facebook instagram twitter

andhirarum

    • Home
    • Tentang Andhira
    • Product
    • _aderation project
    • _dapoer eco

    Berhubung tidak ada televisi di rumah gegara rusak (dan Bapak sepertinya tidak ada niatan untuk memperbaikinya WKWK), jadi, yang menjadi hiburan saya di rumah selama ini adalah banyolan antar anggota keluarga (iya, ini keluarga saya emang punya bakat lawak semua), radio (dengerin lagu-lagu), buku, laptop, dan handphone. Seringnya sih, ngutak-atik laptop atau handphone. Mulai dari cari-cari hiburan yang ringan nan receh, menulis postingan blog, mengulik informasi, bahkan hal-hal lainnya, yang kesemuanya bermanfaat bagi kesehatan jasmani dan rohani saya (terutama bagi jiwa, sih).

    Pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung sekarang membuat diri saya yang seringnya hanya glubak-glubuk (ya walau juga tetap melakukan kegiatan, sih. Tapi nggak seproduktif setelah adanya pandemi ini wkwkwk parah emang!), jadi kayak cacing kepanasan. Rasanya sudah bosaaaaaan sekali ndekem di rumah, tuh. Huhuhu. Ditambah hiburan yang saya dapatkan hanya itu-itu saja (dan tetap tidak ada televisi wkwkwk).

    Ya. Pada akhirnya saya terus mencoba untuk tetap fun di rumah dengan cara melakukan kegiatan yang seru-seru nan menghibur bersama keluarga. Dan ternyata ini bermanfaat untuk menjaga kewarasan saya saat pandemi ini, loh! (Karena efek dari COVID-19 ini membuat overthinking saya jadi kembali lagi, meski munculnya tidak intens)

    Saya juga mencoba beberapa aplikasi yang bermanfaat ketika harus tetap #diRumahAja. Ini juga dalam rangka untuk tetap produktif dan tidak gabut, ditambah juga agar saya tidak overthinking alias berpikir yang berlebihan yang seringnya, mengganggu saya untuk menjalani kehidupan yang fana ini~ (ceileh, sok gaya lu Dhir!)

    Aplikasi ini saya jadikan satu folder dan saya namakan...... Prouductive. Bukan tanpa alasan, sih. Tapi memang aplikasi-aplikasi ini yang menurut saya sangat bermanfaat, mulai dari menambah wawasan, hingga membuat saya produktif untuk menulis. Beberapa aplikasi lainnya ada di folder terpisah, biar foldernya nggak terlalu padat banget, sih. Hehe.


    Beberapa aplikasi di handphone yang (saya rasa) bermanfaat diantaranya:

    Pocket

    Aplikasi yang sudah saya gunakan sejak 3-4 tahun terakhir. Aplikasi ini berguna bagi saya ketika menemukan artikel atau postingan blog yang menarik dan berminat menyimpannya untuk dibaca secara offline. Aplikasi yang berguna sekali untuk mengumpulkan bahan bacaan ketika #DiRumahAja, sih. Biar nggak kebanyakan scroll media sosial mulu. Hehehe.

    Blogger dan Tumblr

    Tampilan dari Blogger

    Sebagai seorang blogger (meskipun abal-abal HAHAHA), saya juga meng-install aplikasi ini di handphone, meskipun pada dasarnya saya tetap lebih nyaman untuk menggunakan laptop untuk posting blog di blogger.com, dibandingkan dengan handphone. Saya menggunakan aplikasi ini hanya untuk menuliskan konsep atau ide yang tiba-tiba tercetus. Takut akan hilang jika tidak segera ditulis hehehe.

    Aplikasi Tumblr berguna bagi saya yang suka corat-coret tetapi dengan topik yang ringan-ringan, bahkan hanya sekadar quotes saja. Jika Blogger saya gunakan untuk posting dengan penjelasan dan cerita cukup panjang, tapi kalau Tumblr ini kebanyakan hanya sekadar quotes dan cerita yang receh.

    Tampilan aplikasi Tumblr

    Dari Tumblr ini, saya banyak menemukan tulisan-tulisan yang merubah sudut pandang saya tentang kehidupan sejak beberapa tahun terakhir. Seru pokoknya! Aplikasi inilah yang menyelamatkan saya dari rasa bosan ketika masa pandemi ini, dan upaya untuk tidak banyak scroll sosial media tanpa menghasilkan sesuatu.

    Dua aplikasi ini sangat berguna bagi saya yang hobi nulis-nulis, terutama dikala pandemi ini. Menjaga agar kewarasan saya tetap terjaga dan tetap produktif (menulis adalah salah satu cara saya untuk self healing, soalnya. Hehehe).

    Quora

    Quora sangat bermanfaat bagi saya untuk menambah wawasan saya, terutama di masa pandemi ini. Banyak pertanyaan-pertanyaan mulai yang lucu hingga inspiratif ada di aplikasi Quora ini. Kita juga bisa melemparkan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan, loh!

    Tampilan dari Quora

    iPusnas

    Tampilan aplikasi iPusnas

    Kesedihan saya akibat tutupnya salah satu perpusakaan kota favorit saya di wabah pandemi COVID-19 ini sedikit terobati. Dengan adanya aplikasi iPusnas ini, saya bisa meminjam buku sepuasnya (walau tetap dibatasi per hari hanya bisa pinjam maksimal 2 buku saja hehehe).

    Lebih dari 5 buku yang sudah saya lahap habis dari iPusnas. Dan kesemuanya adalah novel-novel saat saya masih remaja wkwkw. Iya, ceritanya saya lagi ingin nostalgia meminjam novel-novel kesayangan saya dari SMP, dan ternyata koleksi dari iPusnas ini cukup lengkap.

    Aplikasi yang sangat berguna untuk teman-teman yang sangat suka membaca buku, meski bukunya dalam bentuk e-book. Bagi saya pribadi tidak terlalu masalah, sih. Apalagi di handphone saya ini terdapat reading mode, yang bisa mengatur brightness dari handphone sedemikian rupa hingga nyaman untuk mata (nggak mencolok mata seperti biasanya. Nyaman, jika bagi saya pribadi).

    Insight Timer

    Saya yang sedang belajar untuk meditasi dan membuat pikiran menjadi tenang, mendapat sebuah rekomendasi aplikasi meditasi dari teman-teman twitter yang bernama Insight Timer.

    Belum mencoba beberapa kali, sih. Hanya mengecek apa-apa yang ada di dalamnya. Dan cukup menarik. Bahkan kita juga bisa melihat aktivitas orang-orang lain yang memakai aplikasi ini, loh.

    Berguna bagi teman-teman yang membutuhkan ketenangan pikiran, terutama saat wabah pandemi COVID-19 yang lumayan membuat sepaneng.

    Tampilan dari aplikasi Insight Timer

    Pedometer dan Strava

    Aplikasi yang saya gunakan untuk berolahraga. Pedometer saya gunakan untuk menghitung langkah, sedangkan aplikasi Strava saya gunakan ketika berlari. Meski kini kedua aplikasi ini tidak terlalu sering saya pakai diakibatkan dengan adanya wabah COVID-19 yang mengharuskan untuk #DiRumahAja, tapi saya tetap berusaha untuk melakukan aktivitas olahraga lainnya seperti stretching ringan.




    YouTube dan Spotify

    Dua aplikasi ini sangat berguna ketika membutuhkan hiburan audio maupun visual. YouTube saya gunakan ketika ingin menonton video maupun mencari lagu-lagu, sedangkan Spotify saya gunakan untuk mendengarkan lagu dan podcast yang bermanfaat dan menambah wawasan.



    Zoom, Google Meet, Google Classroom

    Ketiga aplikasi ini sangat diperlukan bagi orang-orang yang harus bekerja dari rumah dan mengalami pembelajaran jarak jauh akibat dari pandemi COVID-19 ini. Berhubung saya bukan pelajar/mahasiswa lagi dan bukan seorang pekerja kantoran, jadi saya tidak terlalu membutuhkannya hehehe. Ya mungkin suatu saat akan menggunakan tatkala ingin merasakan bagaimana rasanya menggunakan salah satu dari aplikasi tersebut, sih. Ehe.

    -------------------------------------------------------------

    Sebenarnya masih banyak aplikasi-aplikasi bermanfaat lainnya. Disesuaikan saja dengan kebutuhan diri sendiri, karena minat setiap orang belum tentu sama. Aplikasi yang saya tuliskan di atas berdasarkan pengalaman saya pribadi dan memang benar-benar saya rasakan sendiri manfaatnya.

    Kalau kamu sendiri, apa aplikasi andalanmu yang bermanfaat ketika harus #DiRumahAja seperti sekarang? Yuk, tulis komentarmu di kolom komentar, ya!

    -----------------------------------------------------

    Ditulis guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,
    30 Day Ramadan Challenge BPN




    Love,



    Andhira A. Mudzalifa

    Continue Reading


    Ramadan sudah berjalan hari ke lima, dan imbauan pemerintah mengenai #DiRumahAja tidak kunjung reda. Malah justru lebih digaungkan karena adanya PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar, yang terjadi di beberapa kota di Indonesia yang memiliki dampak COVID-19 yang cukup parah, seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya. Oleh karena itulah, imbauan #DiRumahAja terus-menerus diserukan.

    Efek dari imbauan ini adalah, intensitas bertemu dengan keluarga di rumah lebih sering. Bahkan sepertinya sekarang tanpa jeda, hahaha. Ya meskipun sesungguhnya pekerjaan saya dikerjakan di rumah, tapi sesekali jika bosan di rumah, saya memilih untuk jalan-jalan keliling ke tempat wisata yang ada di kota saya maupun nongkrong bersama teman-teman di kedai kopi langganan.

    Baca: Rekomendasi Kedai Kopi dan Kafe Nyaman di Blitar

    Berhubung keadaan yang mengharuskan untuk #DiRumahAja dan imbauan dari pemerintah untuk menutup tempat wisata dan kedai kopi maupun kafe (termasuk juga tempat tongkrongan saya, huhu), mau tidak mau harus mematuhinya. Dan otomatis, keadaan ini membuat saya lebih sering bertemu dengan anggota keluarga saya (Bapak, Ibu, dan adik-adik).

    Hingga terkadang rasa bosan di rumah pun timbul. Tapi ya mau bagaimana lagi? Harus bersabar hingga wabah COVID-19 ini mereda. Semoga sesegera mungkin.

    Nah, untuk menyiasati rasa bosan di rumah (dan bertemu dengan anggota keluarga yang itu lagi itu lagi HAHAHA), saya memiliki beberapa kegiatan seru yang bisa dilakukan dengan keluarga. Selain untuk mengatasi rasa bosan, ini juga bisa untuk menguatkan bonding antar anggota keluarga, loh!

    Berikut hal-hal yang bisa dilakukan di rumah bersama keluarga:

    Memasak Bersama Ibu dan Adik

    Sudah beberapa kali ini saya bersama adik perempuan dan ibu saya berkutat di dapur bersama. Memasak ini itu, yang sebenarnya bukan masakan yang ribet. Tapi yang paling penting adalah, keakraban yang terjalin di dalamnya. Saya, ibu, dan adik memasak sambil ngobrol dan ngerumpi banyak hal. Keseruan yang lumayan jarang dirasakan karena sok sibuknya saya dan kesibukan adik untuk mengerjakan skripsi.

    Ngobrol Bersama Keluarga di Ruang Makan

    Bisa makan bersama dengan anggota yang lengkap adalah satu kebahagiaan yang patut disyukuri. Mewabahnya virus COVID-19 ini membuat semua anggota keluarga saya berkumpul di rumah (kecuali adik laki-laki saya yang kini sedang ada di rumah paman saya yang ada di Sidoarjo). Hal ini membuat saya dan keluarga sering ngobrol bareng di ruang makan. Terkadang juga di ruang tamu.

    Ngobrolnya pun juga mengalir, mulai dari topik yang ringan hingga cukup berat. Seru! Bisa menjadi ajang evaluasi untuk keluarga juga.

    Makan Bersama dengan Anggota Keluarga Lengkap

    Seringnya untuk berkumpul dengan anggota keluarga yang lengkap (minus adik laki-laki sih sebenarnya, hehe) akibat wabah COVID-19 ini, membuat saya dan anggota keluarga saya yang lain jadi sering makan bersama. Hal yang jarang-jarang terjadi, karena biasanya kebanyakan malas kalau disuruh makan. Kalau yang satu makan, satunya belum lapar. Begitu terus hingga seringnya makan sendiri-sendiri.

    Tetapi dengan adanya wabah ini, saya dan keluarga saya jadi sering makan bersama-sama di ruang makan, sambil ngobrol ringan. Satu dari beberapa hal yang patut saya syukuri di pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.

    Nonton Film dan Karaoke Bersama

    Kegiatan seru lainnya yang bisa dilakukan bersama keluarga adalah menonton film dan karaoke bareng. Meskipun bukan maniak film, tapi sesekali saya juga menonton film. Justru adik perempuan saya yang lebih sering menonton film –bahkan mengikuti K-Drama juga, dibandingkan saya, sih. Pandemi ini membuat saya dan adik perempuan saya ini menjadi sering menonton film bareng di aplikasi andorid menonton film legal. Rencananya, saya dan adik saya akan menonton K-Drama yang sedang on going, A World of Marriage Couple (yang katanya membuat pusing kepala saking nganuhnya. HAHAHA).

    Karaoke bersama juga menjadi opsi kegiatan seru yang bisa dilakukan di rumah. Cari lagu-lagu di YouTube, kemudian sing a song  bersama (meskipun suaranya pada cempreng semua hahaha. Nggak papa, biar nggak stress semua).

    ----------------------------------------------------------------

    Itulah beberapa kegiatan seru yang bisa dilakukan di rumah, yang tentunya saya juga lakukan hehehe. Semoga bisa bermanfaat dan diterapkan pada keluarga, ya! Syukur-syukur malah bisa menambah kekuatan bonding antar anggota keluarga :D

    Kalau kamu, kegiatan seru apa yang sudah kamu lakukan bersama kelurga di masa pandemi ini? Yuk, berbagi di kolom komentar!

    Jangan lupa untuk menjaga kesehatan, ya. Terutama bagi yang sedang menjalankan ibadah puasa. Semoga diberi kelancaran untuk menjalankan ibadah, meski harus melewati di masa pandemi ini. Stay safe!

    -----------------------------------------------------
    Ditulis guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,
    30 Day Ramadan Challenge BPN





    Love,

    Andhira A. Mudzalifa

    Continue Reading



    Sudah karantina hari ke-108432108103780 alias sampai lelah menghitung sudah berapa lama karantina di rumah sejak mewabahnya pandemi COVID-19. Meskipun saya dibilang betah-betah saja di rumah (karena kerja pun semuanya saya kendalikan dari rumah, bahkan sebelum adanya wabah COVID-19 ini), namun ada kalanya saya mencapai titik bosan dan butuh udara segar di luar rumah, meski sekadar piknik tipis maupun ngopi bersama teman.

    Berhubung adanya wabah COVID-19 yang mengharuskan untuk tetap #DiRumahAja, mau tidak mau agenda yang saya lakukan di luar rumah harus saya tunda. Mencari hiburan pun, hanya bisa dilakukan di rumah. Bosen bosen deh,  tuh! Tapi ya mau dikatakan apa lagi, kita tak akan pernah satu~~

    Eh, salah. Mau dikatakan apa lagi, semuanya dibatasi, hanya keluar jika ada kepentingan yang mendesak saja, maksudnya (meski ngopi dan piknik juga kepentingan, sih. Tapi bukan kepentingan mendesak banget pol huhuhu). Hehehe.

    Akhirnya, saya pun menerapkan beberapa tips kepada diri saya sendiri untuk bagaimana caranya agar tetap betah di rumah. Mungkin saja juga bisa diterapkan di kamu kamu sekalian :D

    Buat Jadwal Sehari-hari

    Meski hanya di rumah saja, tapi terkadang banyak aktivitas yang saya lakukan, hingga sering saya bingung mana yang harus saya lakukan terlebih dahulu WKWKWKW (iya, ini anaknya memang sok sibuk di rumah. Padahal yang dilakukan hanya itu-itu saja. Ehe). Akhirnya, saya mencoba untuk membuat jadwal kegiatan per hari, agar waktu tidak terbuang sia-sia, tidak banyak untuk scroll media sosial.

    Bikin jadwal sehari-hari biar teratur

    Lakukan Hobi yang Disuka

    Hobi adalah satu hal besar yang membuat saya tetap waras dan semangat untuk menjalani hidup (meski hobi favorit saya adalah rebahan. Eh, bukan. Bercanda, hehe). Sedari dulu, hobi favorit saya adalah rebahan membaca. Kalau dulu sih, sering menghabiskan waktu dengan buku-buku, tapi sekarang, bukunya dialihkan ke smartphone alias membaca thread di Twitter, pertanyaan di Quora, bacaan-bacaan ringan di Tumblr, website, maupun di Medium. HAHAHAHA.

    Tapi akhir-akhir, saya mulai membaca buku kembali, kok. Meski buku-buku yang saya baca seringnya lewat e-book yang saya pinjam dari iPusnas. Menjalani hobi yang satu ini membuat saya betah untuk tetap di rumah. Bahkan saya pernah hampir seharian tidak keluar rumah hanya gara-gara baca buku heuheuheu.

    Hobi favorit saya selain membaca adalah menulis. Berdiam di rumah dalam jangka waktu yang tidak ditentukan ini membuat saya semakin banyak untuk melakukan hobi dan hal-hal yang disuka. Menulis adalah salah satunya. Beberapa tulisan sudah saya buat dan saya posting di blog ini dan tumblr pribadi saya hahaha. Selain agar lebih produktif, tentu saja agar semakin betah untuk berkegiatan di rumah.

    Mengatur Ruang Kerja Senyaman Mungkin

    Berhubung semua kerjaan saya lakukan di rumah (bahkan sebelum ada wabah COVID-19), sejak pertama kali saya memutuskan untuk kerja di rumah, saya mem-booking ruang belakang rumah menjadi ruang kerja saya. Mengatur bagaimana agar saya bisa betah dan nyaman kerja di rumah saja.

    Sudah hampir tiga tahun ini saya kerja di rumah selepas lulus kuliah, dan sejauh ini betah-betah saja. Ditambah adanya imbauan Kerja dari Rumah akibat wabah COVID-19 ini, membuat saya semakin betah untuk kerja di rumah saja (dan semakin rajin buat beres-beres hahahahah).

    Mengatur ruang kerja biar nyaman dan betah di rumah

    Stok Makanan dan Camilan Favorit

    Sebenarnya, sejak beberapa tahun terakhir ini saya mengurangi untuk stok camilan di rumah. Agar badan tidak menggendut hahahaha. Tapi nyatanya, sejak adanya imbauan untuk tetap #DiRumahAja dari pemerintah, saya mulai stok makanan dan beberapa camilan favorit saya seperti mi instan, kulit lumpia, dan cireng. Meskipun sebenarnya juga jarang, sih.

    Stok makanan dan camilan ini berguna untuk meminimalisir nongkrong dan njajan di luar. Dan tentu saja untuk membuat semakin betah di rumah hehehe.

    Sedia Film, Drama, Buku, dan Musik Favorit

    Berhubung tidak ada televisi dan WIFI di rumah, jadi sebisa mungkin saya harus meminimalisir penggunaan paket data agar tidak membengkak. Solusinya adalah menyetok hiburan-hiburan seperti film, drama, dan musik-musik favorit agar tidak bosan. Hehehe.

    Mencoba Hal-hal Baru

    Mencoba hal-hal baru juga terbukti cukup ampuh untuk membuat saya semakin betah di rumah. Beberapa hal yang saya lakukan adalah membuat kopi yang sedang kekinian, Dalgona Coffee (ceritanya bisa disimak di sini), dan membuat ayam goreng Taiwan ala Shihlin. Hehe.

    Seru, ternyata! Selain sebagai cara untuk tidak bosan di rumah, ternyata bisa menambah skill baru, loh.

    -----------------------------------------------------

    Nah, itu dia beberapa tips dari saya bagaimana caranya agar tetap betah di rumah saja selama masa pandemi berlangsung. Semoga bisa berguna, ya!

    Kalau kamu, apa saja yang bisa membuatmu untuk betah di rumah? Yuk, ceritakan di kolom komentar!

    -----------------------------------------------------

    Ditulis guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,
    30 Day Ramadan Challenge BPN





    Love,



    Andhira A. Mudzalifa

    Continue Reading


    Sudah satu bulan lebih sejak mewabahnya pandemi COVID-19 di Indonesia, dan sudah hampir satu bulan ini saya tidak ke mana-mana alias mengikuti imbauan pemerintah untuk tetap #DiRumahAja. Sesekali keluar jika ada kepentingan yang mendesak untuk keluar rumah. Gimana mau ngopi maupun jalan-jalan ke tempat wisata, lha wong tempat wisatanya aja ditutup akibat virus. Huhuhu~

    Sebenarnya bagi saya pribadi sih, tidak terlalu masalah jika harus ndekem di rumah saja. Mengingat semua kerjaan saya memang dikerjakan di rumah, dan sesekali keluar cari angin atau sekadar jalan-jalan dan mengopi bertemu dengan teman-teman. Tapi akhir-akhir ini mulai sedikit bosan. Saking bosannya, saya juga bosan untuk memegang smartphone. Sudah bingung mau scroll media sosial yang mana lagi, soalnya. Huhu.

    Rasanya jika virus COVID-19 berwujud manusia, ingin menonjok sepuas-puasnya. Gara-gara dia, semua rencana yang saya susun untuk tahun ini berantakan semua wkwkwk. Tapi ya sudahlah, mau bagaimana lagi? Mau tidak mau ya kudu pasrah dan tetap mengikuti imbauan untuk #DiRumahAja (meski sudah bosan-san-san-san-san).

    Banyak hal yang ingin saya lakukan ketika pandemi ini berakhir, mengingat semua aktivitas dan segala hal yang saya susun di tahun ini jadi berantakan. Huhuhu. Dan beberapa hal diantaranya:

    Jalan-jalan Sepuasnya, Piknik ke Tempat Wisata

    Gegara hampir seluruh tempat wisata ditutup dikarenakan adanya pandemi COVID-19 ini, saya jadi tidak punya tempat hiburan lain. Padahal, jika sedang banyak pikiran, saya suka kelayapan pergi ke tempat wisata yang ada di kota saya sendiri. Meski hanya sekadar cari angin.

    Maka dari itulah, setelah pandemi COVID-19 ini berakhir, hal pertama yang saya lakukan adalah.... jalan-jalan! Terutama jalan-jalan ke pantai, menikmati debur ombak maupun sunset. Huhuhu, saya sudah rindu sekali dengan aroma pantai :((

    Saya rindu suasana pantai! Btw, ini salah satu pantai yang ada di ujung timur Blitar, Pantai Jolosutro

    Wisata Kuliner di Pinggir Jalan

    Punya kebiasaan makan di tempat ketika kulineran, membuat saya sedih ketika mengetahui beberapa tempat makan favorit saya tidak menerima untuk makan di tempat. Terpaksa makanannya harus dibawa pulang. Meski rasa makanan maupun minuman yang saya pesan rasanya tetap sama jika dibawa pulang, namun sensasinya terasa berbeda jika tidak dimakan di tempat langsung.

    Harus wisata kuliner lagi jika pandemi ini berakhir! (*brb mulai nge-list kuliner mana saja yang harus saya kunjungi HAHAHA)

    Nongkrong dan Bertemu dengan Teman-teman

    Justru ini yang sebenarnya harus ditulis pertamakali, sih. HAHAHAHA. Ya Allaah, saya rindu sekali nongkrong  dan ngopi dengan teman-teman hiks. Adanya virus ini membuat agenda mengopi saya jadi hilang satu bulan lebih. Biasanya, hampir tiap minggu selalu nongkrong ngopi bersama teman-teman. Gegara virus COVID-19 ini, semua itu harus buyar (kalau nggak mau dibuyarin sama aparat wkwkwkwkw).

    Asli, setelah pandemi ini berakhir, saya akan langsung cuss menjadwalkan untuk ngopi bersama teman. Mau peluk teman-teman satu per satu huhuhu (peluknya khusus yang cewek doang sih tapi hahahaha).

    Teman mengopi satu tahun terakhir ini

    Melanjutkan Agenda Komunitas

    Cukup sedih rasanya melihat agenda komunitas saya jadi berantakan. Yang harusnya bulan April ini sudah setengah jalan, mendadak harus off keseluruhan akibat adanya korona. Berasa sia-sia nyusun segala agenda dari awal tahun kemarin, rasanya. Tapi ya mau gimana lagi? Kesehatan lebih utama. Tidak bisa dipaksakan harus sesuai jadwal yang direncakan. Mau nggak mau ya mengundurkan semua jadwal yang sudah disusun.

    Tentunya jika wabah ini berakhir, agenda komunitas yang jadi amburadul ini mulai disusun ulang. Harus puyeng-puyeng lagi, deh. Hahaha. Tidak apa. Tetap semangat!

    Perpanjang Kantong Kartu dan Pinjam Buku di Perpustakaan Makam Bung Karno

    Adanya COVID-19 menyebabkan salah satu perpustakaan kota kesayangan saya, Perpustakaan Bung Karno, harus tutup sementara hingga bulan Mei (atau malah Juni, ya? Saya lupa hehehe. Pokoknya lama, lah). Saya yang beberapa menunda-nunda untuk memperpanjang kantong kartu peminjaman buku, merasa menyesal tatkala mengetahui bahwa Perputakaan Bung Karno ditutup sementara huhuhu.

    Tapi untungnya, kesedihan saya cukup terobati gegara ada aplikasi iPusnas (aplikasi dari Perpustakaan Nasional yang menyediakan koleksi buku-buku elektronik, yang bisa dipinjam secara gratis). Yay! Meski hanya dibatasi pinjam dua buku per hari, tapi cukup, lah. Toh, saya masih bisa meminjam keesokan harinya lagi hehehehe.

    -------------------------------------------------------

    Sementara hanya itu yang terlintas di pikiran saya. Semoga wabah COVID-19 ini segera berakhir dan kita semua bisa menikmati hidup tanpa batas dan jeda lagi. Aamiin.

    Kalau kamu, apa hal yang lakukan ketika pandemi COVID-19 ini berakhir? Tulis pendapatmu di kolom komentar, ya!

    Jangan lupa jaga kesehatan dan rajin untuk mencuci tangan. Stay safe!


    -----------------------------------------

    Ditulis guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,
    30 Day Ramadan Challenge BPN


    Love,


    Andhira A. Mudzalifa

    Continue Reading


    Mewabahnya virus COVID-19 membuat satu benda yang dulunya tidak terlalu banyak dibutuhkan (kecuali beberapa orang yang memang berkepentingan), kini mendadak bak artis yang keberadaannya dicari-cari. Bahkan, menimbulkan kelangkaan di mana-mana.

    Ya, benda sederhana itu bernama masker.

    Masker yang fungsinya sebagai proteksi hidung dan mulut untuk mencegah droplets masuk, kini menjadi langka. Terutama surgery mask atau masker medis. Karena banyaknya orang yang mencari, tapi produk tidak ada di pasaran.

    Tak sedikit oknum-oknum nakal yang menimbun dan memperjualbelikan masker dengan harga yang tidak wajar. Pernah saya temui harga satu kardus masker yang berisi beberapa boks masker medis ini dijual dengan harga setara motor. Benar-benar kelewatan (untungnya, banyak e-commerce yang bertindak tegas akan hal ini untuk memblokir online shop yang menjual barang diambang batas kewajaran dan tidak masuk akal).

    Dulu, saya sangat mudah menemukan masker medis ini di apotek, bahkan di minimarket dengan harga yang murah. Tapi akhir-akhir ini setelah merebaknya wabah COVID-19, masker menjadi barang yang super langka. Banyak apotek yang saya kunjungi menjawab kosong ketika saya menanyakan tentang ketersediaan masker.

    Kelangkaan masker ini membuat petugas medis yang menjadi garda terdepan COVID-19 kelimpungan. Pasalnya, masker medis –yang memang hanya sekali pakai itu, menjadi barang yang penting bagi petugas medis untuk menjadi alat pelindung diri (APD). Teman-teman saya yang rata-rata bekerja sebagai petugas medis di rumah sakit pun juga mengeluh kelangkaan APD yang satu ini, hingga yang harusnya memakai masker sekali pakai, terpaksa beralih menggunakan masker kain karena langkanya masker medis di pasaran.

    Tetapi kini, kelangkaan masker medis sudah berkurang drastis dikarenakan mulai banyak donasi yang digalakkan. Banyak orang saling bantu mensuplai kebutuhan masker medis, utamanya bagi yang benar-benar membutuhkan seperti tenaga medis. Harga masker medis masih tinggi, tapi harganya masih masuk akal dibanding beberapa waktu lalu.

    Mengingat masker medis langka dan harganya sekarang cukup mahal (ada yang jual 50000 per 10 lembar masker, padahal dulu hanya dijual 1000 rupiah saja, huhuhu), saya memilih untuk menggunakan masker kain yang bisa dicuci setelah dipakai. Meskipun tingkat perlindungannya memang tidak seperti masker medis, tetapi sudah cukup membantu melindungi mulut dan hidung, untuk mencegah droplets masuk ke dalam tubuh.

    Foto pakai masker gegara dapet masker dari Smartfren yang unyu-unyuuu~

    Saya stok beberapa masker kain di rumah. Mengingat masker kain harus sering-sering dicuci, jadi harus siap-siap stok lebih dari satu agar bisa digunakan secara bergantian. Istilahnya, cuci-kering-pakai. Eheheu.

    Tips memilih masker kain adalah, pilih kain berbahan katun yang nyaman dan tidak panas maupun bikin engap. Kalau saya (berhubung saya berkerudung), otomatis memilih masker bertali atau masker khusus hijab. Karena kalau pakai masker yang earloop, ribet. Wkwkwk.

    Berhubung menerapkan prinsip minimalis, jadinya punya masker juga disesuaikan dengan kebutuhan hehe. Itu warna putih dapet masker gretongan dari Smartfren.

    Warna-warna masker kain yang saya pilih cenderung warna netral dan gelap, sih. Tapi ini preferensi pribadi saja, soalnya saya tidak terlalu suka warna yang ngejreng hihihi. Intinya, senyamannya saja. Oh iya, jangan lupa untuk dicuci setiap hari, ya!

    Ada juga tips sederhana yang saya temukan di YouTube cara membuat masker kain dengan sederhana tanpa harus menjahit. Dan ini sempat dipraktikkan oleh Ibu saya, yang alhamdulillahnya, berhasil. Ehe.


    Jangan lupa memakai masker ketika keluar rumah, ya. Semoga upaya memakai masker ini bisa mencegah penularan virus COVID-19.  Sehat sehat untuk kita semua! 

    ----------------------------------------------------------------

    Ditulis guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,
    30 Day Ramadan Challenge BPN



    Love,



    Andhira A. Mudzalifa

    Continue Reading



    Mewabahnya virus COVID-19 ini membuat banyak orang semakin aware dengan kesehatan dan penerapan untuk hidup bersih dan sehat. Tentu saja dengan tujuan agar virus COVID-19 ini bisa mereda sesegera mungkin.

    Salah satu cara untuk memutus rantai penularan COVID-19 ini adalah dengan menerapkan social distancing atau sekarang lebih dikenal dengan istilah physical distancing.

    Social distancing –atau yang sekarang disebut physical distancing, merupakan pembatasan fisik antar sesama, dimana batas jarak minimal yang disarankan adalah 1 meter. Interaksi fisik antar sesama seperti bersalaman pun mulai diminimalisir semenjak adanya wabah COVID-19 ini. Karena risiko penularan melalui interaksi fisik cenderung lebih tinggi.

    Penerapan social distancing/physical distancing mulai dilakukan oleh warung, kedai kopi maupun kafe, yang notabene merupakan tempat untuk berkumpulnya banyak orang. Ini ditandai dengan diterapkannya sistem delivery order maupun take away saja ketika membeli makanan. Pengalaman ketika beberapakali saya beli makanan di luar pun, semuanya tidak bisa makan di tempat. Harus dibungkus dan dibawa pulang huhuhu. Begitu pula dengan ngopi dan ngafe, yang kesemuanya tidak lagi saya lakukan sudah hampir sebulan ini, gegara adanya himbauan untuk physical distancing.

    Satu dari sekian banyak kedai kopi/kafe di Blitar yang menerapkan take away/delivery order saja

    Social distancing/physical distancing diterapkan juga dalam kantor-kantor di manapun.  Di beberapa ekspedisi pengiriman barang yang ada di kota saya, bangku duduk untuk menunggu dibuat berjarak sedemikian rupa dengan memberi tanda larangan untuk duduk di kursi yang bersebelahan. Dan semuanya pada tertib, dong! Salut.

     Semua orang tertib mematuhi imbauan pemerintah untuk menerapkan physical distancing


    Beberapa ekspedisi yang menandai kursi antrean, memberi tulisan dilarang menduduki

    Masyarakat juga turut andil menerapkan social distancing/physical distancing di masa pandemi ini. Beberapa wilayah yang kebetulan dekat dengan tempat saya tinggal, bahkan menerapkan untuk karantina wilayah. Ada pembatasan jam keluar-masuk di kampung masing-masing, demi mencegah virus COVID-19 ini semakin menyebar luas.

     Kampung sebelah yang mulai menerapkan jam malam dan physical distancing. Bahkan kurir barang tidak boleh masuk! Rencananya sih di kampung saya juga diterapkan demikian. Menunggu pagarnya jadi dulu, kata bapak saya hehehe.


    Salah satu bilik disinfektan yang ada di perumahan teman saya, Mas Pandu Aji. Kalau mau masuk ke BTN, harus lewat bilik ini dulu heuheuheu.

    Ada penjelasan menarik mengenai penerapan social/physical distancing yang dijelaskan secara sederhana tapi padat akan pesan-pesan oleh Mas Edward Suhadi, yang saya temukan di instagram beliau. Bisa dilihat di sini:






    View this post on Instagram





    A post shared by Edward Suhadi (@edwardsuhadi) on Mar 14, 2020 at 10:43pm PDT

    Mungkin kita semua tidak betah akan adanya social distancing/physical distancing ini. Biasa berbaur bertemu dengan teman secara bebas, bersalaman dengan bebas, tiba-tiba dihimbau untuk melakukan pembatasan fisik dan harus berjarak satu sama lain.  

    Tapi, tak apa. Toh, semuanya hanya sementara. Hingga wabah ini selesai. Mari luaskan sabar bersama, ya! Semoga tidak akan lama lagi.

    Semoga dengan menerapkan social distancing/physical distancing ini dapat memutus rantai penularan COVID-19. Semangat untuk kita semua, ya! Stay safe dimanapun berada.


    ----------------------------------------------------------------

    Ditulis guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,
    30 Day Ramadan Challenge BPN


    Love,



    Andhira A. Mudzalifa

    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Holla!

    Untitled-design-2

    Saya Andhira A. Mudzalifa, seorang perempuan biasa di balik semua postingan di blog ini yang suka bercerita, makan, dan jalan-jalan.

    Menyibukkan diri di Aderation Project, Dapoer Eco, dan Kerja Sama Kirana.

    Untuk menyapa lebih lanjut, bisa menghubungi lewat surel di andhira(dot)dee(at)gmail(dot)com

    Terima kasih telah mampir ke tempat di mana saya menuangkan segala cerita! Selamat membaca dan menikmati :)

    Temukan Saya Di

    • facebook
    • instagram
    • twitter

    Teman-teman

    Label

    #AyoNulis #BPNRAMADAN2024 #BPNRamadan2020 #BPNRamadan2021 #CatatanDuaEmpat #DiRumahAja Aderation Project Beauty Bodycare Cooking Crafting DIY Informasi Jelajah Blitar Journey Jurnal Tahunan Kafe Kuliner Life Lovely Place Makeup Pantai Blitar Rekomendasi Review Scarlett Smartfren Thoughts Tips Travelling Vaksinasi Writing Challenge cerita jalan-jalan

    Arsip Blog

    • ►  2024 (17)
      • ►  November 2024 (1)
      • ►  Oktober 2024 (1)
      • ►  April 2024 (6)
      • ►  Maret 2024 (9)
    • ►  2023 (3)
      • ►  Juni 2023 (1)
      • ►  Februari 2023 (1)
      • ►  Januari 2023 (1)
    • ►  2022 (3)
      • ►  Maret 2022 (1)
      • ►  Februari 2022 (1)
      • ►  Januari 2022 (1)
    • ►  2021 (51)
      • ►  Desember 2021 (2)
      • ►  November 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (1)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  Agustus 2021 (3)
      • ►  Juli 2021 (1)
      • ►  Juni 2021 (1)
      • ►  Mei 2021 (17)
      • ►  April 2021 (17)
      • ►  Maret 2021 (4)
      • ►  Februari 2021 (2)
      • ►  Januari 2021 (1)
    • ▼  2020 (55)
      • ►  Desember 2020 (1)
      • ►  November 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (2)
      • ►  September 2020 (4)
      • ►  Juli 2020 (4)
      • ►  Juni 2020 (4)
      • ►  Mei 2020 (22)
      • ▼  April 2020 (11)
        • 10: Aplikasi Bermanfaat Saat di Rumah
        • 09: Kegiatan Seru Bersama Keluarga di Rumah
        • 08: Tips Betah di Rumah
        • 07: Jika COVID-19 Berakhir
        • 06: Tentang Masker
        • 05: Penerapan Social Distancing (Physical Distancing)
        • 04: Tindakan Preventif Agar Terhindar dari Virus C...
        • 03: Cara Membantu Sesama Saat Pandemi
        • 02: Pengaruh COVID-19 dalam Kehidupan Sehari-hari
        • 01: Apa Itu COVID-19
        • #DiRumahAja: Membuat Dalgona Coffee, Kopi Kekinian...
      • ►  Maret 2020 (1)
      • ►  Februari 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (3)
    • ►  2019 (48)
      • ►  Desember 2019 (3)
      • ►  November 2019 (1)
      • ►  Oktober 2019 (3)
      • ►  September 2019 (5)
      • ►  Agustus 2019 (3)
      • ►  Juli 2019 (2)
      • ►  Juni 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (6)
      • ►  April 2019 (3)
      • ►  Maret 2019 (9)
      • ►  Februari 2019 (11)
      • ►  Januari 2019 (1)
    • ►  2018 (10)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (3)
      • ►  September 2018 (2)
      • ►  Mei 2018 (3)
      • ►  April 2018 (1)
    • ►  2017 (9)
      • ►  November 2017 (1)
      • ►  Oktober 2017 (1)
      • ►  Juli 2017 (1)
      • ►  Mei 2017 (1)
      • ►  April 2017 (1)
      • ►  Maret 2017 (2)
      • ►  Februari 2017 (1)
      • ►  Januari 2017 (1)
    • ►  2016 (16)
      • ►  Desember 2016 (3)
      • ►  November 2016 (2)
      • ►  Oktober 2016 (2)
      • ►  Agustus 2016 (2)
      • ►  Juli 2016 (2)
      • ►  Juni 2016 (1)
      • ►  Januari 2016 (4)
    • ►  2015 (4)
      • ►  Maret 2015 (1)
      • ►  Februari 2015 (3)
    • ►  2011 (1)
      • ►  Juli 2011 (1)

    Popular Posts

    • Usia Kepala Dua?
    • Sebuah Cerpen: Tentang Mengikhlaskan
    • A Flashback to Senior High School: Kangen!

    Saya Bagian Dari

    Logo-Blogger-Perempuan-Network-round-7

    Aderation Project

    Untitled-design-20240826-113829-0000
    Facebook Instagram Pinterest Tumblr Twitter

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top