facebook instagram twitter

andhirarum

    • Home
    • Tentang Andhira
    • Product
    • _aderation project
    • _dapoer eco


    Ngabuburit menjadi hal yang dinantikan saat Ramadan, karena sudah mendekati jam berbuka setelah sekian jam lamanya berpuasa. Namun di sisi lain juga menjadi waktu gabut yang terbuang sia-sia, karena justru saking banyaknya hal yang ingin dilakukan, jadi tak melakukan apa-apa gegara bingung mau melakukan hal yang mana dulu. ~XD

    Saya sendiri cukup senang bila masuk waktu ngabuburit tanpa acara padat, karena waktu inilah saya bisa menikmati waktu saya sendiri, hahaha. Akhir-akhir ini kerjaan cukup padat merayap dari pagi hingga malam, sampai harus punya jadwal dan disiplin dengan jadwal yang telah dibuat agar semua tanggung jawab tetap terselesaikan satu per satu. Senang karena tak banyak waktu terbuang, namun di satu waktu ada sedihnya juga melihat tak banyak waktu luang untuk diri sendiri. Tapi enggak papa, tetap disyukuri atas apa yang telah ada. :D

    Lho, kok jadi curcol.... awoakwoakwo. Enggak papa, ya? Namanya saja blog pribadi. Banyak curcolnya ya wajar dong ya. Apalagi sudah mulai jarang nulis di sini, jadi sambil ngelemesin tangan yang sedikit kaku. Awoakowk (muke lu alesan aja, Dhir!) ~XD

    Seperti yang saya tulis di atas, ngabuburit jadi waktu yang menyenangkan, juga bisa jadi waktu yang membingungkan. Menyenangkan bila sudah punya rencana pasti kegiatan yang akan dilakukan. Akan terasa membingungkan, bila belum tahu atau malah terlalu banyak rencana yang berakhir wacana.

    Di bawah ini akan saya tuliskan beberapa ide kegiatan yang bisa dilakukan saat ngabuburit. Meminimalisir scroll scroll medsos dan dijamin kegiatannya berfaedah, hahahaha. Tentu saja ini berangkat dari pengalaman pribadi, meski saya hanya melakukannya saat ada waktu, huhuhu :"")))) (balada sepanjang hari isinya kerja-kerja-kerja terussssss).

    1. Tadarus


    Bukan jadi sok alim atau apa. Tadarus jadi kegiatan bermanfaat yang bisa dilakukan saat ngabuburit, apalagi waktu Ramadan tiba. Selain menambah pahala, tadarus jadi sarana untuk kembali berinteraksi dengan Al Quran dan belajar untuk mengenalnya lebih dalam.

    Saya masih belajar untuk mengenal Al Quran, karena semakin dewasa dan semakin paham, ternyata saya masih belum mengenal-mengenal banget. Padahal interaksi dengan Al Quran sejak SD, namun nyatanya harus rutin memelajari karena banyak sekali yang harus dipahami ulang agar tak salah tafsir.

    Kuy, adakan waktu untuk tadarus, agar diri dan hati semakin dilembutkan! (Saya pun masih belajar akan ini :")))

    2. Baca Buku


    Dewasa ini attention span semakin memendek, hingga rasanya membaca buku mulai tak senikmat dulu. Saat duduk di bangku sekolah, rasanya saya bisa menghabiskan waktu seharian penuh dengan buku-buku alias membacanya hingga habis. Namun sekarang, untuk mengadakan waktu baca buku 5 lembar saja sulitnya minta ampun, huhuhu.

    Saya telusuri kembali apa penyebab fenomena attention span dapat memendek. Ternyata salah satunya adalah pengaruh gawai dan media sosial yang makin beragam jenisnya. Tampilan video pendek padat informasi (yang entah benar atau salah) semakin memperparah attention span yang dimiliki.

    Saya sedang proses mengembalikan attention span yang memendek ini, salah satunya belajar kembali bersandingan dengan buku-buku. Mencoba kembali berkenalan dan interaksi dengan buku lama maupun buku yang belum pernah dibaca sama sekali.

    Memang tak bisa secepat itu perpindahan kebiasaannya, karena sudah bercokol selama bertahun-tahun. Sulit tidak berarti tak bisa, 'kan?

    3. Menulis di Media Sosial dan Blog


    Ide kegiatan lain yang bisa dilakukan saat mengisi waktu ngebuburit adalah menulis. Entah menulis di media sosial, blog, maupun platform lain. Menulis jurnal pun dapat dilakukan untuk mengisi waktu agar tak terbuang sia-sia dan menjadi hamba yang merugi. ~XD

    Menulis jadi salah satu kegiatan yang kembali saya rutinkan untuk mengembalikan attention span saya yang mulai banyak terdistraksi dengan media sosial. Meski menulisnya lewat ponsel (bahkan menulis tulisan ini pun), saya berusaha untuk tidak tergoda membuka media sosial. Yah, meski ini rasanya sulit sekali, WAKAKAKA. NANGIS. T---------T

    Banyak hal yang bisa ditulis saat Ramadan. Justru biasanya Ramadan jadi momentum menulis banyak pengalaman dan refleksi diri selama sebulan ke depan. Sering kali saya menemukan penulis yang menuliskan untaian hikmah di bulan Ramadan dan merangkainya dengan apik di media sosial maupun blog. Saya pun menulis kembali di sini juga karena adanya tantangan dari Blogger Perempuan yang rutin diadakan saat Ramadan. Dua tahun saya membolos, tahun ini sedang belajar menulis lagi. Semoga bisa menyelesaikan tantangan yang diberikan. ~XD

    4. Menonton Film, Menonton Video Kajian Bermanfaat dan Inspiratif


    Menonton jadi kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu mengabuburit, namun saya sendiri cukup berat dalam menjalaninya. 

    Entah mengapa, dari dulu saya paling lemah bila diminta menonton dengan jangka waktu yang lama, namun sangat betah bila diminta untuk membaca. Sebab itulah media sosial yang saya punya kebanyakan berbasis tulisan daripada gambar maupun video, seperti X (Twitter), Tumblr, dan blog. Instagram pun saya cari akun dengan basis storytelling, jadi akun tersebut lebih banyak cerita yang bisa saya baca. :D

    Tontonan yang bisa dilihat tentu saja tontonan positif yang banyak memberi sudut pandang dan inspirasi baru dalam menjalani hidup. Sesekali bisa menonton film sebagai selingan juga. Bebas, yang penting tak membuang waktu sia-sia dan percuma. ~XD

    5. Berkunjung ke Bazar Takjil Ramadan


    Bila empat kegiatan di atas tak berkenan dilakukan, bisa juga mengisi waktu ngabuburit ini untuk keluar rumah alias jalan-jalan sore.

    Hampir setiap kota di Indonesia saat Ramadan tiba sering kali diramaikan dengan Bazar Takjil Ramadan. Pedagang kaki lima penjual makanan dan minuman berkumpul di satu tempat untuk menjajakan produknya pada masyarakat selama bulan Ramadan berlangsung.

    Di kota saya sendiri, Bazar Ramadan selalu ramai saat waktu ngabuburit tiba. Masyarakat keluar rumah mencari camilan maupun lauk untuk berbuka. Saya sendiri kebetulan dapat amanah bersama teman-teman karang taruna dalam mengoperasikan bazar takjil di salah satu titik bazar takjil di kota saya. Setiap sore cukup ramai bila cuaca mendukung. ~XD

    Silakan kunjungi bazar takjil Ramadan yang ada di kotamu! Eits, hati-hati, jangan sampai kalap, yaaa! ~XD

    -----------------------------------------------------------------------------------

    Itulah lima kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu ngabuburit saat Ramadan. Semoga bermanfaat, ya!

    Kalau kamu, apa kegiatan yang biasa kamu lakukan saat ngabuburit? Tulis ceritamu di kolom komentar, ya!

    -----------------------------------------------------------------------------------

    Ditulis guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,
    BPN Ramadan Blog Challenge 2024.

    Continue Reading

     

    Bercerita tentang pertemanan, saya cukup yakin bahwa setiap orang pasti memiliki teman dalam hidupnya. Minimal, satu orang. Begitu pula dengan saya yang seorang ekstrover ini, yang mana hidup saya tidak jauh-jauh dari berhubungan dengan teman.

    Pasang surut saya lalui di hubungan pertemanan dalam hidup. Ada banyak teman yang datang dalam hidup saya, yang mana sebagian pergi, sebagian lagi menetap dan langgeng hingga sekarang. Awalnya saya cukup sedih ketika ada teman saya yang sudah hilang kontak dengan saya. Namun sekarang saya pelan-pelan memahami bahwa setiap teman ada masanya, dan setiap masa, ada temannya.

    Perubahan cukup signifikan saya mengenai pertemanan adalah ketika saya mulai kembali ke kota di mana saya dibesarkan setelah beberapa tahun merantau kuliah di Surabaya, sekitar 3 tahun yang lalu. Saya bersyukur di pertemanan yang sekarang, membawa banyak dampak baik dalam hidup saya. Tak hanya belajar tentang merawat pertemanan, dari mereka pulalah saya menemukan banyak kebaikan dan menemukan potensi diri saya sendiri.

    Berawal dari Kedai Kopi Ruang Tuang

    Semua ini bermula saat saya mencoba kedai kopi baru yang ada di Kota Blitar sisi utara, 3 tahun yang lalu. Jujur, saya tidak kenal siapa-siapa di sana. Hanya bermodal nekat bersama teman saya, yang niatnya hanya mencoba mencicipi kopi (karena kebetulan saat itu saya sedang gencar-gencarnya suka kopi, sekarang perutnya nggak kuat, hahaha), tapi ternyata takdir membawa saya jauh hingga sampai di titik ini.

    Dari Ruang Tuang, saya bertemu dan berkenalan dengan Mas Pandu Aji Wirawan, yang ternyata seorang blogger dan memiliki kesukaan yang sama dengan saya: dolan dan kulineran. Bertemu juga dengan Pak Hary Segocontong, yang merupakan ‘pakar’nya wisata Blitar. Beliau berdualah yang mengajak saya main keliling Blitar dan mengenalkan saya tentang Blitar, di mana ini merupakan hal yang saya inginkan ketika sudah kembali ke Blitar setelah merantau.

    Mas Pandu jugalah yang membuat saya mulai kembali mengaktifkan blog yang sudah lama saya tinggalkan dan membeli domain untuk blog ini. Belajar banyak mengenai dunia kepenulisan dan blog dari Mas Pandu.

    Dari pertemanan dengan Mas Pandu, saya mengenal banyak teman dan saling kolaborasi menghasilkan karya bersama. Beberapa kali satu kerjaan bareng, yang mana membuat saya belajar dan berkembang banyak. Tidak menyangka hanya berkunjung dari kedai kopi bisa sejauh ini.

    Teman-teman yang membawa banyak kebaikan dalam hidup. Terima kasih, gaes!

    Blogger Perempuan Membuka Jalan Baru

    Sekitar dua tahun lalu, saya mulai menyeriusi blog saya (karena bujuk rayu dari Mas Pandu, hahaha. Terima kasih, Mas!). saya awali dengan membeli domain blog dan mulai bergabung dengan komunitas blogger yang direkomendasikan oleh Mas Pandu, Komunitas Blogger Perempuan Network.

    Tidak disangka, yang awalnya saya hanya bergabung di komunitas tanpa ekspektasi apa pun ternyata banyak kebaikan yang saya dapat dari komunitas perempuan terbesar di Indonesia ini. Salah satu yang paling berdampak bagi hidup saya sampai sekarang adalah bertemunya saya dengan salah satu member dari Blogger Perempuan yang sama-sama dari Blitar; Mbak Verwati Iriani. Berawal dari sapaan beliau yang ramah melalui DM Instagram saya, kemudian berlanjut menjadi teman nongkrong bareng, teman diskusi, teman berbagi sudut pandang, teman kerja bersama, dan banyak hal yang sudah saya lalui bersama Mbak Vera. Dari beliau juga, saya berkenalan dengan Mbak Tutut Yunita Sari, yang juga teman dari Mbak Vera dan saya juga akrab dengan Mbak Tutut seperti kakak saya sendiri karena kami memiliki banyak kesamaan.

    Alhamdulillaah, Blogger Perempuan membuka banyak jalan baru dan banyak kebalikan. Saya syukuri kebersamaan bersama beliau berdua yang banyak membawa dampak positif dalam hidup saya.

    Mbak Vera dan Mbak Tutut, terima kasih sudah menerima Andhira! :D

    FrenZone Challenge: Dukungan Smartfren untuk Generasi Muda Berkreasi Tanpa Batas

    Baru-baru ini, Smartfren mengeluarkan program baru tentang pertemanan dengan tema FrenZone, yang mana program ini menyuguhkan pesan tentang pentingnya menjalin pertemanan yang sehat dan positif. Di mata Smartfren, teman merupakan esensi yang penting. Itu sebabnya, Smartfren menghadirkan produk baru, yaitu Smartfren Gokil Max dan Smartfren Unlimited.

    Smartfren Gokil Max

    Smartfren Gokil Max merupakan paket kartu perdana dengan kuota sultan, yang mana besar kuotanya unggul hingga mencapai 36 GB! Huwadidawwww! Kuota ini dapat digunakan untuk internetan di aplikasi apa pun dari pagi sampai tengah malam! Kuota GOKIL MAX ini bisa didapatkan mulai dari Rp30.000,- sampai dengan Rp80.000,- saja! :D

    Smartfren Unlimited

    Paket Smartfren Unlimited ini merupakan salah satu inovasi dari Smartfren untuk mendukung kreativitas generasi muda Indonesia. Paket ini bisa digunakan 24 jam di semua aplikasi, loh! Benar-benar membuat nyaman para kreator media sosial yang ingin posting kapan pun. Harganya mulai dari Rp22.500,- hingga Rp100.000,- saja.

    Kokreasi Smartfren dengan UN1TY dan Acara Televisi Dari Jendela SMP

    Semangat Smartfren untuk terus menyalakan pertemanan positif, dituangkan dalam program FrenZone Challenge, di mana Smartfren menjalin kokreasi dengan UN1TY dan salah satu acara televisi yang sedang santer digandrungi oleh anak muda Indonesia, Dari Jendela SMP.

    UN1TY merupakan grup musik yang terbentuk dari pertemanan positif. Berawal dari sekadar teman, kemudian mereka semua saling berkolaborasi untuk menghasilkan karya dan kini berkokreasi dengan Smartfren untuk membuat serta merilis original soundtrack sekaligus video musik resmi dari sinetron “Dari Jendela SMP”. Sinetron Dari Jendela SMP ini merupakan adaptasi novel karya Mira W., yang mana acara televisi ini digandrungi oleh anak muda Indonesia.

    Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Smartfren; Roberto Saputra, Chief Brand Officer Smartfren; Ben Soebiakto, CEO Emtek EX; Dani Sapawie, Co-Produser "Dari Jendela Sekolah"; bersama dengan grup musik UN1TY dalam virtual press conference kokreasi Smartfren, di Jakarta, Rabu (3/11)

    Menarik sekali! Ini berarti Smartfren benar-benar peduli dengan potensi generasi muda Indonesia. Teman-teman di sini bisa juga mengikuti UN1TY FrenZone Challenge, yang mana dibagi menjadi Duet FrenZone Challenge dan Dance FrenZone Challenge, loh! Syarat dan ketentuannya bisa dicek di https://vt.tiktok.com/ZSehvF5sg/, ya!

    Caranya cukup mudah. Hanya dengan membuat video kekompakan FrenZone bersama teman dan sahabat dekat, dengan menggunakan original soundtrack “Dari Jendela SMP”, kemudian mengunggah video tersebut di Reels Instagram atau TikTok. Video pertemanan terbaik nantinya akan diumumkan melalui program WOW Talks bersama Rey Bong dan Sandrinna Michelle, kemudian para pemenang akan mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam proses pembuatan acara televisi Dari Jendela SMP.

    Gimana? Menarik sekali, bukan? Yuk, segera ikut tantangannya bersama teman-teman tersayang dan menangkan hadiah menariknya! :D

    Continue Reading

    Lebaran adalah bulan yang saya tunggu-tunggu setiap tahunnya, karena di momen itulah saya bisa bertemu dan berkumpul dengan keluarga maupun bisa berkomunikasi kembali dengan orang-orang yang jarang saya temui tapi bisa kontak kembali.

    Momen Lebaran setiap tahunnya tentunya banyak meninggalkan kesan bagi saya pribadi, namun ada beberapa momen yang sampai sekarang masih saya ingat karena saking berkesan dan 'berkesan' (dalam artian ada kejadian kocak di dalamnya, wkwk).

    Beberapa momen Lebaran yang berkesan yang saya ingat sampai sekarang di antaranya:

    1. Menjalani Lebaran di Tengah Pandemi


    Tentu saja meski ini bukan sesuatu yang menyenangkan, namun meninggalkan kesan yang mendalam bagi saya. Memberi saya hikmah dan pembelajaran baru untuk tidak menyia-nyiakan waktu berkumpul bersama keluarga. Menemui keluarga selagi sempat sebelum dilarang seperti sekarang ini, huhu.

    Sejauh ini masih bisa berkomunikasi melalui media sosial sih, namun rasanya ada yang kurang bila tidak bersua langsung, huhu. Semoga pandemi segera berakhir tahun ini agar tahun depan bisa bertemu kembali dan bersilaturahmi lagi dengan keluarga besar. Aamiin. :")


    2. Menumpahkan Jajan di Rumah Tetangga


    Kejadian ini sudah berlalu sangat lama, saat saya masih SD belasan tahun lalu. Namun saya selalu ingat momen ini saat Lebaran tiba, apalagi bila bertemu dengan si pemilik rumah atau lewat di depan rumah beliau, hahaha. Rasanya masih malu sekali, mana itu jajan tumpah hampir separuh, pula. Ditambah, pemilik rumah itu merupakan teman SD saya, hahahaha. Malunya berkali-kali lipat.

    Pesan saya, hati-hati dan waspada akan toples-toples yang berada di pinggir meja. Lebih baik segera amankan. Bisa-bisa kesenggol sedikit langsung ambyar. ~XD


    3. Abses di Awal Lebaran


    Saya tidak menyangka melalui Lebaran tahun 2018 dengan muncul abses di kaki, yang membuat saya tidak bisa beraktivitas dengan tenang. Bahkan saat Lebaran hari pertama saya harus rebahan di rumah saudara yang ada di Tulungagung, karena posisi saat itu saya sedang ikut silaturahmi ke Tulungagung, namun kaki saya keadaan saat itu sudah sakit sekali dan badan saya terasa menggigil. Mau tidak mau harus istirahat dan tidak bisa ikut ngobrol banyak dengan keluarga yang ada di Tulungagung.

    Pada akhirnya saya memeriksakan diri di rumah sakit yang ada di kota saya di hari kedua Lebaran, yang mana ternyata saya memiliki abses. Dokter dan perawat yang memeriksa saya langsung melakukan tindakan insisi untuk mengeluarkan cairan nanah yang ada di kaki saya. Rasanya mantap sekali, wkwkwk.

    Menjadi pelajaran bagi saya pribadi untuk tidak menggaruk kulit dengan kencang saat digigit nyamuk agar tidak membekas dan timbul luka. Sudah tidak mau lagi merasakan abses. Sudah kapok. ~XD

    ---------------------------------------------------------------

    Tak ada momen Lebaran yang tak berkesan, namun ketiga cerita di atas yang membuat Lebaran saya memiliki cerita yang lucu ketika dikenang, hahaha.

    Teman-teman sendiri memiliki momen Lebaran yang mengesankan apa tidak? Jika punya, yuk cerita-cerita di kolom komentar. :D

    ---------------------------------------------------------------

    Ditulis guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,

    BPN 30 Day Ramadan Challenge 2021.


    Continue Reading


    Bercerita tentang kegiatan favorit saat Ramadan bersama keluarga, saya tidak bisa bercerita banyak. Karena kegiatan yang saya lakukan bersama keluarga memang cukup random, haha. Seringnya menghabiskan waktu dengan kegiatan masing-masing, namun beberapa kali juga kami menghabiskan waktu untuk sekadar ngobrol di ruang tamu atau ruang makan, membicarakan hal-hal yang ringan, hingga masalah yang cukup serius.

    Beberapa kegiatan favorit yang saya lakukan bersama keluarga saat Ramadan di antaranya:

    1. Sahur Bersama


    Kegiatan favorit saya bersama keluarga, tentunya adalah sahur bersama. Meski dengan wajah yang terkantuk-kantuk (karena masih belum sadar 100 persen, wkwk), tapi tetap bisa menjalankan sahur dengan keadaan piring ludes.


    2. Buka Puasa Bersama


    Tidak dapat dipungkiri bahwa Ramadan tahun ini masih dengan mematuhi imbauan pemerintah untuk tetap di rumah saja, yang mana membuat saya memilih untuk lebih banyak beraktivitas di rumah, termasuk buka puasa bersama keluarga yang intensitasnya hampir setiap hari dalam dua tahun terakhir ini. Biasanya ada acara buka bersama teman di luar rumah, sekarang jadi sering buka puasa di rumah bersama keluarga. Senang sekali. :D

    3. Tarawih Bersama Keluarga


    Tahun ini merupakan tahun kedua Ramadan di tengah pandemi, yang membuat aktivitas ibadah jadi lebih banyak dilakukan di rumah. Salah satunya adalah tarawih bersama keluarga. Saya sendiri pun kini jadi lebih nyaman dan merasa aman untuk salat tarawih di rumah, karena hanya bertemu dengan orang-orang terdekat saja.

    --------------------------------------------

    Tidak banyak yang dilakukan bersama keluarga saat Ramadan, karena lebih banyak fokus dengan kerjaan masing-masing, hihihi.

    Kalau teman-teman sendiri, apa kegiatan favorit yang dilakukan bersama keluarga saat Ramadan? Yuk yuk, cerita di kolom komentar. :D

    --------------------------------------------------------------

    Ditulis guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,

    BPN 30 Day Ramadan Challenge 2021.


    Continue Reading


    Ramadan tahun ini masih sama seperti Ramadan tahun lalu, yang mana dilalui di masa pandemi. Tahun ini memasuki tahun kedua pandemi, yang mana keadaan masih sama seperti tahun lalu, masih dengan protokol kesehatan yang ketat dan membatasi mobilisasi.

    Tahun kedua pandemi. Alhamdulillah masih bisa menjalankan puasa dengan lancar dan tanpa hambatan yang berarti. Saya masih memilih untuk sering di rumah saja daripada harus menjalankan aktivitas di luar rumah. Misal harus keluar pun harus memastikan diri sendiri telah menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan berusaha untuk menjaga jarak dengan orang lain. 

    Di tahun kedua Ramadan di tengah pandemi, rumah makan di kota saya sudah diperbolehkan untuk mengadakan buka puasa bersama. Meski begitu, saya memilih untuk tetap buka puasa di rumah. Eh, dua kali ikut buka bersama sih, tapi tidak di tempat yang ramai dan hanya dengan teman-teman terdekat, yang mana tidak lebih dari 10 orang, wkwk. Jadi benar-benar privat sekali.

    Ramadan tahun ini di kota saya sudah dimulai kembali Pasar Ramadan atau Pasar Takjil, yang mana tahun lalu sempat ditiadakan karena pandemi masih hangat-hangatnya. Tahun ini mulai diadakan kembali, namun dengan pembatasan pedagang. Saya hanya lewat beberapa kali saja, tidak berminat untuk mampir karena masih parno lihat orang-orang kumpul, huhuhu.

    Hal yang menyenangkan di puasa Ramadan ini adalah saya akhirnya keturutan untuk buka puasa di pantai! Ini awalnya saya diajak oleh teman secara tiba-tiba untuk piknik ke pantai dengan bawa bekal, yang mana ternyata bekal ini juga disiapkan untuk saya berbuka puasa. Saya langsung kegirangan dooong, mana keadaan pantai saat itu sepi sekali. Jadi benar-benar merasa pantai milik pribadi :")

    Buka puasa di pantai! Serasa pantai milik sendiri karena super sepi :'))))

    Oh iya, untuk salat tarawih tahun ini saya masih tetap melaksanakannya di rumah, seperti Ramadan tahun lalu. Meski saya tahu beberapa musala dan masjid sudah beroperasi kembali, namun saya lebih memilih di rumah karena merasa lebih aman dan nyaman. :D (nyaman seperti ketenangan yang ia berikan. Eaaaaa)
    _________________________

    Tidak banyak hal yang berubah ketika puasa di tengah pandemi. Masih seperti tahun-tahun lalu yang tetap harus patuh dengan protokol kesehatan dan anjuran untuk tetap di rumah saja, mengurangi mobilitas.

    Doa-doa yang terlantunkan juga tetap sama. Semoga pandemi segera berlalu agar bisa beraktivitas tanpa rasa khawatir. Pun bisa menjalankan Ramadan tahun depan tanpa pandemi lagi. Aamiin.

    Kalau teman-teman sendiri bagaimana menjalani Ramadan tahun kedua pandemi? Yuk cerita-cerita di kolom komentar. :D

    --------------------------------------

    Ditulis guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,

    BPN 30 Day Ramadan Challenge 2021.

    Continue Reading


    Hobi adalah sebuah kegiatan untuk menyegarkan pikiran di waktu luang, yang mana ini dilakukan berdasarkan minat dan kegemaran masing-masing orang. Saya sendiri memiliki hobi yang lumayan banyak, ada membaca, menulis, jalan-jalan, kulineran, menonton web series di YouTube, hingga mendengarkan musik, dan mencintaimu, Mas.

    Ditanya perihal hobi baru, sebenarnya saya bingung untuk menjawab, karena akhir-akhir ini merasa kegiatan saya hanya seputar itu-itu saja, hobi pun juga tidak ada sesuatu yang baru. Kemudian saya merasa ini yang jadi alasan hidup saya akhir-akhir ini jadi datar dan merasa monoton, huahahaha. Kurang mencoba hal baru, ternyata.

    Saya pikir-pikir lagi, ternyata ada beberapa hobi baru yang saja lakukan beberapa waktu terakhir, meski intensitasnya sekarang tidak sesering di awal melakukannya, huhuhu. Tapi setelah Lebaran dan kerjaan semua kelar, bakal saya lakukan lagi deh hobi ini, biar hidup saya makin berwarna-warni, hahaha.


    Buat Video

    Membuat video di sini bukan membuat video buat YouTube, loh. Video yang dimaksud adalah video singkat 15 detik khas Instagram Story. Yap! Sejak dua tahun terakhir saya memang menyukai bikin video singkat 15 detik ala vlog IG story. Yang saya video pun bukan hal-hal yang pribadi banget. Seringnya mengenai wisata, kuliner, atau kafe/kedai kopi yang saya kunjungi.

    Ternyata menyenangkan sekali! Saya yang awalnya tidak ada rasa percaya diri dalam membuat video (karena saya merasa abal-abal, sampai sekarang juga masih merasa begitu, haha), lama-kelamaan cukup percaya diri, dan saya semakin suka membuat video ala-ala seperti ini. Konten saya tidak monoton sekadar foto saja, melainkan juga ada videonya di akhir postingan Instagram Story, hihihi. Yang melihat story tidak bosan, saya juga yang membuat story juga bisa berkembang. :D


    Mencicipi Teh Lokal Nusantara

    Dari dulu saya memang hobi minum teh, tapi baru menyadari bahwa banyak teh lokal nusantara yang menarik untuk dicoba ya beberapa bulan lalu. Entah bagaimana awalnya, saya tetiba tertarik untuk berkeliling kota mencari teh-teh lokal dan mencoba mencicipinya, yang mana ternyata setiap teh dengan merek yang berbeda memiliki ciri khasnya masing-masing.

    Saya pun akhirnya mengulik lebih jauh tentang dunia per-teh-an. Sampai sekarang masih belum ahli, masih belum peka sama perbedaan rasa ini itu, hahaha. Intinya, masih harus banyak belajar. Ada yang mau sharing perihal teh-tehan ke saya? Yuk, yuk, saya tungguuuu. :D


    Mencatat Iklan Ikatan Cinta

    Entah ini disebut dengan hobi atau bukan, tapi saya sangat menyukai aktivitas ini, hahaha. Baru saya lakukan sekitar awal Maret kemarin, tapi respons dari orang-orang sekitar sungguhlah heboh. Banyak yang bilang kurang kerjaan, sampai ada di titik ada yang apresiasi juga karena kesabaran dalam mencatat satu per satu, HAHAHA. Puncaknya adalah saya diwawancara media terkait ‘kerjaan’ baru saya yang ini, wkwkw ~XD

    Saya sendiri mencatat iklan ini hanya sebagai kegiatan saat menonton Ikatan Cinta, sih. Iklan di sinetron ini jumlahnya selalu lebih dari 90 iklan, yang mana setiap iklan durasinya bisa lebih dari 5 menit. Nah, daripada saya bosan menunggu, isenglah saya mencatat iklan-iklan ini, yang saya tak menyangka tetiba viral di mana-mana, haha.

    Beberapa waktu terakhir ini saya vakum mencatat karena ada kesibukan-kesibukan lain, huhuhu. Semoga setelah kesibukan ini berakhir saya bisa segera menonton Ikatan Cinta lagi (dan sudah tentu mencatat iklannya!). :D

    ------------------------------------------------

    Pada dasarnya hobi dilakukan untuk bersenang-senang. Syukur-syukur kalau hobi bisa menjadi pundi-pundi rezeki baru, hahaha. Kalau teman-teman sendiri, apa hobi baru yang teman-teman lakukan akhir-akhir ini? Yuk, cerita-cerita di kolom komentar! :D

    -------------------------------------------------------------------

    Ditulis guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,

    BPN 30 Day Ramadan Challenge 2021.

    Continue Reading

     


    Membicarakan tentang rencana, saya dulunya adalah pribadi yang suka merencakan ini-itu, suka menulis semua rencana-rencana di buku catatan. Namun entah mengapa semakin ke sini, saya tidak memiliki rencana yang gimana-gimana. Sebenarnya masih punya rencana, tapi cenderung let it flow dengan keadaan. Lebih memilih mengalir saja, hahaha.

    Iya, saya tahu ini sebenarnya hal yang buruk jika hidup tanpa rencana, haha. Makanya di postingan ini saya mencoba untuk membuat rencana 5 tahun ke depan saya nantinya seperti apa. Walau entah rencana ini akan menjadi rencana belaka atau bisa tereksekusi, yang penting bikin rencananya dulu saja. Muahahahah ~XD

    Oke, daripada banyak berbasa-basi di awal (alias saya paling lemah jika diberi tantangan menulis rencana-rencana seperti ini, AHAHAHA), cusss langsung menuju ke laptop intinya saja! Ini saya nulis juga sambil mikir mau nulis apaan yak enaknya, wkwkw. Oh iya, berarti kalau 5 tahun lagi jika dihitung dari sekarang usia saya sudah kepala 3, hmmm..


    Menjalani Asam Manis Kehidupan Rumah Tangga

    Walau belum tahu tepatnya kapan, tapi rencana saya 5 tahun lagi sudah posisi menikah, haha. Belum tahu juga mau nikah dengan siapa (orang calonnya juga belum kelihatan ~XD). Yap, untuk rencana 5 tahun ke depan saya inginnya sudah ada di posisi mengurusi keluarga sih, tapi saya kembalikan lagi kepada rencana Tuhan nantinya seperti bagaimana. Yang penting tetap usaha, katanya ~XD


    Tetap Aktif Menulis di Blog

    Ini rencana hidup saya 5 tahun ke depan yang kemungkinan besar masih tetap saya akan lakukan, HAHAHA. Menulis, menulis, menulis! Harus punya waktu untuk menulis, meski nantinya sudah memasuki fase yang berbeda alias sudah tidak sendiri lagi, haha. Semoga Masnya nanti tetap mendukung hobi saya yang satu ini. Ada amin? *harus ada amin weeeeyyyyy biar saya bisa menyapa teman-teman di blog terus ~XD*


    Tetap Berkarya Sesuai dengan Bidang yang Disenangi

    Impian hidup saya yang sesungguhnya adalah saya tetap bisa berkarya sesuai dengan bidang yang saya minati dan saya senangi. Selain karena saya senang, berkarya sesuai dengan bidang yang saya suka membuat hidup saya menjadi makin hidup. Syukur-syukur jika tetap bisa menjadi ladang rezeki seperti yang saya jalani sekarang, haha. :D

    ----------------------------------------------------

    Rencana yang super duper embuh! Ahahaha. Jujur, tema ini jadi pikiran saya selama beberapa hari karena bingung apa yang harus saya tulis, makanya baru bisa menulis sekarang, dan hasil tulisannya juga embuh banget ~XD. Sepertinya bakal menjadi tulisan terpendek saya di blog selama ini. Semoga rencana ini tidak menjadi rencana saja. Semoga Tuhan merestuinya ~XD

    Gimana sih cara teman-teman untuk membuat rencana masa depan? Bagi-bagi ceritanya di kolom komentar, dooong! :3

    -------------------------------------------------------------------------

    Ditulis guna memenuhi tantangan dari Blogger Perempuan Network,

    BPN 30 Day Ramadan Challenge 2021.


    Continue Reading


    Tantangan tema menulis hari kedua ialah menuliskan tentang hal-hal yang membuat bahagia. Oh iya, sebuah catatan bahwasanya nantinya saya akan menulis semua tema tantangan menulis dengan bahasa Indonesia karena saya lebih nyaman dan lebih terbiasa. Disamping itu juga saya kagok ketika menulis dengan bahasa Inggris karena takut salah tatanan bahasa, hahaha. Daripada nantinya malah amburadul dan sayanya sendiri merasa tertekan akan bahasa, mending sekalian saya tulis dengan menggunakan bahasa Indonesia, kendati semua tema memakai bahasa Inggris. Nggak papa, ya? Nggak papa, dong :D *maksa*

    Ditanya tentang hal-hal yang membuat saya bahagia, sebenarnya cukup banyak sih, tapi keseluruhannya adalah sebuah hal-hal yang sederhana (atau juga bisa dikatakan ‘hal remeh’, muahahaha). Entah mengapa, saya anaknya cukup mudah untuk senang dengan hal-hal sederhana. Sesederhana bisa bengong tanpa ada yang mengganggu itu saja saya sudah cukup senang loh, hihihihi. Eh, tapi kan ini ada banyak hal, masa ya hanya saya tulis bengong saja kan ya nggak mungkin, wkwk. Oke, di postingan kali ini akan saya ceritakan semua (atau sebagian saja sih biar nggak curhat-curhat amat, hihi) hal yang membuat saya bahagia. Lanjuuuut~~

    Melakukan Me Time

    Hal yang paling membuat saya bahagia adalah bisa melakukan me time! Meskipun sebenarnya saya sudah sering ke mana-mana sendirian, tapi terkadang masih ada yang cukup mengganggu misalnya notifikasi chat, kerjaan, atau hal lain. Biasanya kalau terjadi seperti ini solusinya adalah mematikan paket data dan menikmati me time saya, hihi. Seperti jalan-jalan sendirian ke Sirah Kencong beberapa minggu lalu yang saya lakukan sendirian, dengan posisi mematikan paket data agar tidak ada yang mengganggu (padahal memang keadaan di sana nggak ada sinyal).

    Bebikinan Produk Handmade

    Pada dasarnya saya anaknya nggak bisa diam. Adaaaaaa saja yang saya kerjakan mulai dari mengurus kerjaan, bebikinan sesuatu, atau hal lainnya. Salah satu hal yang membuat saya bahagia adalah saya bisa membuat produk-produk handmade, entah itu sebagai kado maupun memang untuk kesenangan pribadi sebagai trial-error produk baru dari bisnis saya. Ini pula yang mendasari saya untuk memulai bisnis produk kado handmade yang sudah berjalan hampir tujuh tahun. Entah mengapa, ada kebahagiaan tersendiri ketika berproses menemukan ide, mengeksekusi, hingga barang bisa jadi. Lebih bahagia lagi ketika hal yang dibuat bisa diapresiasi, hehehe.

    Menulis

    Tentu saja ini hal yang membuat saya bahagia! Harusnya saya tulis di awal, hahaha. Ya maklum, namanya juga Andhira, anaknya emang gampang lupa, huhu. Ya, menulis memang menjadi hal yang membuat saya bahagia sedari lama karena saya bisa menuangkan segala hal yang saya pikirkan dan saya rasakan lewat tulisan, entah itu di takarir (caption) postingan instagram, utas (thread) pada twitter, maupun postingan di blog. Ya walau tulisannya penuh dengan ketidakjelasan alias random sesuai apa yang saya ingin tulis, tapi entah mengapa saya lega dan bahagia ketika menuliskannya. Semoga teman-teman di sini tidak bosan membaca tulisan saya yang banyak curhatnya ini, ya :D

    Kulineran dan Jalan-jalan

    Hueeeee, siapa sih yang nggak bahagia kalau ngelakuin kulineran dan jalan-jalan? Sebagai orang yang memang suka kelayapan, dua hal di atas memang membuat saya bahagia. Kulineran mencoba makanan sana-sini membuat saya bahagia, apalagi kalau lagi random nyoba makanan tanpa lihat ulasan dahulu tapi rasanya enak tuh serasa menemukan surga dunia, hahaha. Jalan-jalan juga bikin saya bahagia, meski hanya sekadar muter-muter kota tanpa tujuan. Bisa plong gitu rasanya ~XD

    Berinteraksi dengan Orang (Apalagi dengan Orang yang Disuka *eaaa*)

    Berinteraksi dengan orang adalah satu hal sederhana yang membuat saya bahagia, baik itu interaksi di dunia nyata bertemu dengan orang langsung maupun berinteraksi dengan orang lain di dunia maya melalui komentar blog dan media sosial lainnya. Entah mengapa rasanya ada kebahagiaan sendiri, apalagi jika saling menebar aura-aura positif. Terutama saya paling suka berinteraksi dengan teman-teman blogger di sini karena kebanyakan saling satu frekuensi ~XD

    ------------------------------------------------------------------

    Itu adalah sekian dari banyaknya hal-hal yang membuat saya bahagia. Memang kesemuanya hal yang biasa saja, bahkan terkesan hal yang receh. Tapi itu semua yang membuat saya bahagia dan merasa ‘hidup’ ketika menjalani hidup :’D

    Kalau teman-teman sendiri, apa hal-hal sederhana yang membuat teman-teman bahagia? Yuk cerita-cerita di kolom komentar :D

    ------------------------------------------------------

    Baca juga tulisan dari Mbak Ria Agustina: Bahagia dengan Cara Sederhana

    Baca juga tulisan dari Mbak Verwati Iriani: Ini Dia Hal yang Bikin Aku Hepi

     


    Love,

     

    Andhira A. Mudzalifa

    Continue Reading


    Sedikit kagok mau nulis lagi karena ternyata udah sebulan lebih nggak nulis, hahahaha. Ya ampun, sudah selama itu..

    Apa kabar, teman-teman? Ada yang menantikan tulisan saya di blog ini? (langsung digampar karena kepedean)

    Mungkin ada yang bertanya-tanya sebab musabab hilangnya saya selama sebulan lebih, hingga bulan Agustus kemarin sama sekali nggak posting satu tulisan maupun jalan-jalan meninggalkan komentar di blog teman-teman sekalian.

    Jadi, apa alasan menghilang selama sebulan lebih? Apakah sedang diculik alien atau lelaki soleh nan baik hati dan dinikahi?

    Inginnya ya yang terakhir itu, namun apadaya, alasan sesungguhnya bukanlah itu, hahaha. Lagian juga belum siap buat nikah (lha, malah curhat!). Hahaha.

    Laptop rusak adalah jawaban atas menghilangnya saya selama sebulan terakhir lebih ini. Berawal dari tiba-tiba laptop nggak bisa nyala ketika ditekan tombol power. Padahal charger laptop sudah dipasang (karena laptop tidak bisa menyala tanpa charger laptop).

    Awalnya menduga jika keyboard-nya lagi kotor, karena pernah dapat kasus serupa ketika keyboard bagian dalam sedang kotor, tombolnya tidak berfungsi. Jebul ndilalah ketika saya bawa ke tukang servis laptop langganan, beberapa minggu kemudian beliau bilang jika IC Power saya yang rusak, bukan keyboard yang kotor. Hiks :"))

    Memang nggak salah sih jika IC power laptop saya bisa rusak. Soalnya laptop udah nggak bisa pakai baterai laptop, jadi mau tidak mau laptop hanya bisa menyala jika charger laptop tersambung dengan aliran listrik. Ini cukup berpengaruh buruk ketika tegangan listrik tidak stabil alias naik turun atau bahasa kerennya, "sering mati listrik". Beberapa kali kejadian ketika saya sedang menyalakan laptop listrik tiba-tiba mati. Tidak sempat buat mematikan laptop terlebih dahulu, hahaha. Ya akhirnya berakhir kerusakan seperti ini, deh :"))

    Kerusakan pun bertambah pada kipas laptop. Sebenarnya bukan rusak sih, hanya saja kipas laptop ini mulai menimbulkan suara yang berisik, yang jika lama dibiarkan tidak dicek, akan menimbulkan kerusakan pada laptop. Biasanya, kasus kipas laptop berbunyi berisik ini diakibatkan oleh kipas yang kotor karena debu maupun partikel kecil lainnya. Memang sudah diingatkan oleh tukang servisnya ketika servis IC Power lalu jika kipas laptop juga perlu diganti, tapi saya masih mikir-mikir dulu karena masalah budget, wkwk :")) nangis

    Ini cukup menguras tabungan sih, apalagi ditambah saya sedang menabung untuk beli handphone baru, hahahaha. Ngenes, tabungan jadi berkurang cukup banyak. Harusnya bisa segera beli handphone baru, ndilalah malah ada kejadian ini, hahahahahahahaha *ketawa miris*. Tapi ya sudahlah, mungkin memang rezekinya laptop harus servis :")) (meski belum rela, wkwkwk).

    Buat pelajaran bagi saya pribadi untuk tidak meninggalkan laptop dalam keadaan menyala dalam jangka waktu yang cukup lama. Mending dimatikan daripada sewaktu-waktu mati listrik, laptop saya sudah aman dalam keadaan shut down (bukan sleep maupun hibernate).

    Jadi, begitulah alasan saya selama ini mengapa tiba-tiba hilang tanpa pamit dan tanpa alasan, haha. Bukan karena lagi diet menulis, bukan (mana bisa saya diet menulis???)! Tapi ya karena itu tadi, laptopnya sedang sekolah alias sedang diservis.

    Sebenarnya bisa sih kalau mau ngetik blog dan posting lewat handphone, tapi lagi-lagi saya nggak bisa melakukannya karena handphone rusak, HAHAHA *ketawa ngenes lagi*. Beberapa bulan ini pun hanya 'nebeng' di handphone Ibuk, install aplikasi seperlunya seperti Dual WhatsApp, Instagram, dan Twitter Lite karena handphone Ibuk tidak bisa memuat aplikasi yang banyak. Jadinya harus memilih dan memilah mana aplikasi yang sering digunakan maupun tidak :")). Mohon doanya semoga segera dimampukan punya handphone baru, yaaaaaa! *buka kedok*, wkwk :"))

    Disamping itu, saya juga kurang lega jika menulis dan memosting blog lewat handphone. Tetap enak pakai laptop ke mana-mana, hahahaha. Lebih puas gitu rasanya, ditambah ngeditnya juga lebih leluasa. Yak, mana suaranya #TimNgeblogPakaiLaptop????? ~~XD

    Terus saya bingung mau nulis apalagi, hahahahaha. Yaudah, mau cerita hal-hal yang dilakukan sebulan terakhir ketika meninggalkan blog saja. Yang nggak mau baca dan merasa ini tidak penting, silakan dilewati saja tidak apa-apa. Hanya ingin bercerita agar lega (dan biar blog juga ada isinya gitu lho, muahahahaha!). 

    Jadi, bulan Agustus hingga pertengahan September ini menjadi bulan yang cukup menyenangkan bagi saya. Ada duka, tapi juga banyak sukanya. Intinya, banyak bersyukur saja, hihi.

    Pandemi memang masih berlangsung hingga sampai saat ini. Di kota saya sendiri, meski pertambahan kasusnya tidak lebih banyak dari kota-kota lain (apalagi ibukota), tetapi di sini protokol kesehatannya masih tetap dilakukan. Saya masih lihat banyak orang yang tetap aware dan tetap memakai masker ke mana-mana, meski kadang juga terlihat ada yang tidak menjaga jarak, apalagi di tempat umum yang ramai.

    Saya sendiri tetap berusaha untuk patuh mengikuti 3M yang diimbau oleh pemerintah (Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan) jika sedang berkegiatan di luar rumah.  Sudah mulai nongkrong dan ngopi lagi tapi ketika kondisi tongkrongannya tidak ramai. Sudah mulai piknik, tapi tidak bergerombol. Menghindari keramaian jika terpaksa harus ke luar rumah.

    Beberapa kali saya pergi piknik. Eh, sebenarnya hanya dua kali sih, dan semuanya adalah hal yang ada di luar dugaan alias dadakan seperti tahu bulat, hahahaha.

    Untuk pertama kalinya saya pergi sendirian ke Sirah Kencong. Ini bisa dibilang nekat sih, karena letaknya ada di pegunungan, dimana memakan waktu 1 hingga 1,5 jam untuk menuju ke sana, dan saya memilih sendirian, wkwk. Dikarenakan saya sedang stres butuh menenangkan diri, akhirnya saya putuskan untuk ke Sirah Kencong. Di tempat ini pun saya hanya makan pecel, kemudian bablas pulang, HAHAHAHAHAH. Perjalanan memakan 1 jam lebih, eh ke sini cuma terima makan pecel yang hanya setengah jam, terus turun, wkwkwk. Edan, memang.

    Sirah Kencong dari kejauhan. Saya memotret ini justru ketika sudah cabut dari tempat wisata ini, hahaha.

    Ke tempat ini hanya ingin memesan nasi pecel di Warung Bu Tia, kemudian langsung turun pulang, hahaha. Lama banget saya nggak ke sini tuh, udah setahun lebih. Apalagi waktu pandemi kemarin tempat ini juga tutup berbulan-bulan.

    Baca: Memerdekakan Rutinitas di Perkebunan Teh Sirah Kencong

    Piknik yang kedua saya laksanakan tanggal 17 September. Ini juga dadakan seperti tahu bulat, wkwk. Lokasi tutup jam 5 sore, tapi baru berangkat dari rumah sekitar jam setengah 4 sore, dimana perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam, mhahahahaha. Untungnya sih tempatnya sepi banget. Hanya ada beberapa warga lokal saja dan orang yang berjualan. Alhamdulillah, Puji Tuhan, nggak harus berdesak-desakan dengan orang lain. Iya, saya masih parno jika bertemu dengan banyak orang, huhu. Apalagi jika tidak dikenal :""

    Rambut Monte, tempat asik untuk mencari ketenangan karena sepi dan sejuk. Nggak foto-foto banyak karena nggak niat buat mengulas tempat ini, huhu. Kapan-kapan saja jika ke sini lagi, ya!

    Mengenai kabar diri sendiri, sebulan yang lalu saya sempat foto ala OOTD dan membandingkan dengan setahun yang lalu. Kaget sendiri, dong! Hahaha. Sedrastis itu berat badan saya menyusut :" perjalanan diet setahun yang luar biasa. Belum berani bikin postingan tentang diet karena saya bukan ahli dan takut salah, huhu. Intinya adalah di kalori defisit, banyak makan sayur dan protein, banyak minum air putih, kurangi makan nasi, gula, dan gorengan. Olahraga juga, tapi nggak ketat. Udah, gitu doang :")

    Ini potret diri saya sekitar setahun lalu, waktu resepsi kakak sepupu. Agak nggak pede karena terlihat gendats sekali, huhu.

    Dan ini potret diri saya sekitar satu bulan yang lalu, dimana berat badan saya mencapai titik 51 kg. Sebuah pencapaian yang begitu embuh dan nggak pernah saya sangka sama sekali, hahaha. Alhamdulillah, bersyukur. Banyak yang bilang kurang seger, tapi saya merasa justru saya lebih pede dan lebih bahagia dengan berat badan yang sekarang ketimbang setahun lalu.

    Bulan Agustus lalu terhitung juga saya mulai merawat badan saya dengan cara memakai Bio Oil dan semakin rajin untuk scrub badan. Gegara saya memiliki darah manis, dimana ketika kulit terkena luka, selalu menimbulkan bekas dan bekasnya mengganggu sekali, membuat tidak percaya diri, huhu. Sekarang belajar buat nlateni agar bekas-bekasnya bisa memudar, syukur-syukur bisa hilang! Hahaha. Wish me luck~

    Banyak yang bilang produk ini bagus bagi orang yang memiliki bekas luka, makanya saya ingin mencoba, hahaha. Semoga cocok di kulit saya :'))

    Kapan hari juga sempat icip-icip salah satu kuliner yang sedang viral di twitter. Bukan, bukan Odading Mang Oleh. Namun nasi goreng dari salah satu chef yang menjadi selebtweet, Chef Bahtiar Sigar atau yang lebih dikenal dengan nama Chef Tiarbah. Cukup drama sekali ketika pesan nasi goreng dendeng lemak ini gegara saya pesannya harus di kota sebelah dahulu. Maklum, kota saya adalah kota kecil, hihi. Untuk cerita lengkapnya, saya akan ceritakan di postingan terpisah. Hitung-hitung sebagai ulasan ala-ala, hahaha.

    Nasi Goreng Dendeng Lemak dari Chef Tiarbah. Rasanya seperti ingin menjadi Ironman~

    Oh iya, sepertinya untuk kali ini saya akan sering posting karena saya sedang mengikuti tantangan menulis seru-seruan bersama Mbak Ria Agustina dan Mbak Verwati Iriani berdasarkan tema dari gambar di bawah ini. Hihi. Semoga nanti tidak pada bosan, ya!

    Akan menulis blog dengan tema ini selama dua bulan ke depan. Tentu saja saya menulisnya dengan bahasa indonesia karena bahasa inggris saya sungguh kacau balau sekali, wkwkwkw.

    Mungkin cukup sampai sini postingan pembuka setelah berbulan-bulan tidak posting tulisan. Semoga bisa menjadi obat rindu bagi teman-teman yang sudah merindukan tulisan saya, HAHAHAHAHA *pede amat????*

    Teman-teman sendiri apa kabar? Sedang sibuk apa ini? Yuk, berbagi kerinduan di kolom komentar!




    Love,



    Andhira A. Mudzalifa
    Continue Reading
    Older
    Stories

    Holla!

    Untitled-design-2

    Saya Andhira A. Mudzalifa, seorang perempuan biasa di balik semua postingan di blog ini yang suka bercerita, makan, dan jalan-jalan.

    Menyibukkan diri di Aderation Project, Dapoer Eco, dan Kerja Sama Kirana.

    Untuk menyapa lebih lanjut, bisa menghubungi lewat surel di andhira(dot)dee(at)gmail(dot)com

    Terima kasih telah mampir ke tempat di mana saya menuangkan segala cerita! Selamat membaca dan menikmati :)

    Temukan Saya Di

    • facebook
    • instagram
    • twitter

    Teman-teman

    Label

    #AyoNulis #BPNRAMADAN2024 #BPNRamadan2020 #BPNRamadan2021 #CatatanDuaEmpat #DiRumahAja Aderation Project Beauty Bodycare Cooking Crafting DIY Informasi Jelajah Blitar Journey Jurnal Tahunan Kafe Kuliner Life Lovely Place Makeup Pantai Blitar Rekomendasi Review Scarlett Smartfren Thoughts Tips Travelling Vaksinasi Writing Challenge cerita jalan-jalan

    Arsip Blog

    • ▼  2024 (17)
      • ▼  November 2024 (1)
        • Kenal Lebih Dekat dengan SoFresh: Sabun Cuci Pirin...
      • ►  Oktober 2024 (1)
      • ►  April 2024 (6)
      • ►  Maret 2024 (9)
    • ►  2023 (3)
      • ►  Juni 2023 (1)
      • ►  Februari 2023 (1)
      • ►  Januari 2023 (1)
    • ►  2022 (3)
      • ►  Maret 2022 (1)
      • ►  Februari 2022 (1)
      • ►  Januari 2022 (1)
    • ►  2021 (51)
      • ►  Desember 2021 (2)
      • ►  November 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (1)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  Agustus 2021 (3)
      • ►  Juli 2021 (1)
      • ►  Juni 2021 (1)
      • ►  Mei 2021 (17)
      • ►  April 2021 (17)
      • ►  Maret 2021 (4)
      • ►  Februari 2021 (2)
      • ►  Januari 2021 (1)
    • ►  2020 (55)
      • ►  Desember 2020 (1)
      • ►  November 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (2)
      • ►  September 2020 (4)
      • ►  Juli 2020 (4)
      • ►  Juni 2020 (4)
      • ►  Mei 2020 (22)
      • ►  April 2020 (11)
      • ►  Maret 2020 (1)
      • ►  Februari 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (3)
    • ►  2019 (48)
      • ►  Desember 2019 (3)
      • ►  November 2019 (1)
      • ►  Oktober 2019 (3)
      • ►  September 2019 (5)
      • ►  Agustus 2019 (3)
      • ►  Juli 2019 (2)
      • ►  Juni 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (6)
      • ►  April 2019 (3)
      • ►  Maret 2019 (9)
      • ►  Februari 2019 (11)
      • ►  Januari 2019 (1)
    • ►  2018 (10)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (3)
      • ►  September 2018 (2)
      • ►  Mei 2018 (3)
      • ►  April 2018 (1)
    • ►  2017 (9)
      • ►  November 2017 (1)
      • ►  Oktober 2017 (1)
      • ►  Juli 2017 (1)
      • ►  Mei 2017 (1)
      • ►  April 2017 (1)
      • ►  Maret 2017 (2)
      • ►  Februari 2017 (1)
      • ►  Januari 2017 (1)
    • ►  2016 (16)
      • ►  Desember 2016 (3)
      • ►  November 2016 (2)
      • ►  Oktober 2016 (2)
      • ►  Agustus 2016 (2)
      • ►  Juli 2016 (2)
      • ►  Juni 2016 (1)
      • ►  Januari 2016 (4)
    • ►  2015 (4)
      • ►  Maret 2015 (1)
      • ►  Februari 2015 (3)
    • ►  2011 (1)
      • ►  Juli 2011 (1)

    Popular Posts

    • Usia Kepala Dua?
    • Sebuah Cerpen: Tentang Mengikhlaskan
    • A Flashback to Senior High School: Kangen!

    Saya Bagian Dari

    Logo-Blogger-Perempuan-Network-round-7

    Aderation Project

    Untitled-design-20240826-113829-0000
    Facebook Instagram Pinterest Tumblr Twitter

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top