Tentang Ramadan 1440 H: Satu Bulan Penuh Makna

17.23.00



Ternyata, hutang nulis saya di Blogger Perempuan edisi Ramadan kali ini memang sangat banyak. HAHAHAHA. Ndak papa lah, emang nggak mau ngoyo harus nulis tiap hari. Yang penting niat menulisnya terjaga. Buat dokumentasi pribadi dan evaluasi diri. Dan tentu saja mengisi waktu agar terus produktif.

Di hari-hari terakhir Ramadan ini, ada beberapa tema tulisan dari Blogger Perempuan yang cukup menarik hati saya, diantaranya; Mengisi Waktu Selama Ramadan (hari ke-26), Momen Terbaik Ramadan Ini (hari ke-28), dan yang terakhir ada Doa dan Harapan (Hari ke-29). Nah, daripada bingung milih plus supaya ringkas juga, saya rangkum menjadi satu postingan menjadi: Tentang Ramadan 1440 H.

Rasa syukur yang tak terhingga ketika Allaah memberikan saya kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan Ramadan ini. Alhamdulillaah, Allaah memang super baik-baik-baik-baiiiik sekali pada saya, hamba yang masih berlumur dosa ini HUHU.

Well, Ramadan tahun ini menurut saya adalah Ramadan paling selooooo selama menjalani Ramadan dalam hidup HAHAHAHA. Nggak terlalu muluk-muluk harus gini harus gitu, nggak ada beban (meski tetap ada masalah yang cukup hnggggggg), dan nggak hitung-hitungan hari. Tau-tau udah puasa hari terakhir aja. Huhu.

Tentu ada beberapa target yang saya ingin capai di Ramadan tahun ini heuheuheu. Meski pada akhirnya ada beberapa target yang nggak selesai, tapi saya tetap bersyukur karena targetnya gak hanya jadi wacana aja. Hehehe. Sebuah pencapaian sederhana yang tetap disyukuri. Ya walau tetep sedih juga :')

Momen terbaik di Ramadan kali ini? Sebenarnya ada banyaaaak. Terutama pembelajarannya. HAHAHAHA. PEDES PERIH PAHIT, TJOY! Tapi yang namanya pembelajaran, tentu saja ini berharga. Makin kuat buat menghadapi kerasnya dunia yang fana ini gaes.

Belajar untuk sabar dan ikhlas, adalah dua dari sekian pembelajaran yang saya dapatkan. Terutama tentang keikhlasan yang sudah saya dapatkan sejak hari pertama puasa. Pembelajaran bagaimana mengikhlaskan sesuatu itu ternyata cukup menguras hati. Huhu. Yak, ini bukan tentang cinta-cintaan gaes -_- heuheu.

Memaafkan orang yang telah merusak kepercayaan itu nggak mudah. Nah, di bulan Ramadan ini saya juga belajar bagaimana memaafkan itu semua. Bagaimana meluruhkan ego diri sendiri yang setinggi langit. Melapangkan hati di bulan yang penuh ampunan ini. Berat, tapi alhamdulillaah atas pertolongan Allaah bisa melewati itu semua :)

Selega itu loh bisa memaafkan dan mengikhlaskan. Meski sesungguhnya pembelajaran itu sudah sering saya dapatkan, tapi yang ini mah bener-bener kerasa banget. Hehehe. Semoga nggak ada dendam yang tersumat alias mbendhol mburi~

Target untuk mengurangi goreng-gorengan dan es ketika bulan puasa juga tercapai! Meski terkadang juga khilaf-khilaf nyomot gorengan pas waktu buka bersama di kampung dan juga waktu beli sendiri. Tapi sejauh ini, bisa diitung jari sih kalau buka puasa pakai gorengan maupun es-es an. Seringnya pakai teh hangat, kadang juga air putih doang heheu. Terus juga gak ngebet mau makan ini itu juga sih. Ya makan selayaknya hari-hari biasa sebelum Ramadan gitu lah.

Gegara ngurangin ini sih saya baru sadar kalau.... baju saya nyaris kegedean semua ~XD. Kalau dilihat sepintas sih emang gak ada bedanya, soalnya emang saya suka pakai baju yang gede-gede. Tapi saya kerasa banget waktu pegang perut yang...... lemaknya berkurang! Ya.. walaupun masih jauh dari target BB sepertinya. Belum nimbang juga HAHAHA. Gapapa. Yang penting badan sehat! Hap hap! Semangat buat jaga badan! (JAN KASIH KENDOR!)

Ngomongin soal buka bersama, rekor terkeren ikut buka bersama dipegang tahun ini. TIGA KALI AJA, TJOY!

Terkejut aku terheran-heran. Biasanya mah semuanya pada ngajakin sana sini. Hahahaha. Tahun ini ikutan Cuma 3 aja. Ada buber yang lain, tapi harinya kok pas bentrok juga heuheu.

Memang rencananya untuk tahun ini gak banyak ikut buka bersama. Selain alasannya pingin hemat, memang pingin fokus aja buat buber di rumah. Biar masakan rumah ada yang makan. Itung-itung bikin seneng Ibuk yang sudah masakin :D

Saya hanya ikutan buber dari acara Ngabubuwrite bersama teman Blogger Blitar (yang order makanannya juga dari saya sendiri wkwk), sama Blogger Blitar lagi tapi pindah tempat, dan satu lagi dari komunitas. Udah, abis itu full buka puasa di rumah bareng keluarga.

Senang! Kemarin cuma habis 25.000 aja buat 3 kali buber ~XD ehe.

Sebenarnya ada rasa bersalah juga sih gak bisa ikutan semua buber. Tapi ya gimana gaes, kalau dituruti semua nanti saya yang sepaneng sendiri. Heuuu. Mana saya kan pedagang gini yak, yang nggak dapet THRan dari siapapun. Jadi bener-bener harus selektif buat ngeluarin budget, termasuk menganggarkan buber. Ehe. Maapin saya yak teman-teman.

Kalau aja bubernya bisa bawa bekal sendiri, asli deh saya bakal ikutan semua! HAHAHAHAHA *ngarep*

Ada beberapa agenda yang saya ikuti di bulan Ramadan tahun ini, mulai dari Ngabubuwrite (meski ikutnya udah akhir-akhir gegara saya rempooong sama makanannya), persiapan Jumbara Tingkat Provinsi, acara Bagi Takjil RW, dan Writing Challenge dari Blogger Perempuan ini wqwqwq. Oh iya, jadi amil zakat juga, ding. Ini ngetiknya sambil jaga zakat juga sih. Wqwqwq. Biar waktunya tetap produktif. Ehe~

 Buka bersama di acara Ngabubuwrite bareng teman-teman Blogger Blitar :D

Buka puasa bareng preman-preman julid! ~XD wqwqwq

Oh iya! Di bulan Ramadan tahun ini saya juga bertemu dengan Mbak Rieagustina, Blogger asal Surabaya! Jadi ceritanya kenal pertama dari websitenya Blogger Perempuan waktu bulan Februari kalau nggak salah. Kemudian saya blogwalking ke blognya Mbak Rie dan ninggalin komentar disana.

Eh ternyata, jebul ndilalah Mbak Rie adalah temennya Mas Pandu! Wkwkwkwk. Dunia sungguh sempit sekali pemirsah...

Saling follow di instagram dan cukup sering bales-balesan story. Tapi waktu belum berkenan mempertemukan kita. Eheu.

Dan akhirnya, minggu kemarin kok Mbak Rie update story naik kereta yang ada captionnya WK - BL, yang merupakan kode dari Wonokromo - Blitar. Langsung saya gercep bales storynya Mbak Rie ngajakin buat meet up. Eh ternyata bisa dong gaes~

Senang berjumpa denganmu, Mbak Rie! Terimakasih buat waktunya ya Mbak. Hihihi. Maafkan kalau aku sok kenal waktu pertamakali ketemu hehehehe. Yuk agendakan ke pantai ya Mbak kalau main ke Blitar lagiiii :D

 Nice to meet you, Mbak Rie! Kuy ke pantai kuy :p

Alhamdulillah untuk satu bulan ini ya Allaah! Terimakasih untuk Ramadan yang telah hadir. Terimakasih atas semua pembelajaran penuh makna dan insyaaAllaah akan selalu diterapkan.

Maaf ketika masih banyak yang kurang ketika menyambutmu, Ramadan. Maaf masih sering memikirkan duniawi dibandingkan melakukan amalan-amalan untuk bekal akhirat nanti. Maaf masih sering mengecewakan dan meremehkanmu :')

Sampai jumpa kembali di tahun selanjutnya, Ramadan. Semoga kelak ketika berjumpa kembali, iman ini tetap terjaga dengan baik. Insyaa Allaah.

"Keistiqamahan ibadahmu diuji bukan ketika bulan Ramadan tiba, namun ketika kamu meninggalkan Ramadan hingga bertemu kembali dengannya. Apakah masih sama, ataukah hanya sebatas di bulan Ramadan saja."



Written with nyaris mbrabak mili,


 Andhira A. Mudzalifa

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih telah meninggalkan komentar di blog ini dengan bahasa yang santun, tidak spam, dan tidak mengandung SARA.

Jangan sungkan untuk meninggalkan komentar di blog ini, ya! Saya senang sekali jika teman-teman meninggalkan komentar di tulisan saya ^_^

Mari menyambung silaturahmi dan berkawan :) (saya anaknya nggak nggigit, kok :D)