dipahami dan membuat saya belajar banyak tentang fase pernikahan. Sampai sekarang buku ini menjadi salah satu buku kesayangan saya dan sering saya baca ulang.


The Perfect Muslimah -  Ahmad Rif’ai Rif’an



Buku tentang pengembangan diri yang membuat saya terinspirasi untuk menjadi baik setiap harinya (meski nyatanya saya masih gini-gini aja, HAHAHAHAHA). Bercerita tentang kisah-kisah perempuan yang menginspirasi dengan caranya masing-masing. Pernah juga beberapa kata di dalam buku ini saya catat dan saya tempel di kos zaman kuliah dulu sebagai pengingat. ~XD


Self Driving – Rhenald Kasali



Buku yang mengajari saya bagaimana me-mindset diri sendiri agar hidup sepenuhnya dikendalikan oleh diri sendiri. Belajar untuk ambil risiko, self dicipline, dan hal lainnya yang terkait dengan pengembangan diri. Saya ingat sekali membeli buku ini sehabis sidang tugas akhir. Rencana kala itu sebagai panduan setelah lulus kuliah agar lebih terarah. Lha jebul hidup saya masih gini-gini saja, HAHAHAHA. ~XD

--------------------------------------------

Kalau teman-teman sendiri, apa buku bacaan favorit teman-teman? Yuk, berbagi cerita di kolom komentar! :D


---------------------------------------------

Ditulis guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,

BPN 30 Day Ramadan Challenge 2021.

You Might Also Like

2 comments

  1. Buku sophia mega blm selesai aku baca. Lagi dibwa sendi wkwkwk

    BalasHapus
  2. Woww kebanyakan buku favorit kamu memang pengembangan diri yaa 😆 tapi aku pun makin ke sini lebih suka ngulik buku self-improvement juga. Soalnya berasa butuh banyak belajar terusss meski usia makin bertambah hihi

    Genre self-improvement favorit aku belakangan ini masih dipegang "Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang", sementara kalau fiksi aku lagi baca Before The Coffee Cold nih yang versi terjemahan Indonesia :D

    Btw, aku langsung kepoin blognya Mba Sophia Mega setelah baca ini 😁

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan komentar di blog ini dengan bahasa yang santun, tidak spam, dan tidak mengandung SARA.

Jangan sungkan untuk meninggalkan komentar di blog ini, ya! Saya senang sekali jika teman-teman meninggalkan komentar di tulisan saya ^_^

Mari menyambung silaturahmi dan berkawan :) (saya anaknya nggak nggigit, kok :D)