facebook instagram twitter

andhirarum

    • Home
    • Tentang Andhira
    • Product
    • _aderation project
    • _dapoer eco

     


    Kolaborasi adalah salah satu cara yang kini banyak dilakukan oleh para pelaku usaha agar usaha yang dilakukan semakin berkembang. Tak lagi memikirkan kompetisi antarusaha, namun bergerak bersama-sama untuk saling menumbuhkan inovasi dan menyebar manfaat yang lebih luas lagi.

    Berbicara mengenai hal di atas, ada program menarik yang baru diluncurkan tanggal 25 Maret 2021. Adalah Taman Kreasi Indonesia, sebuah program baru yang diluncurkan oleh Smartfren, yang berbasis pengembangan dan penguatan komunitas kreatif di masyarakat.

    Teman Kreasi Indonesia: Menjunjung Tinggi Prinsip Kokreasi

    Teman Kreasi Indonesia yang dihadirkan Smartfren ini memiliki prinsip kokreasi yang saling mendukung, di mana hal ini diharapkan dapat mendorong lahirnya banyak wirausahawan sosial, wirausahawan digital, serta kreator lokal di Indonesia.

    Program Teman Kreasi Indonesia berjalan melalui dukungan yang sinergi antara Smartfren, WOWLabs dan Smartfren Community. Smartfren sebelumnya telah meluncurkan WOWLabs sebagai platform kokreasi untuk generasi konten, dan melahirkan berbagai produk edisi terbatas. Karya terbaru kokreasi tersebut berupa jersey pesepeda dari Common Spot dan Show The Monster, akan dijual dan sebagian hasilnya digunakan sebagai modal pendukung kegiatan Teman Kreasi Indonesia.

    Lima keyword dari Teman Kreasi Indonesia, disebutkan oleh Dani Akhyar selaku Head of Community Development dari Smartfren di antaranya membuka peluang seluas-luasnya untuk generasi muda agar bisa berkreasi lebih bagus lagi, kokreasi, social digital product, local-local heroes, dan suistanable community development.

    Menarik sekali, bukan?

    Makna Logo Teman Kreasi Indonesia

    Dijelaskan oleh Roberto Saputra yang merupakan Chief Brand Officer dari Smartfren, logo Teman Kreasi Indonesia ini berkonsep anyaman, yang mana konsep ini untuk menunjukkan bahwa apabila bersama-sama, akan menjadi kuat. Saling membantu dan saling menopang. Smartfren tidak bisa berdiri sendiri. Dengan adanya dukungan pengguna Smaartfren yang setia, Smartfren berinisiatif menjadi menggerak untuk memajukan UMKM.

    Logo yang sejak awal saya dibuat penasaran olehnya, ternyata memiliki makna yang begitu mendalam.

    Mengulik Teman Kreasi Indonesia Lebih Dalam

    Saat ini Teman Kreasi Indonesia telah hadir di banyak kota yang tersebar di seluruh Indonesia, antara lain di wilayah Natuna, Lampung, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Lebak, Cilegon, Serang, Bekasi, Bandung, Bandung Barat, Garut, Cibungur, Tegal, Kuningan, Pekalongan, Cilacap, Blitar, Bojonegoro, Pati, Tanah Laut, Mojokerto, Surabaya, dan Bali.

    Rencananya Smartfren akan menghadirkan program tersebut di berbagai wilayah lain yang sudah dijangkau oleh Smartfren Community. Produk yang dihasilkan dari program Teman Kreasi Indonesia ini antara lain berupa kuliner lokal seperti keripik gedebog pisang, keripik daun jeruk, keripik jantung pisang, kopi robusta, dan ledre.

    Peserta program Teman Kreasi Indonesia mendapatkan dukungan modal berupa koneksi internet 4G LTE Advance yang sangat bermanfaat digunakan menjalankan kegiatan wirausaha online. Dengan dukungan tambahan berupa jaringan potensi pasar dari Smartfren Community yang tersebar di 100 kota di seluruh wilayah Indonesia, diharapkan program ini bisa melahirkan jaringan wirausaha serta kreator baru yang 100% lokal sehingga memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.

    Roberto Saputra, Chief Brand Officer Smartfren mengatakan, “Kehadiran Teman Kreasi Indonesia adalah bukti bahwa sinergi antara perusahaan, pelanggan, dan masyarakat dapat membuka peluang menuju Indonesia yang lebih baik. Kami yakin Teman Kreasi Indonesia dapat menjadi medium memperkuat ketahanan ekonomi serta pendidikan berbasis digital. Apalagi Smartfren memiliki keunggulan berupa koneksi internet yang 100% 4G LTE yang sangat penting dalam mendukung pengembangan wirausaha berkonsep digital dan sosial.”

    Dani Akhyar, Head of Community Development Smartfren menambahkan, “Peluncuran Teman Kreasi Indonesia adalah tonggak bagi upaya Smartfren mewujudkan pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas dan internet. Saat ini program ini telah hadir di 24 kota, dengan dukungan dari Smartfren Community dan partner kokreasi Smartfren WOWLabs. Kami selalu terbuka dan aktif mencari kota-kota lain yang ingin bergabung sebagai keluarga Teman Kreasi Indonesia, serta bersama-sama membuka peluang baru.”

    Cerita dari Teman Kreasi Indonesia

    Dalam peluncuran Teman Kreasi Indonesia ini, Smartfren menghadirkan 4 orang yang menjadi bagian dari Teman Kreasi Indonesia, yang kesemuanya memiliki cerita menariknya masing-masing. Antara lain:

    Evan, founder Show The Monster


    Show The Monster merupakan bentuk aspirasi dari Evan terhadap monster. Karena Evan merasa bahwa monster merupakan bentuk ekspresi manusia yang paling inti. Show The Monster ingin mengajak para penggunanya untuk melihat sesamanya dengan apa adanya, untuk mengekspresikan dirinya sendiri dengan apa pun yang dimau.

    Evan bersama Show The Monster membuat karakter ekslusif di mobil Atta Halilintar, yang merupakan brand ambassador dari Smartfren. Karakter yang digambar adalah topeng kosong, yang merupakan simbol ekspresi paling inti, yang dibuat selama sehari penuh. Evan tak menyangka jika kolaborasinya bersama Smartfren membuka peluang-peluang lain, salah satunya kolaborasinya bersama Common Spot.

    Yohanes Handy, founder Common Spot


    Berawal dari hobi bersepeda pada awal tahun 2019, ia sedikit kesusahan mencari produk jersey sepeda. Hal ini membuat Handy mencoba membuat desain jersey sendiri. Ternyata, banyak teman-teman komunitas Handy yang mengapresiasi, kemudian lanjut untuk mengembangkan dan menjadi brand sendiri di tahun 2020 awal.

    Hal yang ia rasakan setelah berkolaborasi dengan Show The Monster adalah lebih banyak peluang yang terbuka untuk industri lokal, yang turut serta terlibat memproduksi jersey dari Common Spot.

    Syaroful Azka, founder Pasar Sayoor dan Leader Smartfren Community Pekalongan


    Bisnis yang ia geluti sekarang bermula saat Azka sedang berjalan-jalan ke Desa Telogo Hendro yang ada di Pekalongan, Jawa Tengah. Saat itu sedang masa panen sayur. Azka kemudian berbincang dengan petani-petani sayur di sana dan ia kaget mendengar masalah yang terjadi di sana, yaitu rendahnya harga jual hasil pertanian yang dihasilkan oleh petani Desa Telogo Hendro ini. Yang lebih membuatnya kaget lagi ialah, harga jual ini ditentukan oleh para tengkulak, bukan para petaninya sendiri. Walah, kepriben ini yak.

    Dari alasan itulah Azka membuat jalur distribusi yang menghubungkan langsung antara produsen dengan konsumen, mencoba memangkas jalur distribusi yang merugikan produsen, dengan membuat startup Pasar Sayoor. Ia berharap, dengan hal ini, petani lebih diuntungkan.

    Pasar Sayoor mengantarkannya untuk bergabung di Teman Kreasi Indonesia. Berawal dari bergabungnya ia di Smartfren Community Pekalongan pada tahun 2020, dan berlanjut menjadi Leader Smartfren Community Pekalongan.


    Didik Jatmiko, Blogger dan Leader Smartfren Community Bojonegoro


    Kak Didik, begitu sapaan akrab para blogger yang mengenalnya, memiliki aktivitas untuk mempromosikan usaha-usaha lokal yang ada di Bojonegoro melalui media sosial dan website bersama masyarakat setempat.

    Bergabungnya Kak Didik di Teman Kreasi Indonesia adalah berawal dari bergabungnya Kak Didik di Smarfren Community, berlanjut menjadi Leader Smartfren Community Bojonegoro pada tahun 2019.  Kak Didik memiliki misi mencerdaskan masyarakat di desa agar melek teknologi. Teman Kreasi ini, menurut Kak Didik dapat membuka peluang dengan UMKM dan kokreasi dari Smartfren, dengan dukungan penuh dari branding dan akses jaringan internet yang lancar di Bojonegoro.


    Pesan dan Harapan dengan Adanya Teman Kreasi Indonesia

    Azka berharap semoga semakin banyak orang yang tergabung dalam Teman Kreasi Indonesia. Pun ia juga berharap semoga Teman Kreasi Indonesia dapat memfasilitasi para UMKM untuk go digital agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

    Kak Didik memiliki harapan dengan adanya Teman Kreasi Indonesia ini makin terbuka jalan yang luas dan lebar kokreasi dan Smartfren dengan UMKM yang ada di daerah, agar semakin berkembang.

    Roberto menyampaikan pesan bahwa semoga dengan kehadiran Teman Kreasi Indonesia dapat membuka peluang sebesar-besarnya kepada UMKM dalam memanfaatkan teknologi. Saling membantu, meng-empower UMKM lokal untuk sama-sama bangun dan bertumbuh .

    Dengan semangat kokreasi dan kolaborasi dari Smartfren, Dani Akhyar berharap Teman Kreasi Indonesia dapat membuka peluang kepada masyarakat supaya lebih maju, kreatif, dan produktif, sesuat dengan tagline dari Smartfren Community, “Sinergi Membangun Indonesia”.



    Video tentang Teman Kreasi Indonesia yang diluncurkan di kanal YouTube Smartfren Community

    ---------------------------------------------------

    Semoga Teman Kreasi Indonesia terus berkembang untuk membuka peluang seluas-luasnya bagi generasi muda dan juga UMKM yang ada di daerah agar lebih maju. Sukses untuk Smartfren!

     


     Andhira A. Mudzalifa

    Continue Reading

     


    “Pak, ini kenapa listrik rumah dimatikan?” tanya saya kepada Bapak, ketika tetiba WIFI dan listrik di rumah saya tidak bisa digunakan, padahal tetangga yang lain tidak mengalami mati listrik.


    “Bapak lagi nyambung listrik, Nduk. Lagi pasang lampu buat dipasang di teras depan. Sementara ini listriknya tak matikan dulu. Biar aman,” jawab Bapak.


    Namanya saja juga si Bapak. Masalah apa pun selalu diselesaikan sendiri. Apalagi hanya masalah yang ringan seperti menyambung listrik guna memasang lampu di teras depan. Tapi ini harus dilakukan dengan memiliki kemampuan yang memadai lho ya! Apabila tidak bisa membetulkan listrik sendiri, wajib bagi teman-teman untuk mencari tukang listrik yang terpercaya, agar tidak terjadi korsleting maupun kecelakaan listrik lainnya.


    Ngomong-ngomong, pernah merasa mangkel ketika sedang asyik berinternet ria menggunakan WIFI tetiba si WIFI mati? 


    Yap. Saya pun pernah merasakan. Kebetulan di rumah saya menggunakan WIFI, jadi saya tidak mengisi paket data terlalu banyak. Posisi saya pun juga lebih sering di rumah. Bila di luar rumah pun, saya seringnya ketemu WIFI. Bila tidak bertemu WIFI, saya menggunakan paket data hanya sebatas untuk chatting saja. Jadi paket data pun aman sentosa, haha. Makanya kalau listrik mati tuh seakan jadi bencana bagi saya, karena harus menggunakan paket data yang kuotanya tidak terlalu banyak. Huhu.


    Beberapa hari yang lalu, kejadian ini saya alami kembali. Tepatnya hari Senin lalu, saat saya sedang asyik berselancar di internet menggunakan WIFI rumah, tetiba internet saya tidak ada respons. Tak ada satu pun media sosial saya yang berjalan. 


    Seketika muncul perasaan sebal dalam hati saya. Membuat aktivitas internet saya berhenti total, karena keadaan saat itu saya sedang menghemat paket data, jadi sebisa mungkin tidak menggunakan paket data secara berlebihan. Akhirnya saya pun mencoba mencari Bapak, dan ternyata usut punya usut, listrik di rumah saya memang dimatikan oleh Bapak saya karena beliau sedang menyambung listrik untuk memasang lampu baru di teras depan.

    Keamanan Adalah yang Utama


    Meski saya masih mangkel karena listrik rumah dimatikan dengan tiba-tiba oleh Bapak Negara, tapi kemangkelan dalam hati saya sedikit demi sedikit luntur karena saya mulai memahami betapa pentingnya mematikan listrik ketika harus berurusan dengan pemasangan listrik, sesederhana menyambung listrik untuk memasang lampu rumah.


    Listrik adalah salah satu komponen hidup yang utama, di mana banyak aktivitas yang dilakukan sehari-hari menggunakan listrik. Seakan-akan listrik sudah menjadi kebutuhan primer, selain sandang, pangan, dan papan.


    Dalam penggunaannya, seringkali kita menemukan peringatan untuk tidak asal menggunakan listrik dan tetap berhati-hati meski listrik di rumah sudah dilindungi pelindung kabel dengan bahan isolator yang baik. Karena, meskipun sudah dilindungi, akan tetap ada masalah dan hambatan dalam penggunaan listrik di rumah.


    Masalah yang kerap ditemui ketika ada masalah mengenai listrik adalah terjadinya sengatan listrik pada anggota tubuh, atau bahasa kerennya, kesetrum. Beberapa kali saya mengalami hal seperti ini, seperti saat saya tidak sengaja menyentuh kabel maupun stop kontak dengan keadaan tangan saya tidak terlindungi. Sensasinya luar biasa, haha. Sempat syok sedikit, tapi berangsur-angsur membaik setelahnya.


    Saya yang tidak sedang membetulkan atau menyambung listrik saja bisa kesetrum, apalagi situasi sedang menyambung listrik seperti yang Bapak lakukan. Rawan sekali terkena kecelakaan listrik mulai dari kesetrum, melepuh pada kulit, melemahnya otot, hingga menyebabkan kematian.


    Dari sinilah saya menyadari dan memahami betapa Bapak mementingkan keamanan dengan mematikan saluran listrik ketika menyambung listrik untuk lampu teras rumah, meski membuat segala aktivitas yang berhubungan dengan listrik di rumah berhenti untuk sementara waktu.


    Disamping itu, mematikan aliran listrik ketika sedang menyambung listrik ini sudah menjadi standar umum yang semestinya dilakukan. Selain untuk menjaga diri sendiri, juga untuk menjaga listrik agar tidak terjadi korsleting listrik. Keamanan dan keselamatan diri adalah nomor satu.


    Hal-hal yang Perlu Diperhatikan untuk Menjaga Keamanan Saat Menggunakan Listrik


    Masih banyak hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga keamanan saat menggunakan listrik selain mematikan aliran listrik saat menyambung listrik. Tentunya, hal ini tidak hanya dipahami oleh beberapa anggota keluarga (terutama anggota keluarga yang laki-laki), namun juga harus dipahami oleh seluruh anggota keluarga di rumah, baik laki-laki maupun perempuan.


    Menjauhkan peralatan listrik dan sumber listrik dari air. Hal ini sudah tentu menjadi sorotan yang perlu diperhatikan, karena air sendiri merupakan penyebab yang paling sering terjadinya konsleting pada listrik, yang dapat menimbulkan bahaya bagi penggunanya.


    Selain itu, mencabut peralatan listrik ketika tidak digunakan juga merupakan hal yang harus diperhatikan. Sering terlupa, tetapi ini hal sederhana yang dampaknya besar. Selain untuk menghemat listrik, ini adalah salah satu upaya untuk meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan yang ditimbulkan oleh listrik.


    Sering-sering cek kabel, apakah ada pelindungnya yang mengelupas atau tidak, apakah kabel dalam keadaan aman digunakan atau tidak. Jika ada kabel yang berpotensi membahayakan, segera menggantinya dengan kabel baru untuk mencegah terjadinya percikan api karena listrik.


    ---------------------------------


    Semoga dengan mengetahui bagaimana cara menjaga keamanan listrik ini dapat menjadi pengingat untuk menomorsatukan keamanan listrik di rumah serta makin waspada akan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh arus listrik.


    Keep safe!


    Continue Reading


    Banyaknya berita bohong nan menyesatkan yang tersebar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan membuat saya resah. Mulai dari berita menyesatkan tentang kesehatan, politik, hingga berita hiburan juga tak luput masuk di dalamnya. Sedihnya, justru berita bohong ini yang kerap beredar luas dan viral dibanding dengan berita aslinya, hingga seringkali saya harus bantu klarifikasi kebenaran kepada orang-orang di sekitar saya, khususnya kepada orang tua saya, yang sering terpapar dengan berita hoax atau bohong ini di media sosial.

    Belakangan ini, yang sering saya temui adalah berita menyesatkan tentang kesehatan, khususnya berita tentang pandemi. Masih banyak berita menyesatkan tentang pandemi, beberapa di antaranya yang santer beredar adalah jika penyakit covid-19 ini merupakan penyakit yang ‘diada-ada’, banyaknya rumah sakit yang meng-covid-kan pasien, hingga ada yang bilang bahwa covid-19 ini merupakan konspirasi elit global. Berita menyesatkan yang dampaknya cukup merugikan dan membuat masyarakat ini sulit percaya dengan covid-19, membuat pemerintah dan petugas kesehatan yang merupakan garda terdepan pandemi covid-19 harus bekerja esktra keras, utamanya untuk mengedukasi tentang penyakit ini secara terus-menerus.

    Permasalahan ditambah juga dengan minimnya berpikir kritis dan literasi media yang masih rendah, yang dampaknya di masyarakat menjadi kurang bijak dalam menggunakan media sosial. Menerima segala informasi yang masuk tanpa mampu untuk menyaringnya terlebih dahulu, hingga menyebabkan sering tersulut dan mudah terpancing.

    Keresahan yang saya alami cukup lama ini akhirnya menemukan solusinya. Adalah Tular Nalar, yang merupakan portal pembelajaran online yang dilengkapi dengan berbagai materi mengenai cara berpikir kritis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Di mana situs resmi dari Tular Nalar ini baru saja diluncurkan pada tanggal 4 Maret 2021 yang lalu dengan konsep Dunia Virtual Reality Tular Nalar.


     

    Dunia Virtual Reality Tular Nalar: Peluncuran Situs tularnalar.id dengan Konsep Unik

     

    Beruntungnya, saya kemarin mendapat kesempatan untuk menyaksikan peluncuran situs Tular Nalar dengan konsep yang menurut saya unik dan menarik ini. Jujur saja, ini pengalaman baru bagi saya untuk menyaksikan peluncuran situs dengan konsep virtual reality.


    Yak, saya dibekali cardboard untuk menyaksikan peluncuran ini, di mana nantinya cardboard inilah yang nantinya saya gunakan untuk menonton peluncuran situs Tular Nalar. Rasa-rasanya saya berada di dalam ruangan dan bisa berkeliling di ruangan tersebut, karena konsepnya ini memang dibuat agar bisa berkeliling 3600, seakan-akan sedang berada di dalam ruangan menikmati acara peluncuran situs ini secara langsung. Padahal ini nontonnya di rumah saja, haha.



    Acara peluncuran situs Tular Nalar ini dihadiri oleh Samuel A. Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang memberikan apresiasi positif atas kehadiran situs tularnalar.id. Dihadiri juga oleh Ryan Rahardjo, Head of Public Affairs Southeast Asia, Google, yang berharap peluncuran situs Tular Nalar ini dapat membantu mengasah cara berpikir kritis masyarakat agar terhindar dari misinformasi dan disinformasi terutama terkait covid-19.


    Menghadirkan juga sosok Khelmy K Pribadi, Direktur Program MAARIF Institute yang menyebut kehadiran situs tularnalar.id adalah bentuk komitmen seluruh konsorsium untuk memperluas akses publik pada sumber pembelajaran daring yang dapat meningkatkan keterampilan praktis dosen, guru, siswa dan siapapun untuk bersama-sama meningkatkan kapasitas literasi digital untuk melawan misinformasi, disinformasi dan ujaran kebencian.


    Juli Binu dari Love Frankie, menyampaikan bahwa dalam proses penyusunan situs tularnalar.id juga dilakukan riset kepada para pakar di bidang literasi media untuk dapat memahami tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para pengajar dalam mengajarkan literasi media kepada siswanya, dan juga menguji berbagai model kursus online untuk menghasilkan situs yang ramah bagi penggunanya termasuk teman-teman disabilitas.


    Yulita Priyoningsih Sub Koordinator Pembelajaran Khusus, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI menyampaikan bahwa digitalisasi materi-materi yang telah disusun oleh tim Tular Nalar, ke depan diharapkan akan dapat memperkaya repositori materi terbuka pada laman spada.kemdikbud.go.id dengan demikian penerima manfaat inisatif baik ini akan lebih luas.


    Dapat disimpulkan bahwa peluncuran situs ini memang didukung oleh banyak pihak yang memiliki visi dan misi yang sama.

     


    Tular Nalar: Bukan Sekadar Paham

     

    Tular Nalar merupakan sebuah inisiatif yang diprakarsai oleh MAARIF Institute, Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), Love Frankie, dan didukung oleh Google.org. Inisiatif ini berfokus pada penyediaan kurikulum pembelajaran daring tentang berpikir kritis dan literasi media untuk membangun ketahanan diri masyarakat Indonesia terhadap intoleransi, berita palsu, dan ujaran kebencian.


    Sejak pertengahan tahun 2020 lalu, program ini melatih 26.700 guru, dosen, dan guru honorer di 23 kota yang tersebar di Indonesia tentang cara mengidentifikasi dan memerangi misinformasi, disamping membekali mereka dengan keterampilan literasi media yang relevan. Untuk menjangkau publik yang lebih luas, Konsorsium Tular Nalar juga meluncurkan situs tularnalar.id untuk memberikan akses kepada dosen, guru, siswa dan publik yang lebih luas untuk bersama-sama belajar melawan misinformasi.


    Inisiatif ini digagas sebagai respons dari kenyataan bahwa penetrasi internet dan konsumsi media sosial meningkat di Indonesia, sementara tingkat literasi media di kalangan masyarakat masih relatif rendah. Seiring penggunaan internet yang terus berkembang, sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki keterampilan yang tepat guna memahami apa yang mereka konsumsi secara daring, entah itu artikel berita, atau permintaan informasi pribadi mereka. Terlebih di masa pandemi ini, dunia digital juga dipenuhi dengan misinformasi dan disinformasi yang berkaitan dengan dunia kesehatan, pandemi, bahkan pandangan-pandangan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan cenderung menyesatkan.








    Materi Interaktif Tular Nalar: Teman Terbaik Mendalami Berbagai Isu Global Terkini


    Di dalam situs Tular Nalar terdapat materi-materi interaktif yang menyenangkan yang bisa diakses oleh siswa dan juga publik (mulai dari anak-anak hingga orang dewasa), di mana ini semua bisa diakses tanpa dipungut biaya seperser rupiah pun alias gratis. Wadidaaawwww, kurang mantul gimana, coba?


    Langkah-langkah untuk menjalani pembelajaran interaktif ini yang pertama adalah menyaksikan video tematik Tular Nalar, yang kedua yaitu memahami deskripsi setiap tema, dan yang terakhir adalah menyelesaikan kuis dari tiap tema. Sangat mudah dan seru sekali, ya!


    Seperti yang saya ceritakan di atas, terdapat materi-materi menyenangkan di situs Tular Nalar. Ada 8 materi interaktif yang disajikan di situs ini, di antaranya:

    Berdaya Internet: mulai dari menjelajahi media digital untuk mencari informasi, mampu memahami pesan, serta berbagai perlindungan privasi dan data pribadi, hingga berkolaborasi dengan orang lain melalui teknologi digital.

    Internet dan Ruang Kelas: memanfaatkan beragam platform digital untuk mendapatkan informasi, data, dan konten, sebagai sumber materi yang mendukung proses belajar berbasis media digital.

    Internet dan Kesehatan: mengasah kreativitas untuk mendesain pesan dengan menggunakan teknologi digital agar mampu menjadi mediator agen edukasi kesadaran kesehatan publik melalui sarana teknologi yang tepat.

        Menjadi Warga Digital: mengeksplorasi media digital agar dapat berpartisipasi secara aktif dalam interaksi masyarakat digital sekaligus mengasah keterampilan analisis dan berpikir kritis mengenai pertukaran wacana di platform digital.

        

        Internet dan Keluarga: berpartisipasi aktif dalam menggunakan layanan publik digital sekaligus mampu berjejaring dengan pihak lain untuk membangun lingkungan digital yang ramah anak.

        

        Internet Damai: mengakses, mengelola, dan berbagi konten yang berhubungan dengan intoleransi dan diskriminasi, serta isu keberagaman, juga memahami regulasi dan kode etik dalam memproses informasi yang bersifat sensitif tersebut.

        

        Internet dan Siaga Bencana: meningkatkan kemampuan mengevaluasi konten digital dalam jejaring komunitas peduli bencana, lembaga resmi pemerintah, dan stakeholder terkait penanganan bencana dalam berbagai platform.

       

        Internet Merangkul Sesama: mampu membuat konten literasi yang ramah bagi tuna netra, dengan saling bekerja sama dan bertukar pikiran.





    Salah satu tampilan materi interaktif dengan pejelasan yang mudah dipahami dan disajikan tampilan video di awal materi.



    Video di awal materi yang bisa langsung dilihat di YouTube, dengan terdapat bahasa isyarat di sana. Memudahkan teman-teman tuli untuk lebih memahaminya.





    Setelah membaca, memahami materi, dan menonton video, di akhir materi interaktif ini juga disajikan kuis yang berguna untuk mengecek sampai mana pemahaman kita tentang materi yang sedang kita pelajari saat itu. Berasa ikutan Who Wants To Be A Millionair ~XD



    Ada juga kolom daftar istilah yang sekiranya merupakan istilah yang baru atau orang awam masih belum familiar dengan kata-kata itu, dan dijelaskan setiap katanya. Keren sekali, ya?


    Terdapat sumber-sumber lain juga yang terpercaya, apabila ingin belajar dari sumber lain, yang tentunya sudah dipastikan tidak hoax. :D


    Materi untuk Pengajar


    Selain materi interaktif untuk siswa dan juga publik, ada pula materi yang dikhususkan untuk pengajar, yang dirancang dan didukung oleh mitra-mitra Tular Nalar. Ada 8 materi yang siap diunduh dan kesemuanya bisa diakses secara gratis. Mantul, ‘kan?





    Tampilan salah satu materi dari Tular Nalar untuk pengajar, yang bisa diunduh secara cuma-cuma alias gratis. :D

    ---------------------------------------------------------------


    Menyenangkan sekali belajar di Tular Nalar! Pembelajaran daring dengan metode interaktif yang pastinya seru banget. Pastinya, juga didukung oleh ahli literasi dan media, alias didukung oleh pakarnya langsung, loh! Jadinya materi-materi di dalam Tular Nalar ini sudah benar-benar teruju kebenarannya. Lebih tahu, semakin paham, dan semakin tercerahkan untuk berpikir kritis di tengah gempuran informasi dan berita bohong yang beredar.


    Periksa data dan sadar fakta sebelum bicara, yuk!



    Situs Tular Nalar: www.tularnalar.id (klik)

     

     

    Andhira A. Mudzalifa

    Continue Reading

     


    Mengatur uang merupakan skill yang menurut saya hukumnya wajib untuk dipelajari sedari dini hingga dewasa. Tentunya cara mengatur uang waktu kecil dulu berbeda sekali setelah dewasa karena pola pikir dan kebutuhan yang sudah berbeda. Secara konsep sudah pasti sama, namun ada pengembangan-pengembangan yang lainnya dong pastinya.

    Sejak kecil, saya sudah diajari untuk mengatur uang dengan cara yang sederhana. Karena kala itu saya masih kecil, jadi pikirannya belum sepenuhnya matang, haha. Saya diajari mengatur uang dengan dua cara. Pertama dengan gercep menabung. Dulu diajari menabung pakai lagunya Menabung itu sih, yang liriknya berbunyi bang bung bung yookk, kita nabungggggg~~~ (anak 90’an pasti tahu, nuh! AHAHAHAHA). Cara yang kedua yaitu menggunakan uang sesuai dengan kebutuhan alias hemaaaat, beeeb~ ahahaha. Untuk cara yang kedua ini rasanya waktu kecil tuh terasa gampang banget. Sebab, kebutuhan kala itu tidak banyak seperti sekarang. Kalau sekarang, tantangannya buanyaaak sekali. Huhuhu.

    Semakin dewasa dan semakin bertambahnya kebutuhan dan kemampuan finansial, semakin berbeda cara mengatur uang dibandingkan dahulu. Apalagi kini saya juga sudah bekerja, yang mana mengatur uangnya juga ada perbedaan dibanding saat saya masih menjadi mahasiswa dan menjadi anak kos dulu. Oh iya, saya juga pernah membuat tips dan trik mengatur uang ala anak kos di postingan yang ini (klik di sini).

    Terlebih, kini kita memasuki masa pandemi, di mana banyak sektor yang terdampak akibat dari pandemi, utamanya di sektor ekonomi. Pekerjaan saya yang utama pun cukup terdampak hingga saya dituntut untuk berhemat. Sebab, penjualan saya cukup terdampak akibat pandemi. Walau sekarang tidak separah saat awal pandemi, saya tetap melakukan pengaturan uang, heuehuheu.

    Mengatur uang di kala pandemi bagi saya gampang-gampang susah. Iya, gampangnya saya tulis dua kali, dan susahnya saya tulis satu kali. Karena bagi saya pribadi, mengatur uang di kala pandemi ini hampir sama dengan cara saya mengatur uang sebelum pandemi. Tapi ada beberapa penambahan dan penyesuaian.

    Gimana sih cara saya gercep mengatur uang di masa pandemi seperti ini? Yuk cus mareeeehh, simak terus tulisan saya yang ini, ya! (berasa nge-vlog ~XD)

    Tips pertama: atur skala prioritas

    Atur skala prioritas di sini harus mengerti mana yang merupakan kebutuhan primer, mana yang merupakan kebutuhan sekunder. Bagi saya pribadi, kebutuhan primer saya meliputi pulsa kuota, wifi rumah, makanan (beserta njajannya juga ~XD), skincare, dan makeup (meski makeup saya tidak sebanyak skincare). Sedangkan kebutuhan sekunder saya alias tidak darurat-darurat harus terpenuhi saat itu juga seperti membeli sandang dan aksesori.

    Skala prioritas tentu saja saya dahulukan untuk membeli kebutuhan primer dibanding kebutuhan sekunder yang tidak darurat. Itu pun ketika di masa pandemi seperti ini harus ada yang saya batasi karena di masa pandemi ini pemasukan sedikit berkurang (balada punya usaha sendiri, heuheu). Terutama membatasi di jajan, HAHAHAHA. Kalau membatasi di skincare, saya belum bisa karena skincare saya sudah berada di tahap yang paling basic banget, bila dikurangi pun, ada sesuatu yang kurang, heuehuheu. Kalau mengurangi makeup, masih bisa lah yaa~

    Jika belanja kebutuhan pun saya sudah membuat daftar belanja terlebih dahulu di rumah, agar saat belanja tidak ada kata kalap dan khilaf membeli barang ini itu :D (ya walau sesekali masih khilaf juga, sih...)

    Tips kedua: membuat catatan pemasukan dan pengeluaran

    Sedari kuliah, saya rajin mencatat segala pemasukan dan pengeluaran di buku catatan. Memang hobinya mencatat sih waktu itu. Jadi saya merasa tidak terlalu berat harus mencatat segala pengeluaran dan pemasukan yang saya dapat (kala kuliah dulu, sumber pendapatan saya dari orang tua dan hasil berjualan online). Kalau sekarang saya menggunakan aplikasi di smartphone sih untuk track pemasukan dan pengeluaran saya. Lebih praktis dan nyaman (alibi udah malas buat nyatet di buku, hahaha).

    Catatan ini berguna bagi saya untuk melihat semua pendapatan dan pengeluaran saya selama ini. Bisa jadi bahan evaluasi bagi saya pribadi, kiranya mana yang saya beli akibat khilaf, mana yang memang benar-benar membeli sesuai kebutuhan, agar di bulan selanjutnya tidak khilaf lagi, huhuhu.

    Tips ketiga: menabung

    Ini tips yang sebetulnya standar tapi sangat penting. Yap, menabung sebetulnya hal yang sepele tapi banyak yang melupakan jika ini penting. Apalagi di masa pandemi yang penuh ketidakpastian seperti janji manisnya doi *eh*.

    Menabung yang benar adalah dengan cara menyisihkan uang setelah mendapat gaji. Jadi setelah gaji turun, langsung sisihkan uang sebesar yang mampu untuk ditabung. Biasanya sih minimal sekitar 10% dari gaji. Tergantung dari pribadi masing-masing, semampunya berapa. Baru nanti setelah itu membayar tagihan-tagihan dan membeli kebutuhan. Bukan dibalik loh ya ~XD

    Bang bing bung, yok, kita nabung.

    Tang ting tung, hey, tau tau kita nanti dapat untung~~~


    Tips keempat: mulai investasi

    Pandemi ini mengharuskan saya untuk berhemat lebih banyak lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pun saya menjadi belajar untuk lebih bijak dalam mengelola uang, salah satunya melalui menabung. Pandemi ini juga membuat saya belajar banyak mengenai investasi, di mana uang bukan lagi sebagai sesuatu yang saya simpan saja, melainkan juga bisa menghasilkan pundi-pundi tanpa harus bersusah payah :D

    Investasi yang saya gunakan adalah OVO | Invest, yang mana ini merupakan salah satu produk reksa dana pasar uang yang dikelola oleh Manulife Aset Manajemen Indonesia, bersama Manulife OVO Bareksa Likuid atau MOBLI.

    Yap, ini merupakan produk dari OVO, yang bekerja sama dengan Bareksa, di mana produk ini diluncurkan secara resmi pada tanggal 26 Januari 2021 kemarin. Nah, karena saya penasaran, saya pun langsung cuss mendaftar :D


    Pendaftaran OVO | Invest yang Mudah!

    Jujur saja, saya paling tidak suka ribet. Ribet di sini dalam artian mengurus pendaftaran dan administrasi, karena pernah ada trauma masa lalu yang ribet mengurus administrasi suatu hal, haha. Ini cukup berdampak di kehidupan saya sekarang yang paling malas jika disuruh mengurus administrasi karena selalu njelimet dan menunggu lama.

    Beruntungnya, pendaftaran di OVO | Invest ini tidak memakan waktu lama dan ribet. Syarat yang utama tentu saja memiliki akun OVO Premier dan punya OVO Cash yang cukup untuk investasi. Jika OVO belum premier, dapat didaftarkan langsung melalui aplikasinya dan tinggal menunggu persetujuan dari OVO, yang mana prosesnya cukup cepat.


    Langkah-langkah Mendaftar dan Investasi di OVO | Invest

    Langkah-langkah untuk mendaftar OVO | Invest ini adalah:

    1. Buka aplikasi OVO dan temukan ikon/logo “Invest”.




    1. Melakukan pendaftaran dengan langkah yang ada. Proses verifikasi ini akan memakan waktu maksimal 3 hari di luar hari kerja.
    2. Jika sudah terverifikasi, maka sudah bisa melakukan investasi dengan melakukan pembelian dengan OVO Cash. Buka portofolio, kemudian klik “Beli”.




    1. Jumlah minimum investasi mulai dari Rp10,000 saja, loh!

    1. Proses pembelian sampai realisasi di portofolio memakan waktu maksimal 3 hari bursa (tidak termasuk akhir pekan dan hari libur).

    Cukup mudah dan tidak ribet kan ya? Tinggal klik-klik-klik dan menunggu saja~.


    Apa Sih Keunggulan dari OVO | Invest?

    Tentu saja di setiap produk selalu memiliki keunggulan. Nah, di OVO | Invest ini keunggulan yang dimiliki antara lain prosesnya yang mudah dan tentunya 100% dilakukan secara online, pembelian produk yang mudah dengan OVO Cash dengan harga mulai dari Rp 10.000 saja, bebas biaya pembelian, pencairan dana ke OVO Cash yang cepat tanpa menunggu dan tanpa biaya admin, mendapatkan potensi keuntungan dari return investasi, dan portofolio investasi dapat dipantau dan diatur kapan saja dalam aplikasi OVO.

    Banyak sekali, bukan?


    Pencairan Investasi ke OVO Cash

    Namanya investasi, tentu bisa dicairkan. Di OVO | Invest ini, caranya cukup mudah, kok. Langkah-langkahnya antara lain:

    1. Buka portofolio investasi.


    1. Klik pada tombol “Jual”.


    1. Masukkan jumlah yang akan dijual.
    1. Dana akan cair ke OVO Cash secara langsung.

    ------------------------------------------------------------

    Semoga tips di atas bermanfaat, ya! Mari berhemat dan tetap bercuan meski dalam masa pandemi! Jangan lupa #gercepbiarmantep :D

    Jangan lupa segera daftar OVO | Invest ya! Caranya bisa dengan klik di sini ^_^






    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Holla!

    Untitled-design-2

    Saya Andhira A. Mudzalifa, seorang perempuan biasa di balik semua postingan di blog ini yang suka bercerita, makan, dan jalan-jalan.

    Menyibukkan diri di Aderation Project, Dapoer Eco, dan Kerja Sama Kirana.

    Untuk menyapa lebih lanjut, bisa menghubungi lewat surel di andhira(dot)dee(at)gmail(dot)com

    Terima kasih telah mampir ke tempat di mana saya menuangkan segala cerita! Selamat membaca dan menikmati :)

    Temukan Saya Di

    • facebook
    • instagram
    • twitter

    Teman-teman

    Label

    #AyoNulis #BPNRAMADAN2024 #BPNRamadan2020 #BPNRamadan2021 #CatatanDuaEmpat #DiRumahAja Aderation Project Beauty Bodycare Cooking Crafting DIY Informasi Jelajah Blitar Journey Jurnal Tahunan Kafe Kuliner Life Lovely Place Makeup Pantai Blitar Rekomendasi Review Scarlett Smartfren Thoughts Tips Travelling Vaksinasi Writing Challenge cerita jalan-jalan

    Arsip Blog

    • ►  2024 (17)
      • ►  November 2024 (1)
      • ►  Oktober 2024 (1)
      • ►  April 2024 (6)
      • ►  Maret 2024 (9)
    • ►  2023 (3)
      • ►  Juni 2023 (1)
      • ►  Februari 2023 (1)
      • ►  Januari 2023 (1)
    • ►  2022 (3)
      • ►  Maret 2022 (1)
      • ►  Februari 2022 (1)
      • ►  Januari 2022 (1)
    • ▼  2021 (51)
      • ►  Desember 2021 (2)
      • ►  November 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (1)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  Agustus 2021 (3)
      • ►  Juli 2021 (1)
      • ►  Juni 2021 (1)
      • ►  Mei 2021 (17)
      • ►  April 2021 (17)
      • ▼  Maret 2021 (4)
        • Peluncuran Teman Kreasi Indonesia: Wadah Pengemban...
        • Drama Pedot Listrik yang Membagongkan
        • Tular Nalar: Bukan Sekadar Paham, Sadar Data dan F...
        • Tips Mengatur Uang di Kala Pandemi
      • ►  Februari 2021 (2)
      • ►  Januari 2021 (1)
    • ►  2020 (55)
      • ►  Desember 2020 (1)
      • ►  November 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (2)
      • ►  September 2020 (4)
      • ►  Juli 2020 (4)
      • ►  Juni 2020 (4)
      • ►  Mei 2020 (22)
      • ►  April 2020 (11)
      • ►  Maret 2020 (1)
      • ►  Februari 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (3)
    • ►  2019 (48)
      • ►  Desember 2019 (3)
      • ►  November 2019 (1)
      • ►  Oktober 2019 (3)
      • ►  September 2019 (5)
      • ►  Agustus 2019 (3)
      • ►  Juli 2019 (2)
      • ►  Juni 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (6)
      • ►  April 2019 (3)
      • ►  Maret 2019 (9)
      • ►  Februari 2019 (11)
      • ►  Januari 2019 (1)
    • ►  2018 (10)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (3)
      • ►  September 2018 (2)
      • ►  Mei 2018 (3)
      • ►  April 2018 (1)
    • ►  2017 (9)
      • ►  November 2017 (1)
      • ►  Oktober 2017 (1)
      • ►  Juli 2017 (1)
      • ►  Mei 2017 (1)
      • ►  April 2017 (1)
      • ►  Maret 2017 (2)
      • ►  Februari 2017 (1)
      • ►  Januari 2017 (1)
    • ►  2016 (16)
      • ►  Desember 2016 (3)
      • ►  November 2016 (2)
      • ►  Oktober 2016 (2)
      • ►  Agustus 2016 (2)
      • ►  Juli 2016 (2)
      • ►  Juni 2016 (1)
      • ►  Januari 2016 (4)
    • ►  2015 (4)
      • ►  Maret 2015 (1)
      • ►  Februari 2015 (3)
    • ►  2011 (1)
      • ►  Juli 2011 (1)

    Popular Posts

    • Usia Kepala Dua?
    • Sebuah Cerpen: Tentang Mengikhlaskan
    • A Flashback to Senior High School: Kangen!

    Saya Bagian Dari

    Logo-Blogger-Perempuan-Network-round-7

    Aderation Project

    Untitled-design-20240826-113829-0000
    Facebook Instagram Pinterest Tumblr Twitter

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top