facebook instagram twitter

andhirarum

    • Home
    • Tentang Andhira
    • Product
    • _aderation project
    • _dapoer eco

    Biasanya, hari Minggu itu identik dengan Hari Kegabutan Nasional alias pada milih leyeh-leyeh di rumah. Begitu pula dengan saya. Kalau enggak beneran ada acara atau emang rencana pengen kemana gitu, saya milih di rumah aja sih. Soalnya kalau hari Minggu mah, tempat wisata rame semua heuheuheuheu.

    Nah, hari Minggu kemarin -setelah sekian lama hari Minggu saya ndekem di rumah-, saya mengikuti acara di Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Blitar (Dinas PARBUDPORA) yaitu Ngopi Bareng Kepeloporan Pemuda.

    Nah, jadi ceritanya, acara ini diinisiasi oleh teman-teman dari Pemuda Pelopor Kabupaten Blitar yang pernah mewakili Blitar di tingkat Jawa Timur dan Nasional, untuk memperkenalkan tentang Pemuda Pelopor dan juga nantinya acara ini juga bakal menyaring para peserta yang memiliki potensi menjadi Pemuda Pelopor.

    Acara Kepeloporan Pemuda diikuti oleh para pemuda-pemudi Kabupaten Blitar. Sepertinya kebanyakan masih mahasiswa sih, dan juga rata-rata para pemuda-pemudi ini anggota dari karang taruna daerah masing-masing. Widiw, keren nih~



    Dimulai pada pukul 10.00, acara dibuka oleh Kepala Dinas PARBUDPORA sekaligus pembicara Ngopi Bareng Kepeloporan Pemuda yang pertama, Pak Endro. Sssst, beliau ini seorang dalang juga, loh!

    Pak Endro memberi materi tentang bagaimana peran pemuda di era sekarang, mengajak pemuda menjadi pelopor di bidang yang ia kuasai.

    Beliau juga menjelaskan bagaimana agar kita bisa seperti itu dengan cara kita harus mengenali diri sendiri. Mengenali apa kelebihan, kemampuan diri sendiri, yang harus digali terus menerus.

    Oooooo bhaiq! Semangat mengenali kemampuan diri! Heuheuheu.

      Pemateri Pertama, Pak Endro

    Pemateri kedua setelah Pak Endro adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar yaitu Pak Krisna.

    Disini, Pak Krisna memaparkan apa-apa saja yang menjadi masalah tentang lingkungan di era milenial ini, mulai dari masalah kualitas air, tutupan vegetasi, hingga masalah sampah (bukan sampah mantan *eh).

    Pak Krisna memberi wejangan agar kita, para generasi millenial, berbijak dalam memilah sampah dan  menggunakan pemakaian kantong plastik. Mulai mengurangi pemakaian sedotan (ganti pakai sedotan besi), bawa kantong belanja sendiri, dan tentunya juga buang mantan pada temanmu, eh buang sampah pada tempatnya heuheuheu.


    Pemateri ke-2, Pak Krisna

    Selanjutnya, ada pemateri lagi dari Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Blitar yang bernama Pak Eko (MASHOOOOK, PAK EKOOOOO!). Yak, waktu pemateri ini, saya udah agak diluar kesadaran alias sliyer-sliyer ngantuk woakwoak (napah kamuh terlalu jujur sekali, Andhira? Hmm?)

    Tapi yang saya inget dari materi beliau ialah,  bahwa seorang pemuda adalah agent of change. Seorang pemuda sebisa mungkin menjadi agen perubahan positif bagi lingkungan sekitarnya, yang tentunya harus melek akan teknologi (karena era sekarang tak pernah lepas dari teknologi).

    Pemater ke-3, Pak Eko. Mashoook!

    Kemudian ada sesi pembagian makanan (napa bagian ini kamuh ceritain ugha, Dhir? Gapapa. Biar ceritanya panjang). Alhamdulillaah, shobat mizqueen dapat gratisan nasi padang~~~~

    Hari Minggu yang berfaedah sekali, zobat~

    Nah ini, yang sebenarnya sesi yang saya tunggu-tunggu. Sharing pengalaman! Yap, sharing pengalaman para Pemuda Pelopor dari Blitar, yang berhasil membawa Blitar menjadi juara di tingkat provinsi maupun tingkat nasional.

    BADAS! Angkat aku jadi muridmu, Suhu...

    Dimulai ceritanya dari Mas Rifai. Beliau merupakan seorang entrepreneur di bidang peternakan dan perikanan, tapi lebih fokus ke perikanan kalau gak salah. Prestasi beliau ialah menjadi Penggerak Wirausahawan Muda Tingkat Nasional pada tahun 2015 di bagian Teknologi Tepat Guna.

    Yang bikin sangar adalah, beliau mengolah air pada peternakan ikannya, menjadi pupuk organik! Nah loh, kurang sangar gimana cobak?!

    Kemudian juga beliau mengolah sendiri untuk pakan ternaknya! Jadinya beneran tahu bahan-bahan dan kandungan apa yang digunakan dalam makanan tersebut :D

    ASHUANGUAAR~~

    Meski diantara narasumber Pemuda Pelopor yang lain tuh beliau termasuk yang paling sepuh, tapi semangat beliau sangat berapi-api. Bahkan saya sampai tertular semangatnya nih hihihi ~XD


    Pemateri kedua, ada yang namanya Mas Mukaram. Beliau merupakan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional pada tahun 2014, dengan produknya yaitu Lembah Gogoniti Farm and Nursery yang berada di daerah Kesamben, Kabupaten Blitar.

    Yes. Beliau memilih kembali ke desa dan mengabdi di daerahnya, mengembangkan potensi-potensi yang ada. Bisa dicek produk-produk yang ditawarkan di www.lembahgogoniti.com

    Lagi-lagi, ini keren banget menurut saya. Berani memilih melawan arus, memilih mengabdi dan mengoptimalkan potensi desa. Keputusan yang pastinya sudah dipikirkan matang-matang sebelumnya.

    Jangan malu jadi petani.

    Mas Mukaram, Pemuda Pelopor tahun 2014 yang sukses dengan lembahgogoniti.com

    Pemateri selanjutnya adalah Mas Pranoto (yang pagi hari sebelum acara sempet ngobrol sama beliau, tapi saya gak ngeh kalau beliau adalah Pemuda Pelopor, salah satu narasumber. Heu. Wqwqwq). Merupakan Pemuda Pelopor Terbaik I tingkat nasional di bidang agama, sosial, dan budaya pada tahun 2018 kemarin. Beliau bertempat tinggak di Karangsono, Kanigoro, Kabupaten Blitar. Beliau ini mencari-cari, apa sih peluang yang bisa dikembangkan dari desanya. Akhirnya, ketemulah sebuah produk, yaitu jambu biji, yang ada di Desa Karangsono (dan ternyata saya sudah pernah kesana wqwqwq astaga). Misi yang sungguh mulai sekali, teman-teman. Membuka peluang dan membantu masyarakat agar berkembang.

    Beliau berpesan bahwa sebagai pemuda, jangan hanya diam. Harus memiliki kontribusi pada desa masing-masing, sesederhana mencari peluang kira-kira produk apa yang sekiranya bisa dikembangkan dan menjadi ikonik desa tempat tinggal masing-masing.

    Keren sekali, bukan?

    Mas Muji Pranoto, Pemuda Pelopor Terbaik I Tingkat Nasional :D

    Pemateri berikutnya yaitu Mbak Ana, yang merupakan Pemuda Pelopor Tingkat Jawa Timur dalam Bidang Pangan pada tahun 2018. Satu-satunya narasumber perempuan disini hehehe kereeeen ini mah :D

    Mbak Ana, Pemateri Paling Cantik :D

    Pemateri yang terakhir (dan juga yang merupakan pencetus dari acara ini) adalah Mas Dolis Setiawan, yang merupakan Pemuda Pelopor Terbaik II Tingkat Nasional di bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Pariwisata. Beliau merupakan salah satu pendiri Caping Gunung Foundation, yang berfokus pada alam dam lingkungan. Beliau juga merupakan anggota aktif dari Sahabat Menanam, yang seingat saya waktu bulan Februari kemarin sedang melaksanakan penanaman pohon tabebuya di daerah Selorejo, Kabupaten Blitar.

    Wik-wik-wik, sungguhlah..... 

    Angkat aku jadi muridmu, Suhu!

    Mas Dolis berpesan, "Seorang pemuda hendaklah menjadi subyek dalam perubahan, bukan menjadi obyek. Kalau bukan pemuda Blitar, siapa lagi?"

    Jleb. :')

    Pemateri Terakhir, Mas Dolis Setiawan

    Well, dapet banyak pencerahan sekali di acara ini. Bagaimana seorang pemuda harus berkontribusi dan memberikan manfaat yang positif bagi lingkungan sekitarnya, sesuai dengan bidang dan kemampuan diri masing-masing.

    Terus mengenali diri, terus berprestasi, semangat berkontribusi dan menginspirasi!




    Hug From Jakarta,


    Andhira A. Mudzalifa
    Continue Reading

    Berbicara tentang dunia perbloggingan, sebenarnya saya tidak cukup expert dalam dunia ini, apalagi jika sudah membicarakan tentang SEO dan teman-temannya. Wah, ada yang lebih ahli dari saya, zobat. Saya mah masih dalam tahap niat buat belajar. Masih niat, doakan segera terlaksana (alias niat menghilangkan kemageran buat belajar biar blog ini bisa berkembang mengangkasa wussshh~) heuheuheu.

    Di postingan-postingan sebelumnya (klik klik), saya sempat menyinggung sedikit tentang bagaimana saya bisa berkecimpung dalam dunia perbloggingan. Meski belum mencapai di titik dimana saya bisa menghasilkan uang dalam blogging, tapi saya senang ketika saya bisa menghasilkan satu tulisan baru. Rasanya lega ketika momen-momen yang telah saya lalui bisa saya 'bekukan' dalam tulisan :D (mengingat saya anaknya pelupa dan dhangglingan tek poooool (bahasa Blitarnya keluar, nih. HAHAHAHA).

    Baca: Catatan Sembilan Tahun Ngeblog: Kok Gak Bosan, Sih?

    Sebenarnya, niat awal saya ketika memutuskan membuat blog sembilan tahun lalu adalah sebagai media untuk curhat ~XD (maklum yah, 9 tahun yang lalu masih SMP). Dan dulunya banyak yang menggunakan blog sebagai media untuk curhat-curhatan. Berasa punya diary online, gitu. Heuheuheu. Tapi lama-kelamaan, blog saya jadikan tempat saya untuk menuangkan segala unek-unek, random thoughts, pengalaman, maupun cerita tentang keseharian. Karena memang sebenarnya, isi kepala saya itu gampang 'penuh'. Dan kalau mau diceritakan lewat lisan itu kok rasanya eman (alias gak ada telinga yang mau nampung wqwqwq). Jadi, daripada 'terbuang' begitu saja, mending saya bekukan lewat tulisan. Biar bisa jadi kenang-kenangan buat saya sendiri hahahaha. Tentunya untuk cerita yang bersifat sangat pribadi, saya simpan sendiri :D

    Saya kadang masih nggak nyangka sih, kalau ada orang yang ternyata dapet inspirasi, dapet manfaat, dapet motivasi dari blog ini. Padahal mah, nulisnya cuma buat dokumentasi pribadi aja. Gak niat buat nginspirasi (karena bukan inspirator HAHAHA gak pantes akutu). Apalagi di postingan ini (klik klik), kadang ada aja orang yang bilang terimakasih karena berkat tulisan ini, dia jadi terinspirasi buat kuliah dan berani bermimpi lebih tinggi. HUEEEEE siapa yang nggak terharuu :")) dan juga tulisan-tulisan lainnya yang katanya juga menampar :") aduh gak ngerti lagi kudu ngomong gimana. Pokoknya, terimakasih banyak, ya! Semoga bisa diambil yang baik-baik aja dari tulisan-tulisan disini :) (saya juga sering "ketampar" sama tulisan saya sendiri, kok :D).

    Dari blog juga lah saya bisa menemukan beberapa teman baru yang sangat menyenangkan! Berawal di tahun 2016, saya ketemu dengan salah satu bloggr favorit saya, Mbak Ghea Safferina Adany (ceritanya bisa di klik disini!). Kemudian di tahun ini juga berjumpa dengan blogger yang berasal dari kota yang sama, namanya Mbak Verwati Iriani (ceritanya bisa dibaca disini. Klik klik). Kemudian hari Kamis yang lalu juga bertemu blogger asal Blitar yang lainnya! Mbak Rizky Almira dan Mbak Tutut Yunita :D

    Yang ini ceritanya lucu, sih. Jadi memang sebelumnya saya sudah pernah ketemu Mbak Vera (Mbak Verwati Iriani) dan Mbak Kiky (Mbak Rizky Almira) di acara yang berbeda. Saya pertamakali ketemu sama Mbak Kiky di tahun 2018. Kemudian di tahun 2019, saya baru ketemu sama Mbak Vera dan Mbak Tutut (Mbak Tutut Yunita).

    Eh, ternyata, mereka berdua udah saling kenal sebelumnya! Bahkan pernah ketemu buat CODan buku gitu wkwkwk astagaaa kenapa Blitar sempit syekali ~XD

    Akhirnya hari Kamis kemarin, kita berempat bertemu barengan buat pertamakalinya di Ruang Tuang, Blitar (dan sepertinya ini bakal jadi basecamp kita HAHAHAHA soalnya saya juga udah sering banget kesini wlwlwl).

    Langsung rusuh, dong! Njegigisan gak berenti-berenti sampai Ruang Tuang gempar sendiri hihihi. Mon maap ya Mas ~XD



    Dari Kiri ke Kanan: Saya - Mbak Rizky Almira (belakang saya) - Mbak Tutut Yunita (belakang sebelah kanan) - Mbak Verwati Iriani (depan sebelah kanan)

    InsyaaAllaah kedepannya bakal ada project-project seru bareng Mbak-mbak ini :D nggak sabar banget! Dan semoga, blogger Blitar juga segera ada komunitasnya :D

    Kalau teman-teman sendiri, apa sih yang kalian dapatkan dari blog? Yuk sini cerita di komentar :D

    Blognya Mbak Rizky Almira: https://rizky-almira.com/
    Tulisannya Mbak Tutut Yunita: https://www.instagram.com/tutuysari
    Blognya Mbak Verwati Iriani: https://oaselife.wordpress.com/



    Love,


    Andhira A. Mudzalifa
    Continue Reading

    Sedari dulu, Yogyakarta sudah mendapat tempat di hati saya. Meski kesananya baru beberapa kali dan selalu gak lama, tapi entah mengapa, kalau ada yang nyebut kata Yogyakarta maupun Jogja tuh bawaannya seneng. Yap, seseneng itu sampai saya sering baca-bacain artikel tentang Jogja, dan pantengin instagram story teman-teman saya yang ada di Jogja. Pernah ada angan-angan pengen hidup di Jogja aja gitu, tapi ujung-ujungnya cuma jadi angan-angan doang. Udah terlanjur nyaman di Blitar, soalnya. Hihihi. Sepertinya Jogja hanya menjadi tempat yang saya tuju ketika pengen 'escape the world' dan tentu saja mencari inspirasi di kota kreatif dan kental akan budayanya ini :D (yuk nabung nabung nabung!).

    Salah satu yang paling saya inget tentang Jogja (selain kenangan) adalah angkringan! Sempet menyesal kenapa pas ke Jogja terakhir (2 tahun lalu) gak nyoba leyeh-leyeh sejenak di angkringan sekitar Malioboro (efek ngejar Prameks sih huhuhu). Padahal enak loh, leyeh-leyeh gitu sambil ngobrolin seputar kehidupan. Mana biasanya makanan dan minumannya murah-murah, pula. Fix kalau ke Jogja lagi kudu nyobain angkringan! Heuuuu (sekali lagi, perlu ditekankan: nabung nabung nabung!).

    Etapi kesedihan saya sedikit terobati, man-temans. Karena sekarang, di Blitar sudah hadir angkringan khas Jogja yang masih buka beberapa hari ini. YAAAAAY! Akhirnya yah :') (oke hentikan kealayanmu, Dhir -_-)

    Saking hebohnya sampai belum memperkenalkan nama angkringannya wqwqwq. Namanya angkringannya adalah Angkringan DJ. Lokasinya ada di Jalan Simpang Sumatra, Kota Blitar (terkenalnya sih Lingkungan Ndongki. Gatau kenapa disebut Ndongki wkwkw kapan-kapan saya cari tahu sejarahnya deh. Lah kenapa jadi mbeleber kemana-mana hmmmm. Oke skip lanjut).

    Angkringan DJ ini kalau gak salah masih buka sekitar 4 harian yang lalu. Masih baru banget. Saya kemarin kesana sama Mas Pandu sekitar jam 5 sore menjelang magrib gitu. Oh iya, angkringan ini buka mulai jam 4 sore sampai habis :D

    Suasana asik, feel angkringannya lumayan dapet . Khas angkringan yang memang letaknya ada di pinggir jalan raya, dan tentu saja ada gerobak khas angkringannya dongs! :D





    Makanannya tentu saja nasi kucing khas angkringan yang murah meriah. Terus ada juga lauk pauk mulai dari gorengan, usus, ati goreng, kikil, ceker, kepala, sayap dan juga telur puyuh. Harganya cukup beragam (dan sesuai dengan kantong banget!), mulai dari Rp 1000 hingga Rp 6500. Gimana-gimana? Cucok banget kan yaaa~



    Macem-macem banget jenisnya! Dan tentunya murah meriah hehehe.

     Yang bikin asik lagi, ternyata masih pake tungku!

     Wedang Uwuh khas Jogja.


    Dan ternyata, disini ada menu Kopi Joss juga! Belum tahu Kopi Joss? Itu lho, kopi yang didalemnya ada arangnya. Tapi tenang aja gaes, kopi ini aman dikonsumsi, kok. Dapet cerita kalau nama Joss sendiri berasal dari arang panas yang dimasukkan ke dalam kopi, kemudian timbul bunyi "JOSSSSSSS". Gitu sih kalau gak salah heheheheh cmiiw yaah.



    Kopi Joss dan Wedang Uwuh. Btw masakannya enak-enak semuanya!

    Rindu akan Jogja sedikit terobati dengan adanya Angkringan DJ ini. Patut dicoba buat yang demen-demenan sama angkringan, atau sekadar nostalgia akan suasa Jogja. Heuheuheu.


    Angkringan DJ

    Lokasi:
    Jalan Simpang Sumatra (dulunya lapangan voli), Kota Blitar

    Instagram:
    @angkringanblitar

    Rekomendasi Menu:

    • Nasi Sambal Teri (ini maknyus gaessss)
    • Usus dan Telur Puyuh :D
    • Kopi Joss
    Tentang Angkringan DJ:
    Menyenangkan dan asik! Tempatnya bersih. Pelayanannya juga enak. Pilihan menu lumayan banyak. Sensasi Jogjanya lumayan dapet, apalagi kalau malam hari. 

    WiFi:
    Sepertinya nggak ada hehehehe karena ini tempatnya juga di pinggir jalan :D



    Salam OlahMulut,



    Andhira A. Mudzalifa
    Continue Reading

    Seiring berkembangnya zaman dan tentunya juga teknologi, sekarang semuanya terasa makin mudah. Salah satunya adalah  media sosial yang perkembangannya sungguh pesat. Dan tentu saja seperti anak muda kebanyakan, saya memiliki beberapa akun media sosial (yang bisa di klik linknya yang tersebar di blog ini HAHAHAHAH promosih tipis tipis boleh lah yaaa).

    Dan sesungguhnya, kalau kita bisa selektif, kita bisa loh ketemu sama temen-temen yang asik banget dari dunia maya. Syukur-syukur kalau bisa kopdar dan menjadi nyata heuheuheu.

    Sebenarnya, sebelum ngetrend sahabat maya, dari zaman SD dulu tuh pengen banget punya sahabat pena. Gegara awalnya suka bacain majalah Bobo, terus ada kolom sahabat pena. Rasanya pengen kirim surat ke mereka, gitu. Terus bisa ketemuan. Keren banget kayaknya ya. Tapi apadaya, masa SD saya dulu cupu abis. Gak punya keberanian menyapa kayak gitu huhuhu (sekarang jadi nyesel).

    Etapi gatau kenapa, saya udah beberapakali ketemu temen lewat dunia maya loh. Ada yang dari facebook, twitter, instagram, bahkan dari blog! Sempet juga ketemu Mas Anu-anuan dari Twitter waktu SMA (yang ternyata kakak kelas sendiri pada waktu SMP tapi gak sadar ehehe tapi sekarang udah pada bahagia di jalan masing-masing ehehehehe kenapa jadi curhat dah).

    Dan ternyata, temenan lewat dunia maya itu seru banget loh! Asal tetap pilih-pilih yaah. Dulu malah saya bisa kopdar sama salah satu blogger favorit saya, Mbak Ghea Safferina Adany tahun 2016 yang lalu. Ceritanya bisa dibaca disini yaah (klik klik klik).

    Alhamdulillaahnya, setiap tahun tuh selalu ketemu sama orang-orang hebat. Entah perkenalan dari dunia nyata, maupun dunia maya. Semuanya selalu bikin saya terinspirasi buat melakukan ini itu. Heheheu.

    Di awal tahun ini, saya diberi kesempatan buat berjumpa sama temen blogger lagi! Namanya Mbak Verwati Iriani (bisa cek blognya di link ini yaa). Awalnya tetiba ada pesan masuk di DM Instagram saya. Ternyata DM dari Mbak Vera. Tahu akun saya gegara blogpost saya yang ini, masuk di instagram story-nya Blogger Perempuan (terimakasih, Blogger Perempuan!).  Dan kagetnya lagi, beliau sama-sama dari Blitar! Huhuhuhuuuuuu saya bahagiyaaa sekali astagaaaaah. Soalnya jarang banget ketemu blogger perempuan di Blitar yang masih aktif tuh. Ketemunya cowok terus. Saya kan berasa gak ada teman senasib, eh se-gender gituuh. Makanya setelah ketemu Mbak Vera ini, saya bahagiya sekali dooong~~

    Chatnya mengalir aja sih, berawal dari basa-basi tanya ini itu, berujunglah pada wacana buat ketemuan. Awalnya udah direncanain waktu awal Maret kemarin. Eh tapi Mbak Vera-nya lagi gabisa huhuhu sempat sedih sih. Tapi akhirnya di minggu selanjutnya jadi bisa ketemu :D

    Mengambil tempat di kafe yang lumayan dekat dari rumah saya (sekaligus njajan, sebenernya. Soalnya kangen sama seblak disini wkwkwk). Awalnya sih deg-degan. Biasalah, kalau ketemu orang baru rasanya takut sendiri. Takut kalau canggung atau gimana-gimanaaa gitu. Tapi sebenernya sih (ini rahasia loh ya), saya anaknya malu-maluin hahahahaha. Kalau ketemu orang baru, seringnya excited sendiri. Pengen cepet-cepet kenalan (tapi lihat-lihat dulu, sih. Kalau orangnya jutek, ya so sorry goodbye. Palingan saya cuma diem aja kayak kepompong plus senyum-senyum biar sopan gitu wkwkw).

    Alhamdulillaah. Waktu pertama ketemu, saya langsung heboh sendiri! Hahahahaha maafin aku ya Mbak ~XD ya gimana, kayak berasa kenal lama gitu loh. Terus sebelumnya juga di chat udah akrab banget gitu, jadinya saya juga gak canggung :D

    Obrolan demi obrolan pun berlangsung seru. Kita berdua punya minat yang sama, tipe tulisan yang sama, hobi yang sama, dan ternyata, lingkup pertemanannya juga sama! Astaga, ini beneran Blitar sempit banget loh gaes HAHAHAHA (sampai ada yang japri saya juga kok bisa kenal Mbak Vera wkwkwk).

    Saya dapet banyak banget inspirasi dari beliau. Mulai dari tips tentang kepenulisan, tentang gimana caranya biar terus produktif, dan juga gimana caranya biar tulisan bisa dimuat dalam koran. Aduh, saya harus banyak-banyak belajar dari beliau yang super keren ini :D


    Baru pertama ketemu saya asal main peluk aja HAHAHAHAHA maafkan aku ya Mbak hihihihi. Soalnya seseneng itu bisa ketemu temen blogger dari Blitar :D

    Nice to meet you, Mbak Vera! Terimakasih sudah meluangkan waktunya buat berjumpa, ya. Semoga lancar studi S2-nya, dimudahkan dan dilancarkan segala urusannya, dan juga makin-makin-makin produktif dan selalu menginspirasi :D

    Harus ada lagi pertemuan-pertemuan selanjutnya ya Mbaak. Dan semoga, project kedepan kita segera terealisasikan (udah gak sabar garap-garap ini itu hihihi). 

    Kuy yang mau ketemu, sinih-sinih! Biar pertemanan maya bisa menjadi nyata :)


    Blognya Mbak Vera: http://oaselife.wordpress.com/ (klik)




    Written with Love,



    Andhira A. Mudzalifa

    Continue Reading

    Kalau dipikir-pikir, semenjak beberapa tahun terakhir ini, di Blitar  mulai banyak acara-acara menarik yang gaul ala anak muda banget (dan pastinya kebanyakan gratis wkwkwk). Salah satunya adalah Bumi Bung Karno Millennial Carnival. Nah, pada penasaran kan apa sih Bumi Bung Karno Millennial Carnival?

    Bumi Bung Karno Millennial Carnival adalah sebuah acara yang diadakan oleh Polres Blitar Kota, yang memang ditargetkan kepada generasi muda alias generasi millenial. Tujuannya adalah untuk mengajak generasi millenial agar tertib dalam berkendara dan menjaga keselamatan berlalu lintas. Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara dari Millennial Road Safety Festival. Yes, betul sekali. Jadinya gak cuma Blitar aja loh yang ngadain acara ini. Hampir seluruh Indonesia, sepertinya.

    Di Kota Blitar sendiri, acara diselenggarakan pada tanggal 10 Maret 2019, berlokasi di Aloon-aloon Blitar. Pumpung saya juga lagi gak ada kerjaan di rumah dan daripada bengong, saya ikutan acara ini. Biar badan ada gerak-geraknya dan tetap produktif hihihi.

    Acara dimulai pukul 05.30 (di poster yang tertulis sih, gitu). Tapi kemarin saya baru dateng jam 7 pagian wkwkwkwk gegara ketiduran habis subuhan ~XD yha untung saja gak telat-telat amat, sih. Masih bisa ikut sebagian besar rangkaian acaranya. Heuheuheu.

    Waktu saya datang, acara masih menampilkan rampak gendang di depan Taman Pecut, Kota Blitar. Kemudian dilanjutkan dengan parade cosplay Jejepangan (yang tentu saja menarik! Cakep-cakep semua astaga), berlanjut dengan penampilan Pencak Silat Pagar Nusa, dan juga ada penampilan free style yang bikin saya melongo dan deg-degan. HAHAHAH.

     Cosplay Jejepangan

     Pencak Silat Pagar Nusa yang We O We sekali~

    Btw ini saya deg-degan, takut mereka jatuh :)))

    Sayangnya saya gak bisa moto keseluruhan gegara ketutupan sama orang-orang wkwkwk (baladah punya badan super imut-imut :'))

    Abis nonton di Taman Pecut, perut saya mulai keroncongan. Mampirlah saya ke Millennial Expo yang ada di area Aloon-aloon Blitar sebelah barat. Sempat ketahan beberapa belas menit di pintu masuk. Tapi akhirnya bisa masuk ke area hehehehe. Lega.

    Produk yang dijual sangat beragam, macam bazar gitu deh (namanya aja juga expo, Dhir). Mulai dari dekorasi rumah, makanan, minuman, hingga produk asli Blitar.


     Ada PoCil alias Polisi Cilik yang menggemaskan sekali!






    Produk-produk asli Blitar gaes~

    Sempat ketemu guru SMP yang pangling sama saya ~XD

    Sekitar pukul 9 pagi, saya bersama teman saya, Sovi, merapat ke panggung utama. Karena tetiba dapet kabar kalau salah satu bintang tamunya udah datang. Yap, Mas Dodit Mulyato, komedian yang asalnya memang dari Blitar :D

    Sebelum Mas Dodit tampil, kita bersama-sama baca deklarasi Millennial Safety Road Show, yang dipandu oleh Mas Dodit (atas arahan dari Bapak Kapolresta). Inti dari deklarasi ini adalah kita (para generasi millenial) akan peduli berlalu lintas, mendukung penuh kepolisian dalam mewujudkan keamanan dan keselamatan lalu lintas, dan juga siap menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.

    Aih, keren sekali! Semoga deklarasi ini dapat diimplementasikan dalam tindakan nyata, ya! Semangat, Generasi Millenial!

    Barulah sekitar pukul setengah 10an kurang, Mas Dodit menghibur kita semua dengan wajah songongnya yang khas sekali. Tak lupa dengan logat medhoknya yang Mblitar banget hihihi.




    Mas Dodit yang super ngeselin! Wkkwkwkw

    Sayangnya, saya nggak mengikuti rangkaian keseluruhan acaranya karena harus bagi waktu juga hehehe.

    Terimakasih untuk Polres Blitar Kota dan Pemerintah Kota Blitar telah mengadakan acara yang seru buat generasi Millenial! Ditunggu acara-acara keren lainnya ya :D

    Dan pastinya tetap gratis, dong! Ehe.

    Love,


    Andhira A. Mudzalifa

    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Holla!

    Untitled-design-2

    Saya Andhira A. Mudzalifa, seorang perempuan biasa di balik semua postingan di blog ini yang suka bercerita, makan, dan jalan-jalan.

    Menyibukkan diri di Aderation Project, Dapoer Eco, dan Kerja Sama Kirana.

    Untuk menyapa lebih lanjut, bisa menghubungi lewat surel di andhira(dot)dee(at)gmail(dot)com

    Terima kasih telah mampir ke tempat di mana saya menuangkan segala cerita! Selamat membaca dan menikmati :)

    Temukan Saya Di

    • facebook
    • instagram
    • twitter

    Teman-teman

    Label

    #AyoNulis #BPNRAMADAN2024 #BPNRamadan2020 #BPNRamadan2021 #CatatanDuaEmpat #DiRumahAja Aderation Project Beauty Bodycare Cooking Crafting DIY Informasi Jelajah Blitar Journey Jurnal Tahunan Kafe Kuliner Life Lovely Place Makeup Pantai Blitar Rekomendasi Review Scarlett Smartfren Thoughts Tips Travelling Vaksinasi Writing Challenge cerita jalan-jalan

    Arsip Blog

    • ►  2024 (17)
      • ►  November 2024 (1)
      • ►  Oktober 2024 (1)
      • ►  April 2024 (6)
      • ►  Maret 2024 (9)
    • ►  2023 (3)
      • ►  Juni 2023 (1)
      • ►  Februari 2023 (1)
      • ►  Januari 2023 (1)
    • ►  2022 (3)
      • ►  Maret 2022 (1)
      • ►  Februari 2022 (1)
      • ►  Januari 2022 (1)
    • ►  2021 (51)
      • ►  Desember 2021 (2)
      • ►  November 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (1)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  Agustus 2021 (3)
      • ►  Juli 2021 (1)
      • ►  Juni 2021 (1)
      • ►  Mei 2021 (17)
      • ►  April 2021 (17)
      • ►  Maret 2021 (4)
      • ►  Februari 2021 (2)
      • ►  Januari 2021 (1)
    • ►  2020 (55)
      • ►  Desember 2020 (1)
      • ►  November 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (2)
      • ►  September 2020 (4)
      • ►  Juli 2020 (4)
      • ►  Juni 2020 (4)
      • ►  Mei 2020 (22)
      • ►  April 2020 (11)
      • ►  Maret 2020 (1)
      • ►  Februari 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (3)
    • ▼  2019 (48)
      • ►  Desember 2019 (3)
      • ►  November 2019 (1)
      • ►  Oktober 2019 (3)
      • ►  September 2019 (5)
      • ►  Agustus 2019 (3)
      • ►  Juli 2019 (2)
      • ►  Juni 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (6)
      • ►  April 2019 (3)
      • ▼  Maret 2019 (9)
        • Ngopi Bareng Kepeloporan Pemuda: Ngobrol Pintar Be...
        • Serba-serbi Dunia Blogging: Dari Sekadar Hobi, Hin...
        • Mengobati Rindu Akan Jogja di Angkringan DJ, Blitar
        • Teman Maya Menjadi Nyata: Berjumpa Teman Blogger d...
        • Bumi Bung Karno Millennial Carnival
        • Catatan Sembilan Tahun Ngeblog: Kok Gak Bosan, Sih?
        • Dapuroti Cake and Cafe: Nyobain Roti Bakar Daun Pi...
        • Memanjakan Lidah di De Sastro Cafe, Blitar
        • Sebuah Perjalanan: Menemukan, Menerima, dan Mencin...
      • ►  Februari 2019 (11)
      • ►  Januari 2019 (1)
    • ►  2018 (10)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (3)
      • ►  September 2018 (2)
      • ►  Mei 2018 (3)
      • ►  April 2018 (1)
    • ►  2017 (9)
      • ►  November 2017 (1)
      • ►  Oktober 2017 (1)
      • ►  Juli 2017 (1)
      • ►  Mei 2017 (1)
      • ►  April 2017 (1)
      • ►  Maret 2017 (2)
      • ►  Februari 2017 (1)
      • ►  Januari 2017 (1)
    • ►  2016 (16)
      • ►  Desember 2016 (3)
      • ►  November 2016 (2)
      • ►  Oktober 2016 (2)
      • ►  Agustus 2016 (2)
      • ►  Juli 2016 (2)
      • ►  Juni 2016 (1)
      • ►  Januari 2016 (4)
    • ►  2015 (4)
      • ►  Maret 2015 (1)
      • ►  Februari 2015 (3)
    • ►  2011 (1)
      • ►  Juli 2011 (1)

    Popular Posts

    • Usia Kepala Dua?
    • Sebuah Cerpen: Tentang Mengikhlaskan
    • A Flashback to Senior High School: Kangen!

    Saya Bagian Dari

    Logo-Blogger-Perempuan-Network-round-7

    Aderation Project

    Untitled-design-20240826-113829-0000
    Facebook Instagram Pinterest Tumblr Twitter

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top