05: Penerapan Social Distancing (Physical Distancing)

05.59.00




Mewabahnya virus COVID-19 ini membuat banyak orang semakin aware dengan kesehatan dan penerapan untuk hidup bersih dan sehat. Tentu saja dengan tujuan agar virus COVID-19 ini bisa mereda sesegera mungkin.

Salah satu cara untuk memutus rantai penularan COVID-19 ini adalah dengan menerapkan social distancing atau sekarang lebih dikenal dengan istilah physical distancing.

Social distancing –atau yang sekarang disebut physical distancing, merupakan pembatasan fisik antar sesama, dimana batas jarak minimal yang disarankan adalah 1 meter. Interaksi fisik antar sesama seperti bersalaman pun mulai diminimalisir semenjak adanya wabah COVID-19 ini. Karena risiko penularan melalui interaksi fisik cenderung lebih tinggi.

Penerapan social distancing/physical distancing mulai dilakukan oleh warung, kedai kopi maupun kafe, yang notabene merupakan tempat untuk berkumpulnya banyak orang. Ini ditandai dengan diterapkannya sistem delivery order maupun take away saja ketika membeli makanan. Pengalaman ketika beberapakali saya beli makanan di luar pun, semuanya tidak bisa makan di tempat. Harus dibungkus dan dibawa pulang huhuhu. Begitu pula dengan ngopi dan ngafe, yang kesemuanya tidak lagi saya lakukan sudah hampir sebulan ini, gegara adanya himbauan untuk physical distancing.

Satu dari sekian banyak kedai kopi/kafe di Blitar yang menerapkan take away/delivery order saja

Social distancing/physical distancing diterapkan juga dalam kantor-kantor di manapun.  Di beberapa ekspedisi pengiriman barang yang ada di kota saya, bangku duduk untuk menunggu dibuat berjarak sedemikian rupa dengan memberi tanda larangan untuk duduk di kursi yang bersebelahan. Dan semuanya pada tertib, dong! Salut.

 Semua orang tertib mematuhi imbauan pemerintah untuk menerapkan physical distancing


Beberapa ekspedisi yang menandai kursi antrean, memberi tulisan dilarang menduduki

Masyarakat juga turut andil menerapkan social distancing/physical distancing di masa pandemi ini. Beberapa wilayah yang kebetulan dekat dengan tempat saya tinggal, bahkan menerapkan untuk karantina wilayah. Ada pembatasan jam keluar-masuk di kampung masing-masing, demi mencegah virus COVID-19 ini semakin menyebar luas.

 Kampung sebelah yang mulai menerapkan jam malam dan physical distancing. Bahkan kurir barang tidak boleh masuk! Rencananya sih di kampung saya juga diterapkan demikian. Menunggu pagarnya jadi dulu, kata bapak saya hehehe.


Salah satu bilik disinfektan yang ada di perumahan teman saya, Mas Pandu Aji. Kalau mau masuk ke BTN, harus lewat bilik ini dulu heuheuheu.

Ada penjelasan menarik mengenai penerapan social/physical distancing yang dijelaskan secara sederhana tapi padat akan pesan-pesan oleh Mas Edward Suhadi, yang saya temukan di instagram beliau. Bisa dilihat di sini:


Mungkin kita semua tidak betah akan adanya social distancing/physical distancing ini. Biasa berbaur bertemu dengan teman secara bebas, bersalaman dengan bebas, tiba-tiba dihimbau untuk melakukan pembatasan fisik dan harus berjarak satu sama lain.  

Tapi, tak apa. Toh, semuanya hanya sementara. Hingga wabah ini selesai. Mari luaskan sabar bersama, ya! Semoga tidak akan lama lagi.

Semoga dengan menerapkan social distancing/physical distancing ini dapat memutus rantai penularan COVID-19. Semangat untuk kita semua, ya! Stay safe dimanapun berada.


----------------------------------------------------------------

Ditulis guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,
30 Day Ramadan Challenge BPN


Love,



Andhira A. Mudzalifa

You Might Also Like

4 comments

  1. Semoga segera bisaaaa ngopayyyyyyyy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiiinnnnn! Huhuhu ku sudah rindu ngopi sekaliiiiiii

      Hapus
  2. sejujurnya, ini tuh agak kurang efektif juga. sha kerja di klinik. pasien g boleh masuk. liat di bank dan tempat lain juga, paling cm 2 orang yg masuk, sisanya di luar. tp di luar justru orang jadi numpuk banyak :(

    semoga cepat berlalu ya corona inii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa, kemarin sempet ke bank juga dan numpuk di luar malahan :((( huhuhu

      Wuaah, Kak Sha di Klinik ya? Stay safe ya Kak Shaaaa! :"))

      Hapus

Terima kasih telah meninggalkan komentar di blog ini dengan bahasa yang santun, tidak spam, dan tidak mengandung SARA.

Jangan sungkan untuk meninggalkan komentar di blog ini, ya! Saya senang sekali jika teman-teman meninggalkan komentar di tulisan saya ^_^

Mari menyambung silaturahmi dan berkawan :) (saya anaknya nggak nggigit, kok :D)