facebook instagram twitter

andhirarum

    • Home
    • Tentang Andhira
    • Product
    • _aderation project
    • _dapoer eco

    Kalau lagi ada agenda di luar kota dalam jangka waktu yang cukup lama, sebisa mungkin saya selalu adakan satu waktu buat menjelajahi kota yang saya kunjungi. Entah itu sekadar ngasal jalan-jalan biasa, atau memang udah di plot mau kemana-kemana.

    Waktu di Jakarta kemarin, kebetulan ada satu hari yang memang nggak ada jadwal kemana-mana, yaitu hari Minggu tanggal 31 Maret 2019. Bapak sama Ibuk juga pengennya istirahat aja. Saya yang emang dasarnya gak suka diem-diem bae di rumah kalau lagi ada di luar kota, milih buat cuss jelajahi Jakarta. Kebetulan sehari sebelumnya juga udah didaftarin sama Budhe buat ikutan nyoba MRT Jakarta gratisan, yang habis uji cobanya pada tanggal 31 Maret 2019 di hari Minggu. Jadinya sok atuh, buat jelajah Jakarta~

    Jangan ditanya saya perginya sama siapa. Tentu saja saya sendirian ~XD banyak yang kaget juga sebenarnya, mengingat saya termasuk jarang ke Jakarta dan cukup buta arah. Tapi saya tetap enjoy aja, bahkan kalau disuruh ngajak teman pun, saya tetap milih sendirian aja wqwqwq. Lebih bhebhas, shaaay~ (kapan-kapan saya bahas di postingan lain sajoo :D)

    Berangkat dari rumah Kalibata sekitar jam 8an menggunakan Grab Ride. Agenda pertama pertualangan saya hari ini adalah mencoba MRT Jakarta, yang uji coba gratisannya kebetulan kok ya pas hari Minggu heuheu. Stasiun MRT Jakarta yang terdekat dari rumah adalah Stasiun Fatmawati. Saya mengambil tujuan akhir di Bundaran HI, sekalian sok modus ikutan CFD (Car Free Day). Padahal penampilan rapih banget gak kayak ikutan CFD huahahaha.

    Mencoba MRT Jakarta: Seru!

    Ceritanya insyaa Allaah akan saya bagikan di postingan lain, yaa. Sebenarnya hampir sama kayak commuter line, kok. Hanya saja lebih cepat dan halus. Dan sensasinya ngelewatin bawah tanah :D


     MRT Stasiun Fatmawati




    Suasana di dalam MRT

    CFD di Bundaran HI

    Sebenarnya, tujuan saya setelah nyobain MRT Jakarta sampai mentok di Bundaran HI tuh langsung ke Kota Tua via commuter line. Tapi saya baru inget kalau hari itu hari Minggu, dan kalau hari Minggu tuh jadwalnya CFDan di Bundaran HI. Kebetulan juga nih, saya belum pernah ikutan CFD di Bundaran HI waktu hari Minggu (maapkan ndeso). Daripada saya penasaran, lebih baik ikutan yekaaan. Meski berasa salah kostum, tapi saya mah bodo amat huahahaha.

    Ternyata asik juga loh menelusuri kawasan pusat ini. Biasanya disini tuh biangnya macet. Sekarang lowong banget. Cuma ada manusia-manusia doang. Eheheheu~


     Kawasan yang biasanya macet super duper sekarang jadi lautan manusia heuheu


    Seumur-umur baru pertama kali ini bisa deket sama Tugu Tani wkwkwkwk dasar ndesooh

    Hayo, ini patungnya siapa hayoo~

    Kawasan Wisata Kota Tua: Surganya Pecinta Sejarah

    Destinasi selanjutnya ialah Kawasan Wisata Kota Tua. Agenda wajib saya kalau lagi pulang ke Jakarta.

    Gak ngerti kenapa sih, Kota Tua tuh udah mendapat tempat di hati saya. Gak ada bosan-bosannya kalau kesini. Hampir setiap saya pulang ke Jakarta, selalu agendain mampir ke Kota Tua. Entah itu hanya sekadar jalan-jalan, maupun sambil berkunjung ke museum yang ada disana.

    Kawasan Wisata Kota Tua terletak di daerah Tamansari, Kota Administrasi Jakarta Barat, DKI Jakarta. Akses menuju Kota Tua tuh gampang banget. Dari kawasan Bundaran HI, saya mengambil rute ke arah Stasiun Sudirman, memesan commuter line jurusan Jakarta Kota. Nantinya, dari Jakarta Kota udah ada arah petunjuknya buat menuju ke Kawasan Wisata Kota Tua. Saya memilih jalan kaki aja sih buat ke Kota Tuanya. Lumayan dekat soalnya, heuheuheu. Alibi buat ngirit juga sebenarnya wkwkwk (yah, buka kedok)~

    Yang bikin saya kagum di Kawasan Wisata Kota Tua adalah bangunan-bangunannya yang benar-benar masih dijaga asli keutuhannya. Memang ada beberapa yang udah dimodofikasi, sih. Tapi untuk bangunannya sendiri, masih terjaga utuh. Ini yang jarang saya temui di Blitar. Bangunan-bangunan tua. Heheheu.

    Btw, dulunya, kawasan ini merupakan pusat pemerintahan ibukota Jakarta. Berawal dari yang namanya Jayakarta, kemudian berubah menjadi Batavia setelah dikuasai oleh VOC, dan kemudian berubah menjadi Jakarta pada masa kependudukan Jepang, hingga saat ini.

    Ada beberapa bangunan di Kawasan Wisata Kota Tua ini, diantaranya Museum Kesejarahan Jakarta (insyaaAllaah akan saya ceritakan di postingan lain), Museum Wayang, Museum Bank Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik, dan bangunan-bangunan lainnya seperti Jasindo, Kantor Pos, Cafe Batavia, dan masih banyak lagi.

    Sayangnya, saya gak punya cukup banyak waktu gegara sempat nunggu KRL cukup lama di Stasiun Sudirman. Heuu. Jadinya cuma jelajah dikit doang. Pinginnya mau ke Pelabuhan Sunda Kelapa, tapi waktunya udah keburu siang huhuhu. Agenda selanjutnya sepertinya bakal mampir kesana. Semoga ada waktu :D


     Museum Kesejarahan Jakarta (saya kebiasaan nyebutnya Museum Fatahillah, sih heuheuheu)

     Sisi timur Kawasan Kota Tua


    Persewaan sepeda mengelilingi kawasan Kota Tua! Lupa persepeda harganya berapa. Kalau gak salah sih 25.000 rupiah


    Di kawasan Kota Tua, biasanya ada semacam cosplay ((cosplay)) para pahlawan nasional. Bisa diajakin foto dengan membayar seikhlasnya :D

    Aih, gak terasa sudah pukul 2 sore. Waktunya saya pulang ke Kalibata. Semoga kunjungan ke Jakarta selanjutnya bisa jelajah ke tempat-tempat lainnya lagi :D

    Oh iya, beberapa tips dari saya ketika mengunjungi tempat wisata di kota orang, dan sering saya terapkan. Standar sih sebenarnya. Tapi siapa tahu ada yang butuh kan yaa heheheheu. It works :D

    Yang pertama, ketahui lokasi tempat yang akan dikunjungi. Bisa browsing terlebih dahulu, atau tanya-tanya kepada orang yang lebih tahu. Biar sedikit ada bayangan. Plus jangan lupa tahu jam operasinya tempat wisatanya. Jangan sampai waktu kesana, eh tiba-tiba udah tutup heuheuheu :D

    Yang kedua, jangan lupa ketahui rute-rute transportasi publik menuju kesana. Kalau punya kendaraan pribadi sih, gak masalah. Tapi kalau pelancong macam saya mah, perlu banget. Apalagi rute KRL. Harus tahu heheheu (soalnya males kalau hafalin nomor bis maupun trans). Tapi sekarang jadi lebih mudah kalau ada transportasi online :D

    Yang ketiga, jangan lupa bawa bekal dan botol minuman sendiri. Walaupun terlihat lebih rempong, tapi ini adalah salah satu trik saya buat ngirit dan biar gak kebanyakan njajan wekekekeke.

    Yang keempat, foto-foto secukupnya, lebih banyak jelajahi tempat tersebut. Karena belum tentu bisa kesana lagi hehehehe. Lebih menikmati momen lah istilahnya :D

    Yang terakhir, jangan lupa pake sunscreen! Saya biasanya pake sunscreen yang memiliki SPF 30. Standar, gak terlalu gede amat. Yang penting terjaga dari sinar matahari yang cukup terik hihihi.

    Ke Jakartanya udah sebulan yang lalu, tapi ngepostnya baru sekarang, akibat agenda bulan April ini sungguhlah sok padat merayap huhuhuuu dan ini baru sempet lagi megang laptop dengan jangka waktu cukup lama. Kayaknya bakal sering nulis, mengingat bulan April postingannya dikit banget huhuhu. Gapapa yaa. Yang penting memori sudah dibekukan melalui tulisan wkwkwk (ngeles kayak bajay).

    See you on next post!




    Andhira A. Mudzalifa
    Continue Reading

    Sejujurnya, kalau ditanya tentang siapa idola favorit, saya gak bisa jawab. Karena memang gak terlalu fanatik buat ngidolain seseorang, sampai harus ngikutin dia kesana kemari. Heuheuehu.

    Sampai suatu ketika saya ada di titik mengagumi seseorang. Bukan, bukan naksir. Ini cewek, kok. Saya begitu mengagumi bagaimana cara beliau bercerita, cara berpikir, dan tanpa sengaja, kita memiliki banyak kesamaan! Dan di tahun 2016 kemarin, saya sempat bertemu dengan beliau, yang ceritanya dapat disimak disini~ (klik klik)


    Baca: Meet My Inspirator, Ghea Safferina Adany

    Menjelang bulan-bulan akhir tahun 2018, idola saya pun bertambah. Mas Madariyan Hadi, namanya. Saya mengagumi hasil karya-karya beliau, salah satunya bagaimana beliau membuat instagram story yang sangat menarik. Beliaulah yang mencetuskan hashtag #madewithstories dan #creativemultiplestories di instagram! Bisa dilihat di instagramnya beliau di @madariyanhadi :D

    Gara-gara beliau juga, saya jadi sedikit niat ketika bikin instagram story hehehe. Ada beberapa yang pada komentar kurang kerjaan. Kok ya seniat itu ngedit cukup lama, mainan font, simbol, dan ngasih tulisan yang cukup panjang. Tapi gak sedikit juga yang komentar bagus dan ada beberapa teman yang DM minta diajarin heheheu. Dan sekarang juga banyak yang ngikutin loh :D instagram jadi gak ngebosenin hihihi.

    Dan beberapa waktu yang lalu, saya senang sekali ketika Mas Mada diundang ke Blitar buat ngisi workshop! Masih gak nyangka aja sih, kok tetiba bisa diundang heuheuheu. Padahal dulu cuma mbatin aja, kapan bisa ikut workshopnya Mas Mada. Soalnya dulu pernah nonton instagram storynya Mas Mada waktu ngisi acara di Kediri, tapi saya gak bisa dateng. Eh, ternyata beberapa bulan kemudian diundang ke Blitar! Tanpa pikir panjang, saya langsung booking seatnya. Takut kehabisan seat wkwkw

    Oh iya, acara ini diselenggarakan di Kafe Dengan Teman, kafe yang sempat saya ulas di postingan ini (klik klik klik). Beruntungnya saya, acara itu diadakan tepat sehari sebelum saya berangkat pulang kampung ke Jakarta, tanggal 26 Maret 2019. Ya Allaah, salah tanggal beli tiket pulang kampung ternyata membawa berkah :')


    Baca: Mencoba Caramel Latte di Dengan Teman, Blitar


    Saya dateng ke acara barengan sama Mbak Kiky dan Mas Pandu. Kalau di posternya, acara dimulai sekitar pukul 14.00, tapi ternyata ada molor-molor sedikit setengah jam, heuheuheu. Padahal kemarin saya berangkatnya cukup telat juga, eh ternyata belum mulai :D alhamdulillaah gak ketinggalan materi hehehe.

    Berhubung datangnya lumayan telat, saya dapet tempat di depan sendiri. Asli, macam kuliah aja ini hahahaha. Tapi bersyukur juga sih dapet posisi depan, bisa lebih memahami materi dan lebih jelas juga :D (btw tapi kemarin posisi depannya terlalu kedepan banget sih wkwkwk. Gak terlalu pewee)



    Lumayan banyak juga yang ikutan workshopnya Mas Mada :D btw saking posisi yang ada di depan banget, saya jadi sungkan buat foto-foto. Maafkan kalau di postingan kali ini fotonya kurang sip dan gak banyak. Karena posisinya yang nggak sip banget huhuhu :')

    Mas Mada menjelaskan banyak hal tentang sosial media, terutama tentang instagram. Bagi Mas Mada sendiri, instagram feed itu layaknya rumah, dan instagram story menjadi furniture yang mengisi di dalamnya.

    Konten-konten yang ditampilkan hendaknya harus bersifat informatif dan entertain (atau keduanya). Karena, kalau mencakup unsur itu, dijamin akan banyak yang memperhatikan instagram story kita! Engagement-nya bakal naik! Wah :D saya makin dapet pencerahan, nih.




    Sedikit cuplikan materi workshop kemarin :D

    Oh iya, Mas Mada juga memberikan tips bagaimana caranya mengoptimalisasi konten menggunakan sosial media, diantaranya:
    • Membidik gambar dengan kualitas tinggi, agar tidak blur
    • Matikan fitur zoom, supaya fotonya bisa berkualitas bagus
    • Mencari momen yang bagus. Gak asal motret. Caranya dengan take a look around of you, be quite, then capture!
    • Sisipkan storytelling di setiap foto maupun video
    • Be more creative! Banyakin cari inspirasi postingan di Pinterest, Behance, Dribbble. Untuk storytellingnya, bisa cari inspirasi kata-kata maupun kalimatnya di Medium :D
    Sedangkan tips-tips dasar untuk membuat konten instagram menjadi anti mainstream, antara lain:
    • Sisakan 'negative space' pada foto maupun video, untuk menyisipkan konten tulisan.
    • Postingan harus read-able! Pilih font yang mudah dibaca, ukurannya nggak terlalu kecil, dan warna fontnya juga gak nabrak sama foto/video
    • Gunakan simbol-simbol yang terdapat pada handphone
    • Simplicy is the key! Jangan terlalu ramai dengan simbol/font. Cukup satu atau dua macam aja heheheheu.
    Nah, kemarin juga banyak yang menanyakan ke Mas Mada tentang tools dan graphic editor yang digunakan ketika membuat instagram story. Dan ternyata, sebagian besar sudah saya gunakan juga wkwkwkw. Diantaranya ada Snapseed, VSCO, InShot, Phonto, PhotoGrid, PicsArt, dan Canva. Nahloh, semuanya gak asing banget kan ya buat kitaa hihihi.


    Posisi duduk yang nggak pewe, plus backlight juga, jadi nggak mood buat foto-foto huhuhu. Ini beberapa foto yang mendingan dibandingkan yang lain :')

     Muka-muka blur waktu maju buat jawab pertanyaan hahahaha. Nggak papa deh yaaa, yang penting dapet voucher ngopi gratis dari kafe Dengan Teman wkwkwk. Terimakasih buat fotonya, Mbak Kiky! :D

    Dan sejujurnya, saya gugup ketika bisa ketemu idola hahahaha. Apalagi posisi bisa ada di depan sendiri, dan bisa maju, pula wqwqwq maafkan alay :')

    Dari kiri ke kanan: Mbak Kiky - Saya - Mas Mada

    Akhirnya bisa foto bareng setelah Mbak Kiky bilang, "Rugi loh kalau nggak foto. Belum tentu bisa ketemu lagi" hahahaha. Sejujurnya saya maluu banget minta foto tuh (eh, emang Andhira punya malu? Wqwqwq). Btw, ini Mas Mada sendiri yang megang kameranya heuheuheu.

    Di akhir acara, Mas Mada berpesan jika instagram bukan hanya sekadar media sosial! Banyak hal yang bisa kita dapatkan dan dimanfaatkan secara optimal. Dan jangan lupa untuk tetap memberikan konten yang bermanfaat dan positif. Juga tetap sabar dan konsisten ketika membuat konten.

    Terimakasih untuk ilmu yang diberikan, Mas Madariyan Hadi! Dan terimakasih juga buat Kafe Dengan Teman dan juga @exploreblitar, yang sudah berkenan mengundang Mas Madariyan Hadi di acara workshop ini :D insyaaAllaah ilmunya bermanfaat sekali :)

    Ditunggu acara-acara menarik lainnya, ya!



    Love,


    Andhira A. Mudzalifa
    Continue Reading

    Jakarta. Bukan kota yang asing bagi saya. Karena selain memang kota kelahiran saya sendiri, juga banyak saudara-saudara yang menetap disini. Jadinya, kalau udah bilang "Mau ke Jakarta" ke grup keluarga besar tuh bakal bingung. Bukan bingung nyari tempat buat menginap, tapi bingung mau nginep dimana dulu wkwkwk saking banyaknya anggota keluarga yang rebutan buat dikunjungin *sombong*. Mana nyebar dimana-mana, pula. Wqwqwqwq.

    Meski kesininya jarang-jarang (nunggu ada acara atau ngumpulin sangu dulu), tapi entah kenapa, Jakarta selalu bikin rindu. Kalau bisa mah, setiap tahun bisa pulang kesini. Tapi apadaya, kepentok garapan yang gabisa ditinggal lama (......dan juga sangu, tentunya).

    Dengan segala kemacetan dan semrawutnya kota ini, ada beberapa hal yang jarang, atau bahkan nggak bisa saya temui di Blitar, yang menjadi favorit saya ketika pulang kesini. Kebanyakan hal-hal yang receh, memang. Tapi gatau kenapa, tetep membuat saya bahagiya ~XD

    Gedung-gedung Tinggi

    Maaf ndeso. Tapi jujur saja, saya begitu mengagumi gedung-gedung tinggi. Dimanapun. Di Surabaya, Malang, maupun di Jakarta, paling suka kalau udah lewat gedung-gedung tinggi. Makanya saya lebih senang kalau kemana-mana naik motor sih, daripada naik mobil. Karena lebih bebas aja, gak kehalang kaca mobil wkwkwkwk.

    Asli yah, saya kemarin seneng banget waktu CFD di Bundaran HI. Banyak gedung-gedung tinggi (Sudirman sama M.H. Thamrin kan emang pusat-pusat kantor heuheuheu). Pumpung gak ada kendaraan yang lewat yekaaaan, saya jelajahi telusuri sepanjang jalan. Bodo amat diliatin orang foto-foto gedung, buahahahahha.


     Daerah Jakarta Selatan, moto waktu naik Grab Bike wkwkw

     Ikutan CFD di Bundaran HI yang memang pusat kota banyak gedung-gedung

    Lampu-lampu Gedung dan Gemerlap Jalan

    Kendesoan saya yang kedua. Saya paling suka sama lampu-lampu di malam hari. Dulu sama Bapak pernah dilewatin di PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Pacitan waktu dini hari. Seriusan, ini baguuus banget. Saya sempet mlongo (serius mlongo gaes), saking bagusnya. Wkwkwkwk.

    Bahkan, saya punya mimpi receh pergi ke Paralayang waktu malam hari, biar bisa ngelihatin pemandangan Malang dari atas bukit. Kan bagus tuh, lampu-lampunya dari atas. Heuheuheu.

    Meski ngeblur, tapi Jakarta cakep banget kalau malam hari. Emang paling enak kalau ngelihat langsung :D

    Juaranya Transportasi Publik

    Tak dipungkiri lagi jika Jakarta adalah juaranya transportasi publik. Banyak banget jenis transportasi publik yang ditawarkan di kota ini, mulai dari angkutan kota, bajay, bis kota, commuter line, transjakarta, MRT Jakarta, LRT, taksi, ojek (konvensional maupun online), dan masih banyak lagi.

    Tapi favorit saya tetap commuter line kemana-mana! Selain karena jangkauannya lebih mudah dari rumah Kalibata, harga tiketnya jauuuuh lebih murah. Cuma tiga ribu perak, plus jaminan hariannya sepuluh ribu doang (nanti bakal dikembalikan ketika sudah sampai tujuan heuheu).

    Oh iya, kemarin saya juga nyobain MRT Jakarta, loh! Pumpung hari terakhir nyoba gratisan, saya cobain aja lah. Huheuheu. Ceritanya bakal dipost di postingan terpisah, yaa!


     Commuter Line, transportasi publik favorit! Ini di Stasiun Transit Manggarai, makanya banyak banget penumpangnya. Soalnya emang stasiun transit besar heuheu :D


    Sempat nyobain MRT Jakarta juga! Kebetulan nyoba waktu periode non berbayar hari terakhir heuheuheu ceritanya nanti di post terpisah, yaa!

    Abang-abang Penjual Jajan di Jakarta

    Gak ngerti kenapa ya, abang-abang yang jualan jajan disini tuh pada kreatif semua! Jajanan simpel aja bisa dijual dan laku, pula. Rasanya juga enak ~XD

    Kemarin waktu di Kalibata, sempet nyobain jajanan Lor-Un. Saya penasaran nih, itu jajanan modelnya kayak apa.

    Eh ternyata, itu semacam mie bihun dibalut sama telur goreng! Sumprit ya, ini kreatif bener wkwkw.

    Tapi favorit saya tetaplah cireng. Gak ngerti lagi sih, cireng disini tuh rasanya beda sama cireng yang ada di Blitar. Disini gurihnya lebih mantuls~






     Cireeeng! Jajanan favorit waktu ke Jakarta, nih :D

    Lor-Un. Ternyata cuma semacam mie bihun yang dibalut sama telur. Lucu tapi enaaa :3

    Satu Kota dengan Beragam Budaya

    Bisa dibilang, Jakarta itu kotanya para perantau dari berbagai macam daerah yang ada di Indonesia. Banyak teman-teman saya yang dari Jawa Timur memilih merantau di ibukota negara ini.

    Ini yang membuat saya takjub sama Jakarta. Soalnya unik, ketika bisa nemuin logat berbagai daerah bisa numplek jadi satu di Jakarta. Pernah kejadian waktu di KRL, ketemu sama orang yang saling ngobrol dengan dialek Sunda. Besokannya juga ketemu dengan logat Padang :D

    Yang uniknya lagi, malah waktu saya jalan-jalan di apartemen bilangan Jakarta Selatan, ada dua warung makan sebelahan. Yang satunya nyetel lagu-lagu logat Minang, sebelahnya lagi nyetel lagunya Mbak Nella Kharisma! Asli, saya takjub banget huahahaha maaf ndesooo.


    Waktu CFD di Bundaran HI kemarin Minggu. Ketemu sama kumpulan masyarakat Nias yang tinggal di Jakarta. Ini lagi nyanyi-nyanyi lagu-lagu daerah mereka, sih. Asliii kompak banget :D

    Yak, itu tadi sekelumit cerita tentang hal-hal yang saya suka dari Jakarta.

    Kira-kira, poin mana yang bikin kamu penasaran dan yang juga kamu suka? Tinggalkan komentar di bawah, ya! :D


    Love,


    Andhira A. Mudzalifa
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Holla!

    Untitled-design-2

    Saya Andhira A. Mudzalifa, seorang perempuan biasa di balik semua postingan di blog ini yang suka bercerita, makan, dan jalan-jalan.

    Menyibukkan diri di Aderation Project, Dapoer Eco, dan Kerja Sama Kirana.

    Untuk menyapa lebih lanjut, bisa menghubungi lewat surel di andhira(dot)dee(at)gmail(dot)com

    Terima kasih telah mampir ke tempat di mana saya menuangkan segala cerita! Selamat membaca dan menikmati :)

    Temukan Saya Di

    • facebook
    • instagram
    • twitter

    Teman-teman

    Label

    #AyoNulis #BPNRAMADAN2024 #BPNRamadan2020 #BPNRamadan2021 #CatatanDuaEmpat #DiRumahAja Aderation Project Beauty Bodycare Cooking Crafting DIY Informasi Jelajah Blitar Journey Jurnal Tahunan Kafe Kuliner Life Lovely Place Makeup Pantai Blitar Rekomendasi Review Scarlett Smartfren Thoughts Tips Travelling Vaksinasi Writing Challenge cerita jalan-jalan

    Arsip Blog

    • ►  2024 (17)
      • ►  November 2024 (1)
      • ►  Oktober 2024 (1)
      • ►  April 2024 (6)
      • ►  Maret 2024 (9)
    • ►  2023 (3)
      • ►  Juni 2023 (1)
      • ►  Februari 2023 (1)
      • ►  Januari 2023 (1)
    • ►  2022 (3)
      • ►  Maret 2022 (1)
      • ►  Februari 2022 (1)
      • ►  Januari 2022 (1)
    • ►  2021 (51)
      • ►  Desember 2021 (2)
      • ►  November 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (1)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  Agustus 2021 (3)
      • ►  Juli 2021 (1)
      • ►  Juni 2021 (1)
      • ►  Mei 2021 (17)
      • ►  April 2021 (17)
      • ►  Maret 2021 (4)
      • ►  Februari 2021 (2)
      • ►  Januari 2021 (1)
    • ►  2020 (55)
      • ►  Desember 2020 (1)
      • ►  November 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (2)
      • ►  September 2020 (4)
      • ►  Juli 2020 (4)
      • ►  Juni 2020 (4)
      • ►  Mei 2020 (22)
      • ►  April 2020 (11)
      • ►  Maret 2020 (1)
      • ►  Februari 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (3)
    • ▼  2019 (48)
      • ►  Desember 2019 (3)
      • ►  November 2019 (1)
      • ►  Oktober 2019 (3)
      • ►  September 2019 (5)
      • ►  Agustus 2019 (3)
      • ►  Juli 2019 (2)
      • ►  Juni 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (6)
      • ▼  April 2019 (3)
        • Jakarta dalam Sehari (Bonus Tips Jalan-jalan Ala A...
        • Creative Content Workshop With @madariyanhadi: Ins...
        • #Jakarta: Hal-hal yang Membuat Rindu untuk Kembali
      • ►  Maret 2019 (9)
      • ►  Februari 2019 (11)
      • ►  Januari 2019 (1)
    • ►  2018 (10)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (3)
      • ►  September 2018 (2)
      • ►  Mei 2018 (3)
      • ►  April 2018 (1)
    • ►  2017 (9)
      • ►  November 2017 (1)
      • ►  Oktober 2017 (1)
      • ►  Juli 2017 (1)
      • ►  Mei 2017 (1)
      • ►  April 2017 (1)
      • ►  Maret 2017 (2)
      • ►  Februari 2017 (1)
      • ►  Januari 2017 (1)
    • ►  2016 (16)
      • ►  Desember 2016 (3)
      • ►  November 2016 (2)
      • ►  Oktober 2016 (2)
      • ►  Agustus 2016 (2)
      • ►  Juli 2016 (2)
      • ►  Juni 2016 (1)
      • ►  Januari 2016 (4)
    • ►  2015 (4)
      • ►  Maret 2015 (1)
      • ►  Februari 2015 (3)
    • ►  2011 (1)
      • ►  Juli 2011 (1)

    Popular Posts

    • Usia Kepala Dua?
    • Sebuah Cerpen: Tentang Mengikhlaskan
    • A Flashback to Senior High School: Kangen!

    Saya Bagian Dari

    Logo-Blogger-Perempuan-Network-round-7

    Aderation Project

    Untitled-design-20240826-113829-0000
    Facebook Instagram Pinterest Tumblr Twitter

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top