facebook instagram twitter

andhirarum

    • Home
    • Tentang Andhira
    • Product
    • _aderation project
    • _dapoer eco


    Semenjak memasuki umur 20-an ke atas, saya menyadari jika perasaan dan masalah yang dihadapi dalam hidup akan semakin kompleks. Masalah yang datang tidak hanya berupa hubungan asmara saja. Melainkan karir, kehidupan, dan permasalahan-permasalahan hidup lainnya.

    Tujuh bulan menjalani usia dua puluh empat tahun, tidak terlalu ada masalah yang pelik. Rata-rata hanya berputar di masalah “Kapan”, yang semakin lama saya semakin gambling sekali untuk menjawabnya HAHAHA. Sempat saya bahas di postingan pembuka series #CatatanDuaEmpat , karena pertanyaan “Kapan” ini bagi saya lumayan membuat nganuh. Ehe.

    Baca: #CatatanDuaEmpat: “Kapan Kamu Nikah?”

    Justru itulah ternyata yang menjadi masalahnya. Saking wolesnya saya menjalani hidup, ada satu waktu dimana hidup saya benar-benar kosong. Menjalani hidup hanya sebatas mengikuti arus, tidak ada gregetnya. Benar-benar merasa hidup segan mati tak mau, karena merasa diri ini nggak berguna sama sekali.

    Akibatnya, saya melakukan salah satu hal yang saya hindari sebelum-sebelumnya yaitu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Mulai minder dengan segala pencapaian-pencapaian yang orang lain capai. Krisis kepercayaan diri, rasa cemas yang berlebihan, overthinking, hilang arah dan tujuan hidup menjadi makanan selama beberapa minggu terakhir ini.



    Efek dari ini semua adalah, saya menjadi cukup tertutup. Lebih memilih untuk menghabiskan waktu di rumah daripada kumpul nongkrong bersama teman-teman (selain alasan bokek, sih. HAHAH). Susah dihubungi kalau bukan benar-benar teman yang dekat dengan saya. Me-mute story beberapa teman, yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Yap, karena se-minder itu.

    Sempat saya tidak percaya jika diri saya mengalami quarter life crisis, karena saya merasa hidup baik-baik saja selama ini. Tapi ternyata, perasaan “merasa” itu ternyata membunuh saya. Quarter life crisis sungguh nyata adanya. Dan tentunya,  setiap orang mengalami krisis yang berbeda-beda.

    Beberapa hari yang lalu, sempat saya bertemu dengan satu teman saya yang memberikan insight-nya atas keresahan yang saya alami belakangan ini. Dia berkata,

    “Sekali-kali, bikin tantangan pada dirimu sendiri. Hidupmu tuh kalau tak lihat lihat kayak nggak ada gregetnya sama sekali. Ya buat tantangan kecil-kecilan aja, satu bulan ini targetmu harus ngapain. Biar kamunya semangat buat ngejalani hidup, tapi nggak usah ngoyo-ngoyo amat.”

    Seketika saya langsung tersadar. Memang benar sih, dalam beberapa tahun terakhir ini saya tidak banyak mengatur target harus begini harus begitu (karena sedikit trauma HAHA). Eh, jatuhnya malah menjadi bumerang bagi saya pribadi. Mana saya anaknya gampang bosan, pula. Heuheu.

    Kejadian ini membuat saya harus menata diri saya kembali. Belajar mengenali diri sendiri kembali, evaluasi, membuat skala prioritas (lagi), mulai kembali set target dan tujuan yang jelas agar hidup tidak hilang arah lagi. Heu. Semangat.

    -------------------------------------------------------------------------

    Menghadapi quarter life crisis di umur-umur menjelang dua puluh lima memanglah sebuah tantangan untuk diri sendiri. Setiap orang memiliki masalah dan krisis hidupnya sendiri-sendiri, yang tentu saja tidak bisa dibandingkan satu sama lain.

    Menjadi sebuah pengingat untuk diri sendiri, bahwa hidup bukan ajang kompetensi. Bukan ajang saling membandingkan antara satu dengan yang lain. Hidup adalah sebuah perjalanan, yang selalu ada pasang surutnya. Ada waktunya untuk lari, ada waktunya istirahat, ada waktunya pula untuk berjalan santai.

    Its okay not to be okay. Tidak apa-apa jika bersedih. Tidak apa untuk mengeluh. Ketika quarter life crisis ini melanda saya, tak satu dua kali saya menangis karena merasa hidup saya useless sekali. Tak sekali dua kali saya sambat ini itu. Tidak apa. Wajar.

    Pelan-pelan saja. Berproses. Besok mungkin akan sampai pada tujuan.

    Yok, semangat untuk bangkit lagi, yok!




    Peluk jauh,


    Andhira A. Mudzalifa
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Holla!

    Untitled-design-2

    Saya Andhira A. Mudzalifa, seorang perempuan biasa di balik semua postingan di blog ini yang suka bercerita, makan, dan jalan-jalan.

    Menyibukkan diri di Aderation Project, Dapoer Eco, dan Kerja Sama Kirana.

    Untuk menyapa lebih lanjut, bisa menghubungi lewat surel di andhira(dot)dee(at)gmail(dot)com

    Terima kasih telah mampir ke tempat di mana saya menuangkan segala cerita! Selamat membaca dan menikmati :)

    Temukan Saya Di

    • facebook
    • instagram
    • twitter

    Teman-teman

    Label

    #AyoNulis #BPNRAMADAN2024 #BPNRamadan2020 #BPNRamadan2021 #CatatanDuaEmpat #DiRumahAja Aderation Project Beauty Bodycare Cooking Crafting DIY Informasi Jelajah Blitar Journey Jurnal Tahunan Kafe Kuliner Life Lovely Place Makeup Pantai Blitar Rekomendasi Review Scarlett Smartfren Thoughts Tips Travelling Vaksinasi Writing Challenge cerita jalan-jalan

    Arsip Blog

    • ►  2024 (17)
      • ►  November 2024 (1)
      • ►  Oktober 2024 (1)
      • ►  April 2024 (6)
      • ►  Maret 2024 (9)
    • ►  2023 (3)
      • ►  Juni 2023 (1)
      • ►  Februari 2023 (1)
      • ►  Januari 2023 (1)
    • ►  2022 (3)
      • ►  Maret 2022 (1)
      • ►  Februari 2022 (1)
      • ►  Januari 2022 (1)
    • ►  2021 (51)
      • ►  Desember 2021 (2)
      • ►  November 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (1)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  Agustus 2021 (3)
      • ►  Juli 2021 (1)
      • ►  Juni 2021 (1)
      • ►  Mei 2021 (17)
      • ►  April 2021 (17)
      • ►  Maret 2021 (4)
      • ►  Februari 2021 (2)
      • ►  Januari 2021 (1)
    • ▼  2020 (55)
      • ►  Desember 2020 (1)
      • ►  November 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (2)
      • ►  September 2020 (4)
      • ►  Juli 2020 (4)
      • ►  Juni 2020 (4)
      • ►  Mei 2020 (22)
      • ►  April 2020 (11)
      • ►  Maret 2020 (1)
      • ▼  Februari 2020 (1)
        • #CatatanDuaEmpat: Hilang Arah
      • ►  Januari 2020 (3)
    • ►  2019 (48)
      • ►  Desember 2019 (3)
      • ►  November 2019 (1)
      • ►  Oktober 2019 (3)
      • ►  September 2019 (5)
      • ►  Agustus 2019 (3)
      • ►  Juli 2019 (2)
      • ►  Juni 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (6)
      • ►  April 2019 (3)
      • ►  Maret 2019 (9)
      • ►  Februari 2019 (11)
      • ►  Januari 2019 (1)
    • ►  2018 (10)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (3)
      • ►  September 2018 (2)
      • ►  Mei 2018 (3)
      • ►  April 2018 (1)
    • ►  2017 (9)
      • ►  November 2017 (1)
      • ►  Oktober 2017 (1)
      • ►  Juli 2017 (1)
      • ►  Mei 2017 (1)
      • ►  April 2017 (1)
      • ►  Maret 2017 (2)
      • ►  Februari 2017 (1)
      • ►  Januari 2017 (1)
    • ►  2016 (16)
      • ►  Desember 2016 (3)
      • ►  November 2016 (2)
      • ►  Oktober 2016 (2)
      • ►  Agustus 2016 (2)
      • ►  Juli 2016 (2)
      • ►  Juni 2016 (1)
      • ►  Januari 2016 (4)
    • ►  2015 (4)
      • ►  Maret 2015 (1)
      • ►  Februari 2015 (3)
    • ►  2011 (1)
      • ►  Juli 2011 (1)

    Popular Posts

    • Usia Kepala Dua?
    • Sebuah Cerpen: Tentang Mengikhlaskan
    • A Flashback to Senior High School: Kangen!

    Saya Bagian Dari

    Logo-Blogger-Perempuan-Network-round-7

    Aderation Project

    Untitled-design-20240826-113829-0000
    Facebook Instagram Pinterest Tumblr Twitter

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top