03. Tentang Memori atau Kenangan

06.24.00


Berbicara tentang memori atau kenangan bagi saya yang gampang lupa akan suatu kejadian ini sebenarnya cukup susah susah gampang. Susah karena kadang saya harus me-
recall sebuah memori atau kenangan ini sampai kepala saya pusing karena memori itu sudah benar-benar saya lupakan tapi harus dipaksa untuk mengingat. Gampang ketika dengan mudah mengingat sebuah memori hanya dengan dipancing satu atau dua kata maupun benda saja, ahaha. Kadang hidup memang selucu itu.

Seperti yang dituliskan di postingan Mbak Rie Agustina tentang mengabadikan kenangan di postingan yang ini, saya juga melakukan beberapa yang beliau tuliskan. Salah satunya adalah menulis semua kenangan itu di blog atau menulis di jurnal. Ini juga yang mendasari saya untuk kembali rajin menuliskan cerita dan perjalanan (yang kebanyakan nggak penting penting amat, mbahahah) di blog ini. Semoga tidak pada bosan ~XD

Oke, kembali ke topik memori.

Pernahkah teman-teman merasa dengan mudah mengingat sebuah memori atau kenangan hanya karena melewati sebuah tempat, mendengarkan lagu, mencium aroma parfum, memegang sebuah benda, atau sedang memakan sesuatu?

Saya, pernah. Bahkan cukup sering. Entah mengapa jika berhubungan dengan benda, tempat, rasa, dan aroma, kenangan-kenangan yang berhubungan dengan itu secara otomatis langsung terpanggil dan muncul kembali dalam ingatan, kendati sebenarnya itu adalah kenangan yang cukup memilukan, ahahah.

Ada satu warung lalapan di kota saya yang ketika saya melewati tempat itu, otomatis otak saya memutar kenangan bersama seseorang yang pernah saya sukai selama 3 tahun. Kenangan makan bareng, ngobrol banyak hal, hingga terucap "Makasih sudah jadi teman yang baik ya Dhir" dari mulutnya, itu masih saya ingat. Bahkan saya juga ingat persis tanggal dan waktunya. Ahahaha ahaha ahaha. (Cerita tentang doi akan saya ceritakan di postingan tema lain ~XD)

Shalawat Tarhim yang biasa terdengar sebelum azan berkumandang dari masjid, secara otomatis mengingatkan saya akan masa-masa kuliah di Surabaya. Entah mengapa, ketika terdengar "Assalatu wassalamu 'alaik" dari toa masjid, kenangan akan jadi anak kos, masa mumet kuliah, langsung terputar dalam kepala. Memori yang sungguh melekat karena saya mendengarkan Shalawat Tarhim untuk pertama kalinya ya di Surabaya, dan hampir setiap sore saya mendengarnya, heuheu. Jadi ketika di mana saja saya mendengar Shalawat Tarhim (bahkan ketika mendengarnya di kota saya sendiri), saya berasa ada di Surabaya, hihihi. Duh, jadi rindu Surabaya (tapi gak rindu kuliahnya ~XD)...

Memori tentang masa sekolah dengan mudah berputar dalam otak dan hati saya ketika mendengar sebuah lagu maupun melihat foto masa sekolah yang saya cetak. Momen-momen di balik foto itu semua, kelas berapa ketika foto itu diambil, dengan siapa saja saya berfoto, itu masih saya ingat cukup baik. Membuat rindu akan masa sekolah, di mana banyak kisah-kisah suka, duka, pahit, manis, yang cukup lucu untuk dikenang, haha.

Sebuah aroma juga dengan mudah mengingatkan saya akan memori. Aroma asap sampah yang dibakar, mengingatkan saya akan rumah Mbah di desa, yang masih terasa sejuk. Entah apa hubungannya, saya juga nggak tahu. Tapi setiap mencium aromanya, ingatan saya langsung otomatis mengingat rumah Mbah.

Hal lucu tentang aroma yang membangkitkan memori adalah ketika saya mencium aroma parfum Axe Coklat, di mana parfum ini dipakai oleh ketiga laki-laki yang saya kenal. Satu diantaranya adalah seseorang yang pernah saya sayangi (tapi sudah ninggal rabi) dan dua lainnya adalah teman laki-laki yang cukup dekat, hahahaha. Nah loh, jadi bingung ketika ada orang yang memakai parfum ini dan aromanya tercium oleh hidung saya, saya harus mengingat yang mana dulu ~XD

Lagu-lagu juga tak luput untuk membangkitkan sebuah memori, bahkan yang sudah bertahun-tahun terlewat. Lagu Aku Jatuh Cinta milik Roulette, Kembang Perawan dan Dua Hati Jadi Satu milik Gita Gutawa, Kenangan Terindah dari Samsons, Sempurna milik Andra and The Backbone, otomatis langsung mengingatkan saya tentang kenangan akan masa SD karena sering sekali mendengar di radio maupun nonton MTV Ampuh dan mendengarnya di FTV (ya ampun, ketahuan kalau masa SD suka nonton FTV ~XD). Masa SMP dengan mudahnya langsung teringat di benak saya ketika tiba-tiba terdengar lagu Cinta Pertama dan Terakhir-nya dari Sherina, Cinta Sudah Terlambat yang merupakan lagu dari Dygta, Laskar Pelangi dari Nidji, karena masa SMP dulu saya mulai merasakan warna-warni pertemanan dan mulai mengenal cinta untuk pertama kalinya, muahahahaha ~XD

Ada juga benda yang bisa mengingatkan saya akan sebuah momen yang cukup menyenangkan ketika dikenang. Adalah sebuah sarung tangan warna hijau milik saya, di mana itu merupakan pemberian dari seseorang yang saya ceritakan di awal postingan; Si Laki-laki Lalapan. Betapa kenangan akan laki-laki ini begitu dengan mudah saya ingat, karena saya memang pernah menaruh hati dengannya, dan cukup lama, pula. Sampai sekarang pun, sarung tangan itu tetap setia menemani saya melawan dunia teriknya matahari agar punggung tangan tidak gosong, hehe. Lho, kok jadi curhat...

----------------------------------------------------------

Betapa pun kenangan atau memori ini dilawan (karena ada bagian yang menyakitkan), akan ada saatnya ia terpanggil kembali dan berputar dalam ingatan tatkala ada sesuatu yang menjadi perantara untuk mengingat. Entah itu benda, sebuah tempat, lagu, hingga aroma. Semoga ketika nantinya ada kenangan yang teringat, diri sudah lebih rela untuk menerima.

Adakah diantara teman-teman yang juga mudah mengingat sesuatu melalui perantara? Yuk, sila berbagi cerita! 😊

----------------------------------------------------------

Baca juga tulisan dari Mbak Ria Agustina: 5 Cara Kreatif Mengabadikan Kenangan

Baca juga tulisan dari Mbak Verwati Iriani: Kalau Namanya Kenangan Itu Melekat






Love,



Andhira A. Mudzalifa

You Might Also Like

7 comments

  1. Sama sih, aku kadang juga ingat suatu kenangan kalo lihat sesuatu atau makan makanan yang ada kenangannya.

    Contohnya kalo lewat Cikampek pasti ingatnya tapai Bandung karena disana banyak yang jual. Kalo makan sagon ingatnya almarhum kakek saya yang suka bikin sagon kalo lebaran.

    BalasHapus
  2. Aku juga sama xD
    Kalau lihat tempat, cium aroma atau dengar lagu, suka teringat kembali akan momen-momen yang pernah dilewati. Apalagi kalau momen bareng seseorang yang spesial, pasti kalau keinget langsung bikin kangen ya #eh

    Aku paling sering di aroma sih. Kalau cium pewangi baju tertentu, langsung bikin keinget sama seseorang terus langsung jadi rindu padahal belum lama berjumpa #eaaa *bucin detected*

    BalasHapus
  3. Yang begini paling sering kalau lagi dengerin lagu. Keingetnya tuh sampe kayak saat aku lagi milih lagu ini aku ngapain, saat aku dengerin aku ngapain dan sama siapa, apa yang aku rasakan pertama kali saat denger lagu itu, lengkap deh pokoknya.

    Tapi suka senang sih kalo ingatan-ingatan itu keulang. Unik gitu rasanya hehe

    BalasHapus
  4. Hi mba Dhira, thank you for saying hello dan maaf baru berkunjung balik, hehehe.

    Ngomongin kenangan emang nggak ada habisnya ya mba, saya adalah tipe yang suka nulis di diary dari semenjak jaman bocah, kelas tiga Sd saya sudah punya diary dan nulis banyak hal, even sekarang diari-diarinya sudah raib nggak tahu kemana.

    Kalau ngomongin kenangan mostly yang keinget tu para sahabat, karena saya lupa kapan saya suka sama lawan jenis, kalau pun ada ya nggak gimana-gimana sih, hehe.

    Lagu-lagu tertentu juga mengingatkan saya pada beberapa moment mba.

    BalasHapus
  5. Kalau saya lebih seringnya lagu, mungkin itulah mengapa saya selalu memperjuangkan sesuatu yang udah saya raih, meski menyakitkan, karena bahkan dengan mendengar nada lagu kenangan aja, udah bikin saya kayak terlempar di masa lalu.

    Meskipun ada juga aroma yang mengingatkan saya kepada orang atau teman, tapi lagu yang paling bikin saya mengingat kenangan :)

    BalasHapus
  6. Hallo mba andhira, salam kenal.

    eh itu kenapa jenis jenis lagunya samaan, ada the roullete, andra and the backbone, the samsons, jangan-jangan kita seumuran nih? hihi

    Aku juga suka nih denger suara tarhiman sebelum subuh, di Jogja nih suasananya sepiiii banget. Tiba2 udah adzan, ga ada solawatan juga, eh udah iqomat aja. ya ampun jadi ada yang hilang gitu.
    Emang ya, kenangan itu meski nnggak dipelihara bakalan muncul sendiri

    BalasHapus
  7. Saya terkadang kalau lagi bengong ngga perlu pakai perantara suka keinget sendiri kenangan kenangan dulu.

    Saya ini orangnya suka lupaan terhadap apa yg baru terjadi, suka lupa juga sama jalan, jadi kalo pertama kali kerumah temen itu ngga langsung inget, besoknya pasti kalo balik kesana nyasar mulu wkwkw.

    Tapi di sisi lain saya punya ingatan yg kuat akan kenangan yg pernah terjadi, mau itu menyedihkan, menyenangkan atau yg biasa aja. Semua itu kadang terputar kembali di otak saya kalau lagi bengong atau ketemu orang yg menjadi kenangan di otak saya.

    Bukan hanya adegannya saja seperti apa, kalau ingatan itu tentang seseorang, saya bahkan masih bisa ingat dengan jelas kata perkata yang ia lontarkan di masa itu.

    Ya begitulah mba.

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan komentar di blog ini dengan bahasa yang santun, tidak spam, dan tidak mengandung SARA.

Jangan sungkan untuk meninggalkan komentar di blog ini, ya! Saya senang sekali jika teman-teman meninggalkan komentar di tulisan saya ^_^

Mari menyambung silaturahmi dan berkawan :) (saya anaknya nggak nggigit, kok :D)