facebook instagram twitter

andhirarum

    • Home
    • Tentang Andhira
    • Product
    • _aderation project
    • _dapoer eco

    Hatiku berdebar tak karuan, ketika menerima sebuah surat elektronik dari sahabatmu. Ya, setelah sekian lama aku mengagumimu, akhirnya kuberanikan diri untuk meminta bantuan pada sahabatmu, Aisyah, untuk menjadi perantara antara aku dan dirimu.

    Aku langsung membaca surat yang lumayan panjang itu,

    "Hai, assalamualaikum. Terimakasih sudah mempercayaiku untuk menjadi salah satu perantaramu untuk menujunya. Bismillah. Semoga aku amanah.

    Tentang perempuan itu,
    Perempuan yang akan kau genapi itu, bukanlah perempuan sempurna yang tanpa cela. Dia tetaplah manusia biasa, yang tak luput dari salah dan dosa.

    Hanya saja, dia selalu berusaha berbenah. Berusaha untuk membaik untuk setiap harinya. Selalu belajar meluaskan rasa sabar, syukur, dan berusaha mengambil hikmah atas apapun yang terjadi dalam hidupnya.

    Perempuan yang akan kau genapi itu, berusaha untuk menyembunyikan segala keluh kesah, rasa kecewa, kemarahannya, kelelahannya hanya pada dirinya. Aku merasakan kalau dia itu kecewa, marah, dan lelah walau dia tak pernah menceritakannya padaku. Dia meleburnya, menggantinya dengan selengkung senyuman di wajahnya. Selelah dan sekecewa apapun, dia selalu tersenyum. 
    Jarang sekali kudengar gerutuan dari dirinya. Dia memilih untuk nriman, dan kadang malah berseloroh, "Yaudahlah, dibuat bahagia aja sih. Senyumin aja. Hehehehe" Dan aku sangat bersyukur telah dipertemukan dengan sahabat yang nriman seperti dia.

    Perempuan yang akan kau genapi itu, adalah perempuan dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah. Dia memang berhasil menutupinya dari orang-orang, tapi tidak denganku. Terkadang, kulihat dia menangis diam-diam, belajar membesarkan dan menabahkan hatinya sendiri ketika rasa rendah diri itu muncul. Menenangkan dirinya sendiri, bahwa setiap orang memiliki pencapaian yang berbeda-beda dalam hidupnya. Memiliki cara tersendiri untuk menebar manfaat kepada sesamanya. Dan dia selalu berhasil, walau kadang rasa rendah dirinya itu muncul kembali di waktu lain.

    Perempuan yang akan kau genapi itu, adalah perempuan yang hidup dengan mimpi-mimpi. Itu kulihat dari sorot matanya yang begitu hidup ketika bercerita tentang mimpinya. Dan aku tercengang. Betapa dia sungguh-sungguh memperjuangkan segala mimpinya. Betapa dia sudah jatuh-tersungkur-bangkit lagi demi mimpi-mimpinya agar tetap hidup. Dia adalah perempuan yang selalu percaya, bahwa dalam segala mimpinya ada tangan Allah yang berperan. Dia menjadikan Allah sebagai tujuan utama dari segala mimpinya.

    Perempuan yang akan kau genapi itu, adalah perempuan yang tumbuh dengan hati yang setegar karang. Entah dulu sudah berapa kali aku menenangkannya ketika dia hancur karena lelaki yang pernah ia harapkan menjadi penggenap dirinya pergi dan memilih orang lain. Dan setelah itu, aku melihat dia benar-benar bangkit untuk menata hatinya. Belajar memanajemen hatinya, memberi benteng agar tak menjatuhkan hati sebelum waktunya. Dan kini, tak lagi kulihat air matanya tumpah menangisi lelaki manapun.

    Perempuan yang akan kau genapi itu, adalah perempuan yang memiliki harapan sederhana akan sosok yang menggenapinya nanti. Katanya, "Syah, aku gak mau minta yang muluk-muluk sama Allah buat laki-laki yang jadi penggenapku nanti. Aku gak minta yang ganteng, yang kaya, yang punya segalanya.



    Aku cuma minta, semoga dia adalah sosok yang mau jadi temanku untuk berjalan beriringan meraih ridhaNya, menjadi partner kolaborasi dalam menebar manfaat dalam hidup, dan yang pasti, dunia-akhiratku terasa lebih baik dan surga terasa lebih dekat ketika bersamanya. Eh, ini muluk-muluk gak sih, Syah? Hahaha. Semoga Allah ridha. Aamiin." Aku pun meng-aamiin-kannya keras-keras dalam hati.

    Mungkin hanya ini yang bisa ku gambarkan tentangnya. Semoga sedikit membantu. Dia perempuan baik. Dan ku lihat kau adalah seseorang yang mampu menjadi penggenap hidupnya. Sahabatnya sehidup sesurga. Berjuanglah. Inshaa Allah, kau akan sampai.

    Wassalamualaikum."


    Tak terasa air mataku hampir tumpah. Inikah? Inikah kamu yang sesungguhnya? Aku sedikit takut. Takut jika aku tak bisa menjadi penggenapmu yang baik.

    Ku tepiskan segala ketakutan dan kekhawatiranku. Ah, aku tak boleh menyerah. Bukankah, ku niatkan ini hanya meraih ridha Allah semata?

    Bismillah. Aku, menujumu. Doakan aku sampai pada tujuanku.
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Holla!

    Untitled-design-2

    Saya Andhira A. Mudzalifa, seorang perempuan biasa di balik semua postingan di blog ini yang suka bercerita, makan, dan jalan-jalan.

    Menyibukkan diri di Aderation Project, Dapoer Eco, dan Kerja Sama Kirana.

    Untuk menyapa lebih lanjut, bisa menghubungi lewat surel di andhira(dot)dee(at)gmail(dot)com

    Terima kasih telah mampir ke tempat di mana saya menuangkan segala cerita! Selamat membaca dan menikmati :)

    Temukan Saya Di

    • facebook
    • instagram
    • twitter

    Teman-teman

    Label

    #AyoNulis #BPNRAMADAN2024 #BPNRamadan2020 #BPNRamadan2021 #CatatanDuaEmpat #DiRumahAja Aderation Project Beauty Bodycare Cooking Crafting DIY Informasi Jelajah Blitar Journey Jurnal Tahunan Kafe Kuliner Life Lovely Place Makeup Pantai Blitar Rekomendasi Review Scarlett Smartfren Thoughts Tips Travelling Vaksinasi Writing Challenge cerita jalan-jalan

    Arsip Blog

    • ►  2024 (17)
      • ►  November 2024 (1)
      • ►  Oktober 2024 (1)
      • ►  April 2024 (6)
      • ►  Maret 2024 (9)
    • ►  2023 (3)
      • ►  Juni 2023 (1)
      • ►  Februari 2023 (1)
      • ►  Januari 2023 (1)
    • ►  2022 (3)
      • ►  Maret 2022 (1)
      • ►  Februari 2022 (1)
      • ►  Januari 2022 (1)
    • ►  2021 (51)
      • ►  Desember 2021 (2)
      • ►  November 2021 (1)
      • ►  Oktober 2021 (1)
      • ►  September 2021 (1)
      • ►  Agustus 2021 (3)
      • ►  Juli 2021 (1)
      • ►  Juni 2021 (1)
      • ►  Mei 2021 (17)
      • ►  April 2021 (17)
      • ►  Maret 2021 (4)
      • ►  Februari 2021 (2)
      • ►  Januari 2021 (1)
    • ►  2020 (55)
      • ►  Desember 2020 (1)
      • ►  November 2020 (2)
      • ►  Oktober 2020 (2)
      • ►  September 2020 (4)
      • ►  Juli 2020 (4)
      • ►  Juni 2020 (4)
      • ►  Mei 2020 (22)
      • ►  April 2020 (11)
      • ►  Maret 2020 (1)
      • ►  Februari 2020 (1)
      • ►  Januari 2020 (3)
    • ►  2019 (48)
      • ►  Desember 2019 (3)
      • ►  November 2019 (1)
      • ►  Oktober 2019 (3)
      • ►  September 2019 (5)
      • ►  Agustus 2019 (3)
      • ►  Juli 2019 (2)
      • ►  Juni 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (6)
      • ►  April 2019 (3)
      • ►  Maret 2019 (9)
      • ►  Februari 2019 (11)
      • ►  Januari 2019 (1)
    • ►  2018 (10)
      • ►  Desember 2018 (1)
      • ►  Oktober 2018 (3)
      • ►  September 2018 (2)
      • ►  Mei 2018 (3)
      • ►  April 2018 (1)
    • ▼  2017 (9)
      • ►  November 2017 (1)
      • ►  Oktober 2017 (1)
      • ►  Juli 2017 (1)
      • ►  Mei 2017 (1)
      • ►  April 2017 (1)
      • ►  Maret 2017 (2)
      • ▼  Februari 2017 (1)
        • Sebuah Cerpen: Tentang Perempuan Itu
      • ►  Januari 2017 (1)
    • ►  2016 (16)
      • ►  Desember 2016 (3)
      • ►  November 2016 (2)
      • ►  Oktober 2016 (2)
      • ►  Agustus 2016 (2)
      • ►  Juli 2016 (2)
      • ►  Juni 2016 (1)
      • ►  Januari 2016 (4)
    • ►  2015 (4)
      • ►  Maret 2015 (1)
      • ►  Februari 2015 (3)
    • ►  2011 (1)
      • ►  Juli 2011 (1)

    Popular Posts

    • Usia Kepala Dua?
    • Sebuah Cerpen: Tentang Mengikhlaskan
    • A Flashback to Senior High School: Kangen!

    Saya Bagian Dari

    Logo-Blogger-Perempuan-Network-round-7

    Aderation Project

    Untitled-design-20240826-113829-0000
    Facebook Instagram Pinterest Tumblr Twitter

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top