Menelusuri Kampung Warna-warni Jodipan dan Kampung Tridi (3D)

08.10.00


Meskipun Malang adalah kota terdekat nomor 3 dari Blitar (setelah Kediri dan Tulungagung), tapi jujur saja, saya belum pernah explore wisata Malang secara mendetail. Seringnya cuma sekadar lewat doang, gak pernah mampir. Kalau ke Malang rata-rata tujuannya cuma ngemall atau mampir ke tempat saudara/temen. Jarang kalau difokuskan buat jalan-jalan. Heu.

Nah, kebetulan, ada saudara sepupu yang mau ke Malang. Ada urusan janjian sama orang. Dan beliau sendirian. Pumpung saya kemarin jadwalnya lagi kosong, saya menawarkan diri buat nemenin. Eh, alhamdulillaah beliau mau. Seneng malah kalau ada temennya. Heuheuheu.

Kita berangkat dari Blitar naik kereta jam keberangkatan pertama, sekitar 04.45 pagi. Akhirnya naik kereta lagi! Setelah sekian lama ~XD meski berdiri, sih. Gak dapet tempat duduk. Awalnya heran, soalnya hari biasa mah jarang kereta penuh. Eh ternyata ada beberapa rombongan TK pada rekreasi. Pantesan.

Sampai di Malang sekitar pukul 06.50an. Jam 7 kurang sepertinya. Abis itu sodara sepupu janjian ketemu sama orang di stasiun.

Jam 7 lebih, urusan udah selesai. Dan tik tok tik tok, bingung dong mau ngapain. Diputuskanlah buat jalan-jalan aja, mengingat tiket pulang ke Blitar masih jam setengah 3 sore. Heuheuheu.

Destinasi pertama yang dituju adalah Kampung Warna-warni Jodipan. Meski Mbak Rika, sodara sepupu saya, udah sering banget kesini, tapi mau banget nemenin saya ke tempat ini. Soalnya jujur aja, saya gak pernah kesini sebelumnya ~XD (oke, boleh ketawain kendesoan saya ini) padahal dulu jaman kuliah mah kalau naik kereta sering banget liatin Kampung Warna-warni ini. Wkwkwk.

Jarak dari stasiun cukup dekat, sekitar 1-1,5km an. Gak sampai setengah jam an lah. Enak banget lah Malang ini buat wisatawan domestik yang gak tau arah kayak saya. Stasiunnya deket sama berbagai tempat wisata. Jadinya aksesnya gampang.



Kalau gak salah baca dari berbagai sumber (dan juga infografik yang tertera di kampung ini), tempat ini dulunya merupakan pemukiman yang sedikit 'kumuh', yang berada di bantaran Sungai Brantas yang ada di Kelurahan Jodipan.

Pada tahun 2016, berawal dari tugas kuliah public relations, mahasiswa ilmu komunikasi dari Universitas Muhammadiyah Malang (yang tergabung dalam kelompok GuysPro) berinisiatif untuk mengubah kampung Jodipan dengan mengecatnya warna-warni. Bekerjasama dengan warga sekitar dan juga perusahaan cat DecoFresh. Tempat ini diresmikan oleh Pemerintah Kota Malang pada bulan September 2016.

Keren! Tempat yang dulunya hanya dipandang sebelah mata, kini malah jadi tempat yang dilirik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Termasuk saya yang sudah tertarik dari dulu ~XD

Tiket masuk Kampung Warna-warni Jodipan ini hanya 3000 rupiah saja loh! Sudah dapat sticker pula :D murah meriah sekali~

Yang bikin sedikit malu adalah saya sempet terpeleset jatuh di awal-awal masuk kampung ini wkwkwkwk. Tapi dasarnya saya cuek, ya berdiri sambil cengengesan ~XD

Hueeeee emang keren loh! Hampir semua rumah di cat rapi dan banyak hiasan-hiasan menarik. Dan wana-warnanya bikin gemes semua whoaaaa astagaaa.











Penduduk disini juga ramah-sama sekali! Jadinya gak sungkan buat foto-foto hihihi.

 Infografik tentang Kampung Warna-Warni Jodipan





Oh iya, ternyata disini ada dua kampung loh! Sekilas sih hampir sama. Dicat warna-warni juga. Tapi ternyataaaa, beda. Yang satunya Kampung Warna-warni Jodipan, satunya Kampung Tridi (3D). Dipisahkan oleh Sungai Brantas. Sekitar bulan Oktober 2017, baru ada jembatan kaca Ngalam Indonesia, yang menggabungkan dua kampung ini.

Jembatan Ngalam Indonesia

Untuk Kampung Tridi, masuknya juga sama. Hanya membayar Rp 3000 saja. Dapet gantungan kunci yang lucu sekali uwuwuwu. Saya memilih gantungan berbentuk bebek. Karena imut ~




Alhamdulillaah, keinginan saya buat menelusuri Kampung Warna-warni bisa keturutan (setelah sekian lama wkwk)! Terimakasih banyak buat Mbak Rika, sepupu saya, yang sudah mau menemani keliling hihihi.

Sampai jumpa di postingan selanjutnya yaa!



Warm regards,



Andhira A. Mudzalifa

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih telah meninggalkan komentar di blog ini dengan bahasa yang santun, tidak spam, dan tidak mengandung SARA.

Jangan sungkan untuk meninggalkan komentar di blog ini, ya! Saya senang sekali jika teman-teman meninggalkan komentar di tulisan saya ^_^

Mari menyambung silaturahmi dan berkawan :) (saya anaknya nggak nggigit, kok :D)