facebook instagram twitter

andhirarum

    • Home
    • Tentang Andhira
    • Product
    • _aderation project
    • _dapoer eco

    Sedari dulu saya ingin merutinkan menulis jurnal mingguan di blog. Tapi entah mengapa, rasa malasnya lebih dominan daripada rasa rajinnya HAHAHAHA. Terlebih lagi, rasanya saya seperti orang sok penting banget, apa-apa kok diceritakan. Tapi disisi lain saya juga berpikir, ini kan blog milik pribadi. Ya suka suka saya dong mau nulis apa~. Jadi, sok atuh, tulis sesuka hati saja demi membekukan memori hihi.

    Apa kabar minggu keempat bulan Oktober 2019?

    Alhamdulillaah, luar biasa. Banyak hal-hal menyenangkan yang terjadi di minggu ini! Tapi kesemuanya memiliki benang merah yang sama; bertemu kawan.

    Dimulai dari hari Jumat yang dibuka dengan jadwal kondangan di teman saya, Diana Cahyani, yang ada di daerah Selokajang, Srengat. Kebetulan, circle pertemanan saya dengan Diana ini ada yang sama. Jadinya berangkat barenglah saya bersama 5 teman saya; Ainulla, Sendyta, Heni Ika, Mas Angga Salim, dan adik saya, Anggana Raras.

    Dan kondangannya sungguh hangat sekali. Berasa seperti nyangkruk di kafe daripada kondangan. HAHAHA. Pengantin perempuannya malah nemuin kita berenam, ngobrol ngalor ngidul. Nggak standby terus menerus di kuade. Selow abislah pokoknya.



    Kondangan rasa cangkrukan. Selamat menempuh hidup baru, Diana dan Mas Nanda!


    Setelah kondangan, rombongan ini berpisah. Saya bersama ketiga teman saya lanjut nongkrong di Senyawa Kopi, sedangkan dua teman saya yang notabene suami istri, cabut pulang duluan.

    Baca Senyawa Kopi Blitar: Nongkrong Tak Ada Canggung, Serasa Ngopi di Rumah Sendiri

    Di Senyawa Kopi pun saya juga bertemu teman lainnya, Mbak Verwati Iriani dan Mbak Tutut Yunita. Memang sebelumnya sudah diskusi via grup chat sih kalau mau meet up. Jadinya makin ramai ketika kumpul berenam. Apalagi kita mainan kartu UNO yang dimana bisa merubah kawan menjadi lawan wkwkwk. Seru abis!



    Meski muka saya tercoreng paling banyak berasa adonan, tapi saya bahagia bisa bertemu dengan mereka :)


    Berlanjut di hari Sabtu, dimana di hari itu saya ada kondangan di dua tempat yang jamnya berdekatan. Kondangan di Maya Karimatul, yang merupakan teman SMP saya, dan teman SMA, si Dilla Saezana. Sekalian reuni gitu deh ceritanya. Saya yang udah jarang bertemu dengan teman-teman sekolah pun turut menghadiri keduanya, meski tempatnya rada jauhan ~XD

    Definisi kekoplakan teman sekolah tak pernah lekang oleh zaman itu ternyata benar adanya. Saya dibuat tertawa terus oleh mereka, entah itu teman SMP maupun teman SMA. Nggak ada yang berubah dari mereka selain fisik. Gilanya, ramenya, koplaknya, alaynya, tetap aja. Malah makin parah kayaknya HAHAHAHA.

    Ini yang membuat saya semakin rindu masa-masa sekolah, terutama masa SMP dan SMA. Masa-masa dimana saya tumbuh menjadi gadis remaja yang (sempat) alay, mulai mengenal dunia, dan bertingkah sekarepnya dewe.

    Untungnya waktu sekolah dulu saya termasuk jadi anak yang 'edan dan koplak', jadi banyak hal yang bisa saya kenang di masa-masa putih-biru dan putih-abu-abu ini. Eheu~


    Kondangan berasa reuni angkatan, tapi ini belum semua yang hadir HAHAHA. Selamat menempuh hidup baru, Dilla dan Fatwa! Jodone koncone dewe alias teman satu angkatan sendiri :))) *mulai lirik-lirik teman sendiri*


    Definisi teman bertumbuh alias teman alay bersama waktu SMP. Selamat menempuh hidup baru, Maya dan Mas Wildan! Terimakasih telah mengundang. Kalau nggak gini, kita nggak bakal ketemu ~XD


    Teman sejak SD, SMP, SMA, hingga sekarang, Della Putri dan Dinta Maydita. Baru pertamakalinya foto bareng setelah 17 tahun pertemanan. Sungguhlah teman macam apa ini :)))



    Teman menggila waktu SMP, Tiara Ulantika dan Dinta Maydita! Kalau ketemu selalu hebring alias heboh sendiri ~XD ah, ya. Ini juga pertamakalinya kita foto bertiga, ya? HAHAHAHA.


    Keesokan harinya, hari Minggu tanggal 27 Oktober 2019 saya kedatangan satu tamu yang datang jauh-jauh dari Gresik, Hasbi Mei. Dia merupakan salah satu teman dekat saya waktu kuliah--partner Jomblo Beriman Sobat Ambyar, dimana saya dan dia sering nyeletuk hal-hal yang berbau (sok) puitis dan baper tingkat tinggi. Buat seru-seruan aja sih, bukan galau beneran. Heuheu.

    Sebenarnya, dia udah ada wacana mau ke Blitar sejak beberapa bulan yang lalu. Eh, lha kok baru keturutan hari Minggu kemarin. Nganter sepeda motor milik Andia Savitri, adik tingkat yang satu kota dengan saya, sekalian main-main ke Blitar, katanya. Ok.

    Tidak ada yang berubah. Malah makin parah kebaperannya. Apa-apa dibuat baper. Memanglah sobat ambyar tenan~

    Kami menghabiskan banyak waktu untuk ngobrol dan jalan-jalan di Alun-alun, Museum Bung Karno, Makam Bung Karno, dan juga mencicipi salah satu es legendaris khas Blitar, Es Pleret!

    Baca: Es Pleret Blitar, Sajian Legendaris Ini Wajib Kamu Coba

    Senang sekali bisa bertemu dengan mereka berdua! Secara, baru bertemu lagi setelah 2 tahun lulus kuliah. Ah, semoga selalu ada pertemuan-pertemuan selanjutnya!




    Dokumentasi di sesi terakhir sebelum terlupa HAHAHA. Maklum, terlalu banyak ngobrol :))) Terimakasih telah menyediakan waktunya!

    -------------------------------------------------------------------


    Bahagia rasanya bisa bertemu banyak teman. Mulai dari teman SD, SMP, SMA, kuliah, hingga teman yang baru kenal beberapa tahun terakhir ini. Meski energi saya terkuras cukup banyak, tapi rasa bahagia mengalahkan segalanya *ceileeh*

    Semoga kelak ada pertemuan selanjutnya yang tetap menjadi pemantik bahagia!




    With love,


    Andhira A. Mudzalifa
    Continue Reading

    Dengan pertimbangan badan yang sudah sedikit mendingan dan acara ini sudah masuk di hari-hari terakhirnya, akhirnya saya memutuskan untuk datang menghadiri event yang baru diadakan pertamakalinya di kota tersayang ini.

    Sudah diworo-woro cukup lama oleh salah satu teman tim hore acara Ketemu Buku Blitar ini. Tapi ndilalah waktu hari H dan sampai menjelang hari terakhir acaranya, kok ya sakit cukup berat (baca ceritanya disini). Yang harusnya bisa menghadiri event waktu ada Mbah Soesilo Toer beberapa hari lalu, saya justru nggak bisa datang gegara masih belum pulih. Ya sudah, daripada dipaksa dan yang ada saya malah pingsan di jalan, mending direlakan untuk tidak hadir saja. Anggap saja masih belum rezekinya. Ehe.

    Untungnya, Allaah masih memberi saya kesempatan untuk hadir tadi malam untuk ikut senang-senang di acara ini. Alhamdulillaah.

    Saya nggak ngecek siapa guest star yang diundang di tanggal 9 Oktober malam, sih. Sengaja. Biar kejutan aja AHAHAHAH. Syukur-syukur kalau kebetulan kenal sama penulisnya. Eh, jebul kok nggak kenal wkwkkwk. Tapi gapapa, saya tetap antusias buat ngikutin rangkaian acaranya.

    Oh, iya. Seperti yang saya bilang di awal tadi, acara festival literasi seperti ini baru pertamakali ini diadakan di Blitar, loh! Sebelumnya saya sempat berangan-angan, kapan ya di Blitar ada acara semacam Patjarmerah; festival literasi yang mengundang berbagai tokoh pegiat literasi dan tentu saja ada pameran bukunya. Lha kok sama teman diberi info jika ada acara semacam Patjarmerah di bulan Oktober! Saya pun langsung hepi syalala~

    Acara yang dihelat sejak tanggal 2 Oktober 2019 hingga 10 Oktober 2019 ini diinisiasi oleh berbagai macam komunitas, yang tergabung dalam Lintas Komunitas Blitar. Berbagai macam komunitas buku juga turut memeriahkan acara ini, loh! Bahkan ada yang melapakkan buku-bukunya untuk dibaca di tempat seperti Ruang Baca Blitar. Ramai!

    Saya hadir sekitar pukul setengah 8 malam, dijemput oleh seorang teman yang akhirnya bisa bersua setelah 5 tahun hanya bisa ngobrol lewat sosial media, Mbak Fitria RA! (HAAAAA AKHIRNYA BISA KETEMU SETELAH LIMA TAHUN! PADAHAL KITA SATU KOTA LOH INI HIKS) Sempat ada drama-drama sedikit hingga akhirnya kita bertemu huhuhu maafkan Andhira yang membuat menunggu sedikit lama. (DAN LUPA FOTO-FOTO CERIA. ASTAGA)

    Langsung cusslah kita ke lokesyen. Malam itu, guest starnya adalah Mas Genta Kiswara, penulis buku yang berasal dari Sumatera. Beliau sudah menelurkan 4 buah buku, loh! Sayangnya kemarin saya belum baca satu buku dari beliau, jadinya ada yang kurang, gitu. Huhu. Maap yha Mz~

    Bintang tamu acara Ngobras (Ngobrol Asyik) tanggal 9 Oktober kemarin, Mas Genta Kiswara. Oh iya, asiknya ini acara diadakan lesehan. Hangat sekali suasananya! (Tinggal nambah gorengan sama kopi aja, nih. Etapi konsentrasi saya sedikit terpecah dengan sedapnya bau lalapan ayam goreng di depan Graha Patria)

    Beliau bercerita bagaimana proses kreatifnya untuk menjadi seorang penulis, tips menulis, dan tentunya ada curhat-curhat terselubung tentang percintaan lah ya. Hahaha. Mengingat audiens kemarin banyak didominasi oleh kaum milenial, yang notabene sedang terserang virus merah jambu.

    Cukup bosan dengan acara diskusi dengan penulis, saya memilih jalan-jalan ke dalam Graha Patria untuk melihat pameran buku yang sedang berlangsung.



    Berbagai macam buku disediakan untuk dijual, mulai dari novel yang beragam genre, buku anak-anak, buku bertema politik, sosial, pengetahuan, sejarah, dan masih banyak lagi.


     Buku-buku Mojok juga tersedia disini, loh!


    Oh, iya. Disini juga ada lapak untuk belajar sablon cukil! Yang mana saya langsung tahu kalau ini dari lapaknya Ruang Baca Blitar. Duh, saya lama banget nggak gabung sama mereka huhuhu. Tapi cukup senang semalam bisa bertemu beberapa teman dari Ruang Baca Blitar yang masih mengenali saya HAHAHA. Pokokmen kalau sudah sembuh, harus ikutan lagi nimbrung ngelapak buku bersama mereka di Citywalk Makam Bung Karno!

     Belajar sablon cukil di lapaknya Ruang Baca Blitar


    Kerennya lagi, disini sudah tidak disediakan kantong plastik, loh! Salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Jadi, wajib bagi kalian untuk membawa kantong belanja sendiri dari rumah, ya!

    Sudah ada woro-woro di meja kasir jika tidak menggunakan kantong plastik

    Ah, saya senang bisa hadir di acara festival literasi pertama yang ada di Blitar ini. Meski semalam hanya hadir beberapa jam saja dan tidak membeli buku satupun, bagi saya, acara ini keren sekali! Mengenalkan kepada masyarakat bahwa dunia literasi itu tidak membosankan dan sangat seru untuk dipelajari! Ketemu Buku yang tidak hanya bersua dengan buku!

    Semoga acara Ketemu Buku Blitar tidak hanya sekali ini diadakan. Kalau bisa ya.... setiap tahun, lah. HEHEHEHE. AAMIIN. Semoga Tuhan memberi umur panjang untuk menikmati festival literasi ini kembali!



    Love,



    Andhira A. Mudzalifa
    Continue Reading

    Hari ini, adalah hari kedua saya mulai beranjak dari tempat tidur. Belajar beraktivitas kembali setelah 6 hari belakangan hanya bisa terbaring di tempat tidur nggak bisa ngapa-ngapain, selain utak-atik handphone.

    Enam hari belakangan, rasanya ada yang beda. Biasanya udah kelayapan kemana-mana, tapi ini hanya gegoleran di rumah aja. Dibuat bangun dan berdiri agak lama, udah pusing. Bawaannya ingin rebahan terus. Berasa useless huhu.

    Setelah terserang penyakit ini terakhir waktu kelas 4 SD, akhirnya di usia 24 tahun ini kambuh lagi. Yap, saya terkena demam typhoid atau biasa orang menyebut tipes. Penyakit yang memang sudah pernah saya derita waktu SD, tapi jarang banget (atau bisa dibilang nggak pernah) kambuh. Cukup kaget juga hasil cek darah menyatakan bahwa saya positif tipes beberapa hari yang lalu.

    Semua berawal dari batuk, pilek, pusing, dan panas cukup tinggi di awal Oktober lalu. Awalnya saya berpikir, 'Wah, ini kayaknya demam biasa efek pilek sama batuk. Dibuat istirahat aja udah cukup, nih.'

    Bahkan saat itu saya masih sempat buat mengerjakan orderan, COD dua kali siang sama malam diantar oleh adik. Meski harus nahan-nahan pusing buat CODan. Tapi waktu malam hari itu sempat muntah sekali abis pulang CODan, karena badan rasanya nggak kuat.

    Akhirnya saya buat istirahat. Semua kerjaan saya tunda, saya beri jeda kepada diri sendiri buat istirahat. Karena saya rasa bada sudah berada di ambang batas, sudah limit banget. Daripada dipaksa justu makin drop, mending langsung mengistirahatkan diri saja. Ehe~

    Lewat tiga hari, saya makin heran dan bertanya dalam hati, 'Kok panasnya belum turun-turun?' Mana ini pusingnya belum hilang-hilang, sendi dan pinggang sakitnya makin menjadi-jadi. Parah. Belum pernah saya ngerasa selemah itu.

    Sempat saya membuat status di WhatssApp untuk menanyakan rekomendasi obat penurun panas yang tokcer. Tapi banyak teman yang menyarankan langsung ke dokter aja, karena panas udah 3 harian.

    Saya yang memang curiga kalau badan ini bukan sakit yang seperti biasanya, langsung merencanakan untuk periksa ke klinik dekat rumah, dan minta tes widal (tes untuk demam typhoid)

    Sialnya, saya saat itu lupa kalau saya sangat takut dengan jarum suntik HAHAHAHA (apa-apaan ini, mantan mahasiswi kesehatan tapi takut jarum suntik). Baru sadar ketika sudah hampir sampai di tempat klinik. Bodooo emang. Tapi kalau nggak periksa gini mah, gak bakal tau kan ya. Bismillaah aja lah, demi badan segera sehat-sehat-sehat.

    Sempat-sempatnya buat foto UGD. Sambil nunggu hasil tes.

    Masuk ke ruang UGD, sempat di anamnesa (ditanya-tanya) sama perawatnya; panas udah berapa hari, apa yang dirasain. Kemudian diberi termometer buat ngukur suhu badan sendiri (hampir 38 derajat waktu itu), dan di tensi (cuma 90/70. Heuh).

    Dan ini, masuk ke sesi yang bikin agak deg-degan. Ambil darah dengan cara disuntik!

    "Mbak, nggak usah dilihat (proses nyuntiknya) kalau takut hehehehe." Si Mbak Perawat sepertinya paham kalau saya takut sama jarum suntik.

    Sial. Wkwk.

    Satu-satunya yang saya ingat sebelum jarum suntik dimasukkan ke pembuluh darah lengan kiri saya (selain berdoa) adalah, saya mensugesti diri saya sendiri jika disuntik ini tidak lebih sakit dari ditinggal nikah, ditinggal waktu sayang-sayangnya, maupun ditinggal tanpa alasan.

    ETAPI BENERAN MANJUR, SAUDARA-SAUDARA. Hanya terasa mak clekit dikit doang. Habis itu nggak kerasa apa-apa masa (efek terlatih patah hati, sepertinya) :")

    Saya merasa pemberani kala itu. Seriusan. HAHAHAHAHA APAAN SIH RECEH.

    Terus kata perawatnya butuh waktu setengah jam buat menunggu hasil tesnya. Saya memilih untuk menunggu di dalam UGD sambil tiduran di bed pasien, soalnya pusingnya nggak bisa ditoleransi. Dunia terasa berputar-putar~~

    Setengah jam berlalu, dan hasil yang keluar pun sesuai dengan dugaan saya. Tipes.

    "Mbak, ini trombositnya baik tapi tipesnya tinggi. Mbaknya ada BPJS? Dirawat aja ya Mbak?"

    "Hehehehe nggak usah, Mbak. Saya minta rawat jalan aja."

    "Takut sama jarum suntik sama infus ya Mbak?"

    Sial. Kena lagi. "Hehehehe, iya Mbak. Yaudah, Mbak. Minta diresepin obatnya sekalian ya Mbak."

    Daaan, begitulah. Saya pulang dengan perasaan lega. Penyakit sudah ketahuan, nggak menduga-duga lagi ~XD yaa tinggal jaga makan dan jaga kesehatan aja sih sampai sekarang ini.

    Langsung nitip teman buat dibelikan jus cacing ehehehe. Btw, rasanya enak!

    Evaluasi buat diri sendiri terkait penyakit tipes yang diderita awal bulan ini. Kayaknya sih gegara saya makan kurang teratur akhir-akhir ini. Makan asal makan, nggak dikontrol, kurang jaga kebersihan. Plus kurang minum air putih HEHEHEHE :")

    So, please, guys... Jaga kesehatan kalian, ya! Kerja boleh, tapi tetap harus dalam batasan. Kalau waktunya istirahat, ya dibuat istirahat. Jangan lupa makan yang teratur (terutama buat anak perantauan yang jarang terkontrol makannya). Jangan terlalu banyak makan olahan instan, pedas, dan juga yang berbau asam. Udah, mulai kurang-kurangin, deh. Jangan sampai nanti ujug-ujug ambruk seperti saya gini :")

    Stay healthy, man-temans! Terimakasih untuk yang sudah menjenguk dan mendoakan Andhira he he he :')



    Menulis dengan masih sedikit kliyengan,



    Andhira A. Mudzalifa
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Holla!

    Untitled-design-2

    Saya Andhira A. Mudzalifa, seorang perempuan biasa di balik semua postingan di blog ini yang suka bercerita, makan, dan jalan-jalan.

    Menyibukkan diri di Aderation Project, Dapoer Eco, dan Kerja Sama Kirana.

    Untuk menyapa lebih lanjut, bisa menghubungi lewat surel di andhira(dot)dee(at)gmail(dot)com

    Terima kasih telah mampir ke tempat di mana saya menuangkan segala cerita! Selamat membaca dan menikmati :)

    Temukan Saya Di

    • facebook
    • instagram
    • twitter

    Teman-teman

    Label

    #AyoNulis #BPNRAMADAN2024 #BPNRamadan2020 #BPNRamadan2021 #CatatanDuaEmpat #DiRumahAja Aderation Project Beauty Bodycare Cooking Crafting DIY Informasi Jelajah Blitar Journey Jurnal Tahunan Kafe Kuliner Life Lovely Place Makeup Pantai Blitar Rekomendasi Review Scarlett Smartfren Thoughts Tips Travelling Vaksinasi Writing Challenge cerita jalan-jalan

    Arsip Blog

    • ►  2024 (17)
      • ►  November 2024 (1)
      • ►  Oktober 2024 (1)
      • ►  April 2024 (6)
      • ►  Maret 2024 (9)
    • ►  2023 (3)
      • ►  Juni 2023 (1)
      • ►  Februari 2023 (1)
      • ►  Januari 2023 (1)
    • ►  2022 (3)
      • ►  Maret 2022 (1)
      • ►  Februari 2022 (1)
      • ►  Januari 2022 (1)
    • ►  2021 (51)
      • ►  Desember 2021 (2)
      • ►  November 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (1)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  Agustus 2021 (3)
      • ►  Juli 2021 (1)
      • ►  Juni 2021 (1)
      • ►  Mei 2021 (17)
      • ►  April 2021 (17)
      • ►  Maret 2021 (4)
      • ►  Februari 2021 (2)
      • ►  Januari 2021 (1)
    • ►  2020 (55)
      • ►  Desember 2020 (1)
      • ►  November 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (2)
      • ►  September 2020 (4)
      • ►  Juli 2020 (4)
      • ►  Juni 2020 (4)
      • ►  Mei 2020 (22)
      • ►  April 2020 (11)
      • ►  Maret 2020 (1)
      • ►  Februari 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (3)
    • ▼  2019 (48)
      • ►  Desember 2019 (3)
      • ►  November 2019 (1)
      • ▼  Oktober 2019 (3)
        • Bertemu Kawan, Pemantik Kebahagiaan di Penghujung...
        • Ketemu Buku Blitar 2019: Tak Hanya Sekadar Bersua ...
        • Hadiah Awal Oktober: Sakit Tipes yang Kambuh
      • ►  September 2019 (5)
      • ►  Agustus 2019 (3)
      • ►  Juli 2019 (2)
      • ►  Juni 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (6)
      • ►  April 2019 (3)
      • ►  Maret 2019 (9)
      • ►  Februari 2019 (11)
      • ►  Januari 2019 (1)
    • ►  2018 (10)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (3)
      • ►  September 2018 (2)
      • ►  Mei 2018 (3)
      • ►  April 2018 (1)
    • ►  2017 (9)
      • ►  November 2017 (1)
      • ►  Oktober 2017 (1)
      • ►  Juli 2017 (1)
      • ►  Mei 2017 (1)
      • ►  April 2017 (1)
      • ►  Maret 2017 (2)
      • ►  Februari 2017 (1)
      • ►  Januari 2017 (1)
    • ►  2016 (16)
      • ►  Desember 2016 (3)
      • ►  November 2016 (2)
      • ►  Oktober 2016 (2)
      • ►  Agustus 2016 (2)
      • ►  Juli 2016 (2)
      • ►  Juni 2016 (1)
      • ►  Januari 2016 (4)
    • ►  2015 (4)
      • ►  Maret 2015 (1)
      • ►  Februari 2015 (3)
    • ►  2011 (1)
      • ►  Juli 2011 (1)

    Popular Posts

    • Usia Kepala Dua?
    • Sebuah Cerpen: Tentang Mengikhlaskan
    • A Flashback to Senior High School: Kangen!

    Saya Bagian Dari

    Logo-Blogger-Perempuan-Network-round-7

    Aderation Project

    Untitled-design-20240826-113829-0000
    Facebook Instagram Pinterest Tumblr Twitter

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top