facebook instagram twitter

andhirarum

    • Home
    • Tentang Andhira
    • Product
    • _aderation project
    • _dapoer eco

    Hari Rabu minggu kemarin, saya mewakili seorang teman buat menghadiri acara di Dea Bakery. Ada acara Makan donat gratis, katanya. Undangannya H-1 sih, tapi saya masih mikir-mikir dulu, maju mundur syantik buat dateng ke acaranya. Tapi ujung-ujungnya tetep dateng, pumpung lagi nggak ada acara juga (dan pengen donat gratis juga HAHAHA kan lumayan). Jadi cussss berangkats~

    Sebelum dateng ke acara, saya diberi nomor buat konfirmasi kalau bakal dateng. Saya baru konfirmasi sekitar H-1... jam sebelum acara wqwqwq xD untungnya si Bapak baik hati sekali :’) maafkan daku baru konfirmasi dadakan, Pak Langgeng :’)

    Undangan tertulis jam 12, tapi saya datang sekitar jam 12an lebih heuheu. Lebih dikit  gaes, gak sampai setengah 1-an kok. Langsung deh saya masuk ke dalam Dea Bakery, takut kalau ternyata acaranya sudah dimulai.

    Sampai dalam outlet, saya langsung mendatangi bagian informasi, mengkonfirmasi kedatangan bahwa saya dari @xxxxxx. Langsung dari pihak Dea Bakery, saya diarahkan buat ke bagian donat buat ambil donatnya secara cuma-cuma dan sepuasnya.

    Dari dua varian rasa donat (coklat dan gula), saya memilih rasa coklat. Yak, ternyata enak juga gaes. Coklatnya nggak nempel di langit-langit mulut (ini penting bagi saya yang nggak suka ada sesuatu yang nyisa di mulut ketika abis makan).

    Setelah menikmati donat, saya mengambil beberapa gambar buat dokumentasi, dan tentunya buat setoran xD

    Nah, epic-nya bagian sini nih. Ini saya abis ambil donat terus ngapain??

    Seriusan, bingung.

    Saya cuma diem doang, bingung juga mau tanya siapa soalnya gak ada arahan dari siapa-siapa harus ketemu siapa, terus kenapa, blablabla (soalnya diundang gaes, kan setidaknya harus nemuin yang ngundang hehehe).

    Daripada plonga-plongo di dalam outlet gak jelas, saya pun memilih untuk keluar dari outlet. Eh baru mau melangkah ke toko pigura dekat Dea, ada pesan WhatsApp masuk dari Pak Langgeng, "kalau sudah sampai lokasi langsung chat aja ya Mbak." Saya langsung bales, “Saya sudah ada di depan outlet, Pak” ahahahahah untung belum melangkah pergi dari outlet yaah~

    “Mbak, dari @xxxxxx ya? Saya Langgeng, Mbak.”

    “Iya, betul, Pak! Oh, nggih, Pak. Saya Andhira” (sambil senyum-senyum cengengesan dan membatin, ‘akhirnya aku terselamatkan! :)))’)

    Langsung saya dipersilahkan buat masuk ke dalam outlet, terus ada beberapa dari pihak Dea mengikuti dari belakang dan ada yang merekam juga. Duh berasa artis sekali wqwq maap ndeso gaes~

     Hari pertama sudah padat merayap gaes~




    Donat gratis khusus makan di tempat, gaes~

    Saya bertemu dengan beberapa staff lain selain Pak Langgeng, salah satunya adalah Pak Faiz, bagian digital marketing dari Dea Bakery cabang Blitar.

    “Maaf ya Mbak. Tadi Pak Langgeng langsung saya minta tolong buat nge-WA sampeyan lagi, takutnya kalau sampeyan sudah datang tapi gak ketemu.”

    “Iya, Pak. Tadi saya sebenarnya sudah datang, sudah masuk di dalam. Terus keluar lagi, soalnya bingung. Saya tadi mau jalan ke toko sebelah. Untung WA-nya masuknya pas hehehe.”

    Pak Faiz pun bercerita tentang acara Dea Bakery kali ini. Ternyata, makan donat gratis selama 4 hari ini adalah salah satu rangkaian acara dari ulangtahun Dea Bakery yang ke-10 tahun. Makan sepuasnya, tanpa stok yang terbatas.

    Jadi begitu rupanya gaes~

    Kemudian lanjut cerita ngalor-ngidul tentang Dea Bakery. Dea Bakery sendiri berpusat di Malang, Jawa Timur. Kemudian setelah sukses di Malang, memberanikan diri untuk membuka cabang yang tersebar di beberapa kota di Jawa Timur, diantaranya Batu, Tulungagung, Kediri, Pasuruan, Pandaan, Probolinggo, dan tentu saja di Blitar.

    Sebenarnya saya udah ngerti Dea Bakery udah cukup lama sih, sejak sebelum pindah di outlet yang sekarang. Kebetulan sekeluarga juga suka rotinya, apalagi si Ibuk. Kalau ada acara dan butuh roti, Dea Bakery selalu jadi pilihan yang pertama. Hahahaha. Dulu juga pas waktu sidang tugas akhir, si adek bela-belain bawain roti Dea Bakery dari Blitar ke Surabaya buat dua penguji tugas akhir saya saya. Duh, masa-masa itu ~XD

    Baca juga: Cerita Waktu Sidang

    Berdasarkan penuturan dari Pak Faiz, ada satu cerita yang saya inget banget tentang Dea Bakery yang membuat saya semakin kagum, yaitu unsur keagamaannya yang kental sekali. Terbukti dengan diberangkatkannya umrah bagi karyawan yang hafidz maupun hafidzah. Bagi yang hafal juz amma alias juz 30, akan diberangkatkan umrah setelah 5 tahun bekerja.

    Selain itu, Dea Bakery terus berupaya untuk selalu dekat dengan para pelanggan. Salah satu caranya ialah dengan memberikan diskon dan undian berhadiah. Dan tentunya juga pelayanan yang ramah, membuat semakin nyaman untuk berbelanja disini.



    Setelah satu jam bertatap muka, ngobrol, dan juga foto-foto, acara pun telah selesai. Pulangnya pun masih dibawakan segambreng bingkisan snack dan kue dari Dea Bakery huhuhu baik sekaliii T.T


    Masuk di instagram story-nya Dea Bakery wkwk

    Sekali lagi, selamat ulang tahun, Dea Bakery! Semoga kedepannya makin sukses, makin dicintai oleh masyarakat, dan tentunya segera buka cabang baru di Blitar xD


    Andhira A. Mudzalifa
    Continue Reading

    Seharusnya, postingan ini turun ketika usia tepat menginjak dua puluh empat tahun, seminggu yang lalu. Namun nyatanya, malah baru selesai seminggu setelahnya hahahaha. Ya sudah, demi membekukan cerita perjalanan hidup, mari ditulis meski telat :D

    Tujuh tahun lalu, ketika usia saya masih 17 tahun, pernah terlintas dalam pikiran saya tentang bagaimana kelak saya nanti di usia 24 tahun; apakah sudah mencapai mimpi-mimpi, sudah menikah, sudah begini sudah begitu, blablabla.

    Well, time flies.

    Mencapai umur dua puluh empat tahun, tentunya tidak serta merta terlewati begitu saja. Banyak hal, banyak pengalaman, banyak sudut pandang yang saya dapatkan selama dua puluh tiga tahun terakhir, yang keseluruhannya saya jadikan sebagai pengingat, sebagai pedoman, sebagai prinsip hidup, dan tentunya sebagai penghati-hati agar tidak jatuh pada lubang yang sama.

    Meski ada beberapa pembelajaran yang harus dibayar dengan kesedihan dan air mata, tapi yang namanya pembelajaran tetaplah berharga. Justru bisa dijadikan pengingat diri, dan bisa menjadi penguat saya ketika kembali ada di titik lemah. Heuheu.

    Ada beratus, bahkan beribu hal yang sudah saya dapatkan selama dua puluh tiga tahun terakhir, tapi sepertinya akan saya rangkum menjadi 24 saja, sesuai dengan umur yang saya jalani sekarang he he he. Ngepas-ngepasin aja sih, ceritanya.

    Mungkin ada yang terdengar klise, basi, atau "apaan sih ini kayak quote di tumblr ajah", tapi berhubung ini blog pribadi,  tentunya ditulis dengan sudut pandang dan pengalaman pribadi :p hehe. Here, let me tell you ~XD

    1. Put Allaah first, Allaah is The Best Planner.

    Klise. Tapi seriusan, apapun urusannya, nomor satukan Allaah terlebih dahulu. Karena percayalah, urusan bakal dimudahin segalanya :,)


    Sudah berulangkali kejadian, soalnya heheu.

    Soal Allaah perencana yang terbaik, ini dapet pembelajarannya seiring berjalannya waktu.

    Sampai sekarang masih meraba-raba, kenapa Allaah menggariskan takdir seperti ini. Tapi sedikit-sedikit, sudah mulai terjawab teka-tekiNya :)

    Semoga Allaah mudahkan. Bismillaah.

    2. Accept and love yourself first.

    Saya sudah ada dalam tahap menerima diri sendiri, terutama masalah fisik. HAHAHA. Meski prosesnya memakan waktu yang cukup lama.



    Menerima segala sesuatu tentang diri sendiri; masalalu, kejujuran diri-- juga masih dalam proses.

    Ada di titik dimana saya begitu mencintai diri saya sendiri, ada pula satu waktu dimana saya membenci diri saya sendiri ketika gagal akan sesuatu.

    Sebisa mungkin saya menerima apapun yang terjadi pada diri saya. Mulai mencintai diri saya sendiri, baik-buruknya.

    Karena kehilangan diri sendiri lebih menyakitkan dibandingkan kehilangan siapapun.

    3. Live at the moment.

    Sejak tahun 2018, saya cukup belajar banyak tentang mindfulness, meski masih amatir. Belajar untuk hidup di sini-kini, belajar untuk menikmati apa yang terjadi sekarang, tanpa harus cemas memikirkan masa depan maupun menyesal atas masa lalu yang telah lewat.



    Bukan apa-apa. Menikmati momen dan merasakan diri hadir utuh sadar penuh, menjadikan semua momen yang terlewati begitu berhaga. Hingga tidak ada waktu yang terbuang, maupun terbesit pikiran "Lah perasaan tadi gak ngapa-ngapain kok udah jam segini aja sih?!?!" Padahal daritadi mondar-mandir kesana-kemari.

    Masih belajar banyak tentang ini. Hingga kini.

    4. Family comes first.

    Seberapapun lamanya love-hate relationship yang saya jalani dengan mereka, semakin dewasa saya semakin menyadari bahwa merekalah yang sejatinya akan selalu ada disisi saya ketika disaat saya ada di titik terburuk sekalipun.



    Bapak yang selalu siaga, Ibu yang menguatkan, adik-adik yang selalu menghibur untuk pertamakali.

    Bukan siapa-siapa, bukan orang lain, tapi... keluarga.

    Tidak salah jika Keluarga Cemara menuliskan ini dalam lirik lagunya, "Harta yang paling berharga, adalah keluarga. Mutiara paling indah, adalah keluarga."

    5. Healthy mind, healthy heart and healthy body are important!

    Menjaga kewarasan pikiran, hati, dan kesehatan badan adalah yang utama untuk menjalani kehidupan yang super kompleks ini.



    Menghilangkan orang-orang yang menjadi racun dalam hidup, mengurusi apa yang perlu diurusi saja, dan tegas kepada diri sendiri, adalah tiga dari sekian hal yang saya lakukan demi warasnya hati dan pikiran saya. Heuheu.

    Hidup udah susah, jangan ditambah dengan pikiran dan lingkungan yang bikin makin susah :D

    Jaga badan juga sangat berguna bagi saya, mengingat anaknya gampang menggendats bulat seperti bola pimpong????

    Yang ringan aja, sih. Kayak jogging, skipping, sit up, plank, squat, zumba. Heuheu. Yang penting badan sehat hati kuat ~

    6. It’s okay not to be okay.

    Dulu, masih sok-sokan kuat. Gak mau kelihatan sedih, gak mau kelihatan kalau lagi galau. Kudu tampil ceria dan bahagia, meski hati sebenarnya lagi hancur ambyar. Karena takut nantinya bakal keterusan sedih mulu hahaha.

    Sok-sokan gak mau sambat, takut nanti dikira gak bersyukur bla-bla-bla.

    Tapi semakin bertambahnya usia, saya makin menyadari bahwa yang namanya emosi; baik itu sedih, senang, duka, bahagia, marah, adalah sebuah kewajaran.

    Kita berhak merasakan sedih, berhak merasakan galau, berhak sambat, berhak ‘tidak baik-baik saja’. Namanya juga manusia, bukan robot.

    Ada satu titik dimana emosi saya benar-benar gak kekontrol, sedih nggak ada alasannya, gampang marah, gampang kepancing. Ya penyebabnya ternyata memang ada emosi yang nggak tertuntaskan dengan baik. Jadinya menumpuk dan menjadi ‘bom’ di satu waktu.

    It’s okay not to be okay.

    Kalau lagi sedih, sedihlah. Nggak usah ditahan. Biarkan emosi itu datang. Rasakan kehadirannya, peluk kehadirannya.

    Karena itu hal wajar. Semua perasaan itu wajar. Seperti senang, rasa sedih akan berlalu.

    Sampai saat ini saya masih terus menerus belajar menjadi manusia yang ‘okay not to be okay’. Hehe. Susah, sih. Soalnya kadang masih denial. Tapi tetap berusaha.

    Semangat xD

    7. Pertahankan siapa yang memang ingin dipertahankan, dan pantas dipertahankan.

    Tidak hanya untuk hubungan asmara saja. Tapi seluruh hubungan antar manusia hehehe. Meski saya belajarnya lewat hubungan asmara :p

    Well, memang susah pada awalnya untuk melepaskan yang tidak ingin dipertahankan, meski kita sendiri masih ingin mempertahankannya. Tapi saya menyadari, bahwa jika hanya satu pihak saja yang berjuang mempertahankan, bikin capek lahir batin.

    Yang namanya berjuang, harus ada ketersalingan, sih. Hehehe.

    8. Everything is Temporary.

    Terlalu naif kalau saya berkata ‘selamanya’ .

    Semua akan datang dan pergi. Rasa sedih, rasa bahagia, momen-momen apapun, semua akan datang dan pergi. Semua hanya sementara.

    Begitu pula dengan keberadaan orang-orang tercinta. Akan selalu ada yang datang, dan juga pergi. Tentu ada juga yang bertahan, tapi tetap tidak akan mungkin selamanya.

    Itu sebabnya saya selalu berusaha menikmati momen bersama mereka. Menciptakan kenangan, membekukannya lewat foto maupun tulisan. Agar nantinya jika mereka pergi, ada sesuatu yang bisa saya kenang dengan baik.

    Tidak ada kata selamanya, yang ada hanya bertahan sedikit lebih lama dari biasanya.

    9. Selalu berbuat baik selama ada kesempatan. Dimanapun. Kapanpun. Pada siapapun.

    Salah satu alasan saya hidup. Kenapa?

    Ada kebahagiaan tersendiri.

    10. Selalu ada risiko yang mengikuti di setiap pilihan yang dijalani, meski hal yang dipilih adalah hal yang disukai sekalipun. Pilihlah hal yang risikonya mampu diterima dan dijalani dengan penuh tanggungjawab, dan sesadar-sadarnya.

    11. Perbanyak minum air putih, sayur, dan pakai sunscreen kemana-mana.

    Percayalah, semakin dewasa saya menyadari bahwa sesungguhnya air putih adalah minuman terbaik bagi tubuh! HAHA. Bikin kulit makin bersihan dan badan makin enteng.

    Begitu pula juga makan sayur. Bikin kulit makin sehat dan pencernakan juga enteng. Hohoho~

    Btw tentang sunscreen sendiri itu emang pentiiing banget bagi wajah saya yang super sensitif. Biar nggak terpapar sinar matahari langsung yang bikin kulit gosong . Hwkwkw.

    12. Mie instan kuah + telur di waktu hujan adalah sebuah kenikmatan haqiqi. Jangan lupa untuk selalu stok mie instan dan telur di kulkas, gaes. Karena itu sebuah serpihan surga duniawi, yang sedikit melupakan akan beban hidup~

    13. Sekali-kali, menjadi bodo amat itu perlu. Apalagi kalau ada omongan-omongan yang nggak ngenakin, ngejatuhin tanpa ngasih kontribusi positif dalam hidup. Heuheu. Mendingan milih enggak tau bodo amat sekalian aja.

    14. Sakitnya cinta bertepuk sebelah tangan, ternyata belum ada apa-apanya dengan perasaan sama-sama menyukai, tapi saling memahami bahwa tidak akan pernah bisa bersatu.

    Hehe. Mari memutar lagu Marcell yang Peri Cintaku :’)

    15. Jangan sekali-kali membawa/mengantongi handphone jika sedang bermain air di pantai, kalau nggak mau terjadi hal yang tidak-tidak alias handphone slulup di air laut (karena sekali kena air laut, siap-siap harus merelakan hape jadi rongsokan :’))

    16. Jangan minum kopi dalam keadaan perut kosong jika nggak mau perut bergejolak alias berujung sakit perut.

    17. Menambah kenalan itu lebih mudah daripada menambah teman.

    Bisa dibilang, teman saya sekarang ini cuma itu-itu aja. Kalau kenalan yang sekadar kenal mah, banyak.

    Tapi teman? Sahabat?

    *hening*

    Semakin bertambahnya usia, entah mengapa seperti membatasi diri. Dulu mah rasanya kayak punya teman buuanyak banget. Merasa bangga kalau punya teman di sana-sini.

    Tapi semakin lama semakin sadar, kalau semuanya hanya sekadar kenal sepintas aja. Bukan benar-benar mengerti gimana dia, baik buruknya. Bahkan ada yang cuma datang kalau pas lagi butuh atau cuma sambat doang ~xD ya, gapapa. Da aqu anaknya baik, kok~

    Kalau udah punya temen yang bener-bener ngerti, udah akrab, tinggal bagaimana saling pertahanin aja sih. Heuheu.

    18. Menikah bukan ajang perlombaan. Menikah bukan hanya memikirkan senang-senangnya saja. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum melangkah ke fase itu. Pilih pasangan yang saling mengerti, saling memahami satu sama lain, saling kompromi, dan bisa diajak kerjasama. Jangan kemakan sama tampang, karena tampang nggak bikin kenyang.

    19. Percaya dan mempercayakan itu dua hal yang sulit. Jangan main-main dengan hal itu.

    20. Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali. Jika pada akhirnya nggak tercapai sesuai dengan keinginan, setidaknya rasa penasaran telah tuntas, berjuangnya juga ada hasilnya. Daripada tidak pernah mencoba dan dihantui rasa penasaran seumur hidup.

    21.  Jangan lupa beri jeda pada diri sendiri. Memerdekakan diri sejenak dari riuhnya kehidupan.

    22. Hidupkan diri dengan hobi/kesibukan yang menyenangkan atau apapun hal yang membuat untuk bertahan hidup.

    23. It’s okay to say ‘NO’, sometimes.

    24. Jangan membandingkan prosesmu terhadap orang lain. Setiap orang memiliki ‘waktu emas’nya masing-masing. Semua ada porsinya masing-masing. Cukup fokus dengan apa yang kamu kerjakan.

    -----------------------------------------------------------

    Sepertinya ini tulisan saya yang terpanjang setelah pengalaman masuk kuliah beberapa tahun lalu heuheu. Nggak papa, namanya juga pengingat pribadi. Jurnal pribadi. Siapa tahu nanti berguna di masa depan dan anak cucu ~XD

    And, welcome to 24's club! Semoga diberi kekuatan untuk melalui apapun yang terjadi di tahun ini :)




    Love,


    Andhira A. Mudzalifa
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Holla!

    Untitled-design-2

    Saya Andhira A. Mudzalifa, seorang perempuan biasa di balik semua postingan di blog ini yang suka bercerita, makan, dan jalan-jalan.

    Menyibukkan diri di Aderation Project, Dapoer Eco, dan Kerja Sama Kirana.

    Untuk menyapa lebih lanjut, bisa menghubungi lewat surel di andhira(dot)dee(at)gmail(dot)com

    Terima kasih telah mampir ke tempat di mana saya menuangkan segala cerita! Selamat membaca dan menikmati :)

    Temukan Saya Di

    • facebook
    • instagram
    • twitter

    Teman-teman

    Label

    #AyoNulis #BPNRAMADAN2024 #BPNRamadan2020 #BPNRamadan2021 #CatatanDuaEmpat #DiRumahAja Aderation Project Beauty Bodycare Cooking Crafting DIY Informasi Jelajah Blitar Journey Jurnal Tahunan Kafe Kuliner Life Lovely Place Makeup Pantai Blitar Rekomendasi Review Scarlett Smartfren Thoughts Tips Travelling Vaksinasi Writing Challenge cerita jalan-jalan

    Arsip Blog

    • ►  2024 (17)
      • ►  November 2024 (1)
      • ►  Oktober 2024 (1)
      • ►  April 2024 (6)
      • ►  Maret 2024 (9)
    • ►  2023 (3)
      • ►  Juni 2023 (1)
      • ►  Februari 2023 (1)
      • ►  Januari 2023 (1)
    • ►  2022 (3)
      • ►  Maret 2022 (1)
      • ►  Februari 2022 (1)
      • ►  Januari 2022 (1)
    • ►  2021 (51)
      • ►  Desember 2021 (2)
      • ►  November 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (1)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  Agustus 2021 (3)
      • ►  Juli 2021 (1)
      • ►  Juni 2021 (1)
      • ►  Mei 2021 (17)
      • ►  April 2021 (17)
      • ►  Maret 2021 (4)
      • ►  Februari 2021 (2)
      • ►  Januari 2021 (1)
    • ►  2020 (55)
      • ►  Desember 2020 (1)
      • ►  November 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (2)
      • ►  September 2020 (4)
      • ►  Juli 2020 (4)
      • ►  Juni 2020 (4)
      • ►  Mei 2020 (22)
      • ►  April 2020 (11)
      • ►  Maret 2020 (1)
      • ►  Februari 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (3)
    • ▼  2019 (48)
      • ►  Desember 2019 (3)
      • ►  November 2019 (1)
      • ►  Oktober 2019 (3)
      • ►  September 2019 (5)
      • ►  Agustus 2019 (3)
      • ▼  Juli 2019 (2)
        • Nikmatnya Makan Donat Gratis di Dea Bakery Blitar
        • Sebuah Catatan di Usia Dua Puluh Empat Tahun
      • ►  Juni 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (6)
      • ►  April 2019 (3)
      • ►  Maret 2019 (9)
      • ►  Februari 2019 (11)
      • ►  Januari 2019 (1)
    • ►  2018 (10)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (3)
      • ►  September 2018 (2)
      • ►  Mei 2018 (3)
      • ►  April 2018 (1)
    • ►  2017 (9)
      • ►  November 2017 (1)
      • ►  Oktober 2017 (1)
      • ►  Juli 2017 (1)
      • ►  Mei 2017 (1)
      • ►  April 2017 (1)
      • ►  Maret 2017 (2)
      • ►  Februari 2017 (1)
      • ►  Januari 2017 (1)
    • ►  2016 (16)
      • ►  Desember 2016 (3)
      • ►  November 2016 (2)
      • ►  Oktober 2016 (2)
      • ►  Agustus 2016 (2)
      • ►  Juli 2016 (2)
      • ►  Juni 2016 (1)
      • ►  Januari 2016 (4)
    • ►  2015 (4)
      • ►  Maret 2015 (1)
      • ►  Februari 2015 (3)
    • ►  2011 (1)
      • ►  Juli 2011 (1)

    Popular Posts

    • Usia Kepala Dua?
    • Sebuah Cerpen: Tentang Mengikhlaskan
    • A Flashback to Senior High School: Kangen!

    Saya Bagian Dari

    Logo-Blogger-Perempuan-Network-round-7

    Aderation Project

    Untitled-design-20240826-113829-0000
    Facebook Instagram Pinterest Tumblr Twitter

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top