Mudik Lebaran 2024: Tradisi Idulfitri Selepas Pandemi

06.17.00



Mudik Lebaran adalah masa yang sering kali saya nantikan, karena di waktu inilah beberapa keluarga besar yang terpisah di luar kota kembali ke kampung halaman masing-masing. Saya sendiri bukan tim mudik semenjak beberapa tahun terakhir, karena saya kembali pulang ke tempat di mana saya tumbuh dan berkembang. Yaps, kota tempat saya tumbuh dan besar ini menjadi "jujugan" dari keluarga saya yang ada di tanah rantauan.

Meski bukan tim mudik, namun saya suka sekali memantau arus mudik yang menjadi tradisi menjelang Lebaran. Dulu sewaktu saya kecil, ada salah satu saudara dari Ibu yang mengagendakan mudik ke Blitar setiap tahunnya, yang mana sewaktu itu sering kali saya nantikan kedatangan beliau sekeluarga. Saya semangat untuk menyambut, kendati waktu kecil masih malu-malu bila bersua keluarga besar (sekarang jadi malu-maluin dan enggak tahu malu), ahahaha.

Tradisi mudik saat Idulfitri ini menjadi momen yang saya ingat betapa saya suka membuka atlas dan mencari peta Pulau Jawa untuk melihat jalan antarkota yang kira-kira dilalui para pemudik. Iya, seniat itu memang, ahahaha. Selain itu, saya suka sekali memantau arus mudik melalui televisi, bagaimana perkembangan mudik dari hari ke hari. Mulai dari arus masih lancar hingga sudah terpantau padat merayap di beberapa titik.

Bertambahnya usia saya, rasa sukacita saya akan mudik tak jua luntur. Melihat banyaknya teman-teman saya yang perantau lalu mengunggah fase mudik mereka, rasanya ikut gembira. Apalagi setelah masa pandemi mereda, yang mana sejak tahun lalu mulai diperbolehkan kembali untuk mudik tanpa pembatasan wilayah.

Ah, jadi ingat masa-masa pandemi di tahun 2020. Rasanya sepi sekali, bak kota tanpa penghuni. Pembatasan wilayah di mana-mana, orang-orang tak boleh keluar rumah untuk saling silaturahmi, bahkan sekadar jabat tangan pun tak diperbolehkan. Salat Idulfitri di rumah masing-masing, yang mana memberikan sensasi hampa dan pedih di hati. Biasanya Lebaran kumpul dengan keluarga besar, saat pandemi melanda aktivitas tersebut terpaksa harus berhenti.

Sebab itulah saya bersyukur di 2024 ini tak lagi ada pembatasan. Mudik telah dibebaskan kembali, berkumpul dengan keluarga, silaturahmi tanpa ada rasa khawatir akan pandemi. Menyenangkan sekali!

Untuk para pemudik, di bawah ini adalah hal-hal yang bisa dilakukan saat kembali pulang ke kampung halaman, agar mudik tahun 2024 ini terasa penuh makna dan banyak cerita.

1. Bersua dengan keluarga inti (orangtua dan saudara kandung)

Tentu yang pertama kali dilakukan adalah bertemu dengan keluarga inti di kampung halaman, seperti orangtua dan saudara kandung. Sepertinya ini adalah tujuan mudik hampir semua orang, ya? Heuheu.

Melepas rindu pada keluarga di rumah jadi kebahagiaan tersendiri. Bercerita tentang perkembangan yang terjadi selama ini saat terpisah jarak, nostalgia saat kecil yang masih kumpul dalam satu rumah, bersenda gurau antarkeluarga yang menciptakan kehangatan.

2. Berkunjung ke sanak saudara yang tak sering ditemui

Selain keluarga inti, hal selanjutnya yang dapat dilakukan saat mudik ialah berkunjung ke sanak saudara lain yang tak sering ditemui. Selain merekatkan kembali silaturahmi, berkunjung ke rumah keluarga besar juga sebagai sarana mengenal kembali anggota keluarga yang lain.

Sejak kecil, saya senang sekali ketika diajak silaturahmi ke keluarga besar oleh orangtua, meski saya sering kali tertidur ahahahaha. Kebiasaan berkunjung untuk silaturahmi ini terbawa hingga saya dewasa, yang kini meneruskan tradisi orangtua untuk silaturahmi memgunjungi saudara-saudara.

Umur tak ada yang tahu. Semoga diberi usia yang cukup untuk silaturahmi ke sana-sini agar tak 'kepaten obor'.

3. Kuliner makanan khas kampung halaman yang tak ditemui di tanah rantau


Bagi pemudik yang suka sekali kulineran, makan makanan khas kampung halaman adalah salah satu 'ibadah' wajib yang dilakukan. Ibaratnya, belum terasa pulang kampung bila belum merasakan kembali berkuliner ria.

Beberapa kerabat saya yang mudik ke Blitar sering kali mengagendakan untuk kuliner makanan legendaris yang tak ditemui di rantauan. Sebenarnya untuk beberapa menu legendaris yang sudah tersohor sih tersedia dan mudah ditemui. Namun kata orang-orang perantau, kuliner yang ada di perantauan tuh rasanya jauh dengan kuliner khas asli kota tersebut. ~XD

Jangan lupa agendakan untuk kulineran di kampung halaman, ya?

4. Wisata bersama keluarga di kampung halaman


Ditinggal merantau, banyak sekali perubahan yang terjadi di kampung halaman. Ini adalah penuturan dari banyak teman-teman saya dan beberapa saudara yang merantau. Sebagai akamsi alias anak kampung sini yang ngendon tak beranjak dari kampung halaman, saya mengakui itu. Banyak perkembangan yang terjadi di sini, mulai dari dunia kuliner, pariwisata, dan juga tata letak kota.

Bila kunjungan ke rumah keluarga besar selesai dilakukan, ada baiknya mengagendakan berwisata ke tempat wisata yang ramah keluarga untuk menyegarkan pikiran (modus membuang pertanyaan-pertanyaan tak masuk akal yang diterima, heuheu). Selain untuk melepas penat, wisata juga dapat membangun ikatan keluarga yang lebih kuat dan kompak lagi.

Untuk pemudik yang sedang pulang ke Blitar, bisa dicoba beberapa wisata yang saya tuliskan di postingan ini: Ini Dia 3 Tempat Wisata Favorit di Blitar (klik klik klik).

----------------------------------------------------------------

Itulah cerita seputar mudik tahun 2024. Semoga yang sedang mudik diberikan kelancaran dari pergi hingga kembali merantau, juga rezeki yang terus mengalir, ya! 

Bagaimana cerita mudikmu tahun ini? Tulis ceritamu di kolom komentar, ya!

Ditulis guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,






You Might Also Like

0 comments

Terima kasih telah meninggalkan komentar di blog ini dengan bahasa yang santun, tidak spam, dan tidak mengandung SARA.

Jangan sungkan untuk meninggalkan komentar di blog ini, ya! Saya senang sekali jika teman-teman meninggalkan komentar di tulisan saya ^_^

Mari menyambung silaturahmi dan berkawan :) (saya anaknya nggak nggigit, kok :D)